72 Tabel 9. Peningkatan Hasil Percaya Diri Pra Tindakan dan Siklus I
N O
Nama Pratindakan
Siklus I Skor
Persentase Skor
Persentase
1 AWD
102 62.2
126 76.8
2 AY
101 61.6
114 69.5
3 DW
80 48.8
124 75.6
4 DK
79 48.2
105 64.0
5 DP
109 66.5
126 76.8
6 DF
119 72.6
125 76.2
7 GS
79 48.2
102 62.2
8 HP
107 65.2
126 76.8
9 MR
120 73.2
126 76.8
10 NM
81 49.4
124 75.6
11 P
80 48.8
124 75.6
12 RA
115 70.1
125 76.2
13 SD
120 73.2
124 75.6
14 TA
118 72.0
120 73.2
15 YN
80 48.8
124 75.6
Rata-rata 60.57
73.8
Dari hasil skala tersebut peneliti melanjutkan ke siklus ke dua karena hasil yang didapat belum memenuhi indikator keberhasilan
yang diharapakan oleh peneliti. Indikator keberhasilan yang di harapkan peneliti adalah sebesar 75 atau pada kategori baik,
sedangkan pada siklus pertama hanya mampu mencapai nilai persentase sebesar 73,8 atau masih kurang 1,7 untuk memenuhi indikator
keberhasilan.
f. Wawancara Siklus I
Wawancara dilakukan untuk benar-benar mengetahui hasil dari metode journal writing dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa.
Wawancara ditujukan kepada guru BK selaku pelaksana tindakan dan siswa selaku subyek penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dengan
73 guru BK terlihat perubahan pada siswa mengenai aspek kepercayaan
diri. Siswa yang awalnya sering saling tunjuk untuk maju ke depan kelas, susah dalam mengungkapkan pendapat pada saat diskusi di dalam
kelas maupun di luar kelas, sekarang sudah tidak lagi. Menurut Guru BK ketika di kelas atau di luar kelas siswa bisa bekerja sama dengan
baik, siswa menjadi lebih percaya diri untuk mengemukakan pendapat. Siswa lebih bisa menghargai orang lain.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa, siswa merasa senang mengikuti kegiatan journal writing. Selain dijadikan ajang
untuk refreshing, siswa juga merasa lebih dekat dengan teman- temannya melatih diri mengelola perilaku dan kepercayaan diri. Siswa
juga memahami makna dari masing-masing dari kegiatan journal writing menurut siswa kegiatan journal writing tersebut sangat
membantu dalam membentuk dan meningkatkan kepercayaan diri ketika berkomunikasi dengan orang lain, dan mampu memotivasi diri
dalam menuangkan ide-idenya.
g. Refleksi dan Evaluasi Siklus I
Refleksi dilaksanakan melalui diskusi antara peneliti dan guru pembimbing. Secara keseluruhan kegiatan pada siklus I sudah berjalan
lancar dan siswa dapat menuliskan journal writing baik per aspek maupun dalam bentuk keseluruhan. Siswa juga dapat mengubah journal
writing yang bersifat negatif menjadi bersifat positif tetapi dalam mengubah journal writing yang bersifat negatif menjadi positif siswa
74 hanya melakukannya dengan dasar pemikiran bukan berdasarkan
perasaannya yang sesungguhnya. Hambatan-hambatan yang terjadi pada siklus I yaitu siswa sulit
untuk benar-benar terbuka atau tidak menjaga image di depan teman- temannya. Hal ini yang membuat siswa masih malu jika pengalamannya
diketahui oleh teman-temannya. Siswa belum dapat memahami secara penuh bahwa hal tersebut dapat menyebabkan kepercayaan dirinya
menjadi rendah dan sulit untuk meningkat walaupun telah menuliskan journal writing.
Pada siklus II guru pembimbing akan membantu siswa benar-benar dari dalam hati dalam menuliskan journal writing yang bersifat positif.
Dengan membuat journal writing yang bersifat positif bukan berdasarkan hasil pemikiran saja malainkan benar-benar sesuai dengan
diri siswa maka siswa akan dapat meningkatkan kepercayaan dirinya. Dan guru pembimbing harus dapat membangun kepercayaan siswa,
supaya siswa tidak takut permasalahan yang dihadapi di ceritakan dalam diskusi.
Kegiatan pada siklus II dilakukan dua tindakan dalam dua kali pertemuan. Kegiatan pada siklus II dilakukan dua tindakan dalam dua
kali pertemuan. Tindakan pada siklus II dilakukan dengan tujuan membuat siswa dapat menulis journal writing yang bersifat positif
berdasarkan kondisi dirinya sendiri bukan hanya berdasarkan hasil pemikiran saja.
75
2. Siklus II