7 Faktor Fisiologis
Menurunnya kapasitas O
2
seperti pada anemia. Menurunnya konsentrasi O
2
yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran napas bagian atas. Hipovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transpor O
2
terganggu. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka danlain-lain. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding
dada seperti pada kehamilan, obesitas, muskuloskeletal yang abnormal, serta
penyakit kronis sperti TB paru Tarwoto Wartonah, 2010.
Masalah Kebutuhan Oksigenasi Hipoksia
merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan oksigen dalam tubuh akibat defesiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen
dalam tingkat sel, ditandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit sianosis. Secara umum, terjadinya hipoksia disebabkan oleh menurunnya
kadar Hb, menurunnya difusi O
2
dari alveoli ke dalam darah, menurunnya perfusi jaringan atau gangguan ventilasi yang dapat menurunkan kensentrasi
oksigen Alimul, 2006.
Metode Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Kebutuhan Oksigen dapat dipenuhi dengan beberpa metode, antara lain:
a. Inhalasi Oksigen pemberian oksigen Sistem aliran rendah
low flow oxygen system
Ditujukan kepada pasien yang memerlukan oksigen dan masih mampu bernapas sendiri dengan pola pernapasan yang normal. Sistem ini
diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan. Pemberian oksigen diantaranya dengan menggunakan nasal kanula, sungkup muka sederhana,
sungkup muka dengan kantong ‘rebreathing’, dan sungkup muka dengan kantong ‘nonrebreathing’.
Nasal KanulaBinasal Kanula alatnya sederhana dapat memberikan
oksigen dengan aliran 1-6 litermenit dan konsentrasi oksigen sebesar 24- 44.
Sungkup muka sedehana aliran oksigen yang diberikan melalui alat
ini sekitar 5-8 litermenit dengan konsentrasi 40-60.
Universitas Sumatera Utara
Sungkup muka dengan kantong ‘rebreathing’ konsentrasi oksigen
yang diberikan lebih tinggi dari sungkup muka sederhana yaitu 60-80 dengan aliran oksigen 8-12 litermenit. Indikasi penggunaan sungkup muka
rebreathing adalah klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah. Udara inspirasi sebagian tercampur denagn udara ekspirasi sehingga
konsentrasi karbondioksida lebih tinggi daripada sungkup sederhana.
Sungkup muka dengan ‘ nonrebreathing’ memberikan konsentrasi
oksigen sampai 99 dengan aliran yang sama pada kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi
penggunaan sungkup muka nonbreathing adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi Asmadi, 2008.
b. Fisioterapi Dada
Fisioterapi dada merupakan suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri dari perkusi, vibrasi, dan postural drainage.
1 Perkusi disebut juga clapping adalah pukulan kuat, bukan berarti sekuat-
kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk.
Tujuan: secara mekanik dapat melepaskan sekret yang melekat pada dinding bronchus.
2 Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilkan oleh tangan
perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien. Tujuan: digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara
ekspirasi dan melepaskan mucus yang kental. Sering dilakukan bergantian dengan perkusi.
3 Postural drainage merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan
sekresi dari berbagai segmen paru-paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik untuk melakukannya yaitu sekitar 1
jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelum tidur pada malam hari. Postural drainage harus lebih sering dilakukan apabila lendir klien
berubah warnanya menjadi kehijauan dan kental atau ketika klien menderita demam. Hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
postural drainage antara lain: a
Batuk dua atau tiga kali berurutan setelah setiap kali berganti posisi. b
Minum air hangat setiap hari sekitar 2 liter.
Universitas Sumatera Utara
c Jika harus menghirup bronkodilator, lakukanlah 15 menit sebelum
melakukan postural drainage. d
Lakukanlah latihan napas dan latihan lain yang dapat membantu mengencerkan lendir.
c. Napas Dalam dan Batuk Efektif