32 belajar untuk merenungkan dan bergerak dari refleksi
aksi direfleksikan
aksi. Tujuannya adalah siswa mengevaluasi tindakan mereka dan merefleksikan bagaimana mereka dapat menangani situasi secara berbeda
dimasa depan. Berdasarkan beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan
journal writing menurut beberapa tokoh diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa menulis jurnal harus dilakukan secara jujur atau tidak membohongi diri sendiri
dan menjaga kerahasiaan penulis. Memberikan umpan balik tidak ada penghakiman kepada penulis, sehingga penulis merasa nyaman dalam
mengekspresikan emosinya, kemudian siswa mengevaluasi dan merefleksikan bagaimana mereka dapat menangani masalah mereka dimasa depan.
C. Metode Journal Writing Dapat Meningkatkan Percaya Diri Siswa
Menurut Hurlock 1993: 59 kepercayaan diri seorang individu terbentuk berdasarkan pengalaman pada masa kecil sampai masa dewasa dan sebagai
akibat dari interaksi dengan orang lain maupun lingkungan sekitar. Luxory 2005: 4 menyatakan bahwa, percaya diri adalah hasil dari percampuran antara
pikiran dan perasaan yang melahirkan perasaan rela terhadap diri sendiri. Dalam teori ini dijelaskan bahwa tidak percaya diri timbul karena seseorang
yang tidak merasa baik dan rela dengan kondisi dirinya, kemudian akan berfikir bahwa dirinya adalah manusia yang tidak berkualitas dalam berbagai
bidang kehidupan, pekerjaan, kekeluargaan, dan kemasyarakatan. Kepercayaan diri yang rendah pada individu dapat diungkapkan kembali dengan cara
33 menggali kembali penyebabnya berupa hasil campuran pikiran dan perasaan
pada masa lalu kemudian menghapus memori negatif itu, menggantinya dengan memori baru yang positif dan diskusi. Dalam diskusi siswa
menceritakan permasalahannya, siswa lain dan guru memberikan komentar positif terhadap siswa yang bersangkutan, sehingga siswa tersebut
mendapatkan penghargaan dari orang lain, lalu harga diri siswa meningkat dan percaya diri siswa meningkat. Hal itu sesuai pendapat Baikie Wilhelm
2005: 338 Mengembangkan suatu tulisan yang kompleks dibuat agar sistematis dan terorganisir kemudian di ekspose untuk membuang pengalaman
negatif dan kemudian dimasukkan pengalaman positif. Rasa percaya diri dapat tumbuh secara proposional jika seorang individu
mampu memulainya dari dalam dirinya sendiri karena pada dasarnya individu itu sendiri yang dapat mengatasi rasa kurang percaya diri. Dalam
mengungkapkan pengalamannya kembali individu masuk lebih dalam pada masa lalunya yang benar-benar mencakup secara keseluruhan aspek-aspek
yang menyebabkan rasa percaya diri menjadi rendah dimana hal itu dapat dilakukan dengan cara menulis journal writing.
Dalam menulis journal writing individu menghubungkan seluruh aspek yang mempengaruhi rasa percaya dirinya meliputi orang tua, teman, keluarga
pacar atau pihak-pihak lainnya. Pada journal writing, individu menggali pengalaman yang mempengaruhi rasa percaya dirinya berupa memori negatif
yang terjadi pada masa lalu untuk dikelompokkan secara sistematis. Setelah memori negatif tersebut diketahui dengan jelas kemudian melalui journal
34 writing individu menuliskan perbaikan pada memori negatif tersebut menjadi
memori positif sehingga kepercayaan dirinya dapat meningkat. Dalam menyusun memori positif individu mengkoordinasikan masalalunya dengan
masa sekarang dan masa depannya dalam arti individu dapat memahami telah menjadi apa, siapa dirinya sekarang dan ingin menjadi apa pada masa depan
sehingga individu dapat memiliki hasil pemikiran dan perasaan yang baru yang positif dan rasa percaya dirinya dapat meningkat.
D. Hipotesis Tindakan