Rencana Tindakan METODE PENELITIAN

37 kedua ahli yang dimaksud, yaitu Kemmis dan Mc Taggart Suharsimi Arikunto

2010: 132 :

Keterangan Siklus 1: a. Perencanaan b. Tindakan dan observasi c. Refleksi Siklus selanjutnya Gambar 1. Proses Pelaksanaan Tindakan Pada penelitian dengan desain Kemmis Mc Taggart ini dilaksanakan secara kolaborasi antara peneliti dengan guru pembimbing. Bentuk kerjasama dalam penelitian ini pembimbing secara bersama-sama dengan peneliti adalah sebagai pemberi tindakan.

E. Rencana Tindakan

1. Pra tindakan Sebelum melakukan rencana tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa langkah pra tindakan agar dapat mengetahui kondisi awal mengenai kurang percaya diri pada subyek sebelum diberi tindakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti adalah : a. Peneliti mengidentifikasi kondisi awal kurang percaya diri subyek penelitian melalui wawancara, observasi. b. Membentuk tim penelitian yang terdiri dari trainer guru pembimbing, ko trainer rekan mahasiswa dan observer peneliti utama. 38 c. Peneliti memberikan informasi pada guru pembimbing mengenai cara melakukan tindakan. d. Permintaan izin penelitian kepada pihak sekolah. 2. Pemberian tindakan a. Perencanaan Perencanakan tindakan dalam meningkatkan percaya diri siswa adalah melalui metode journal writing. Sebelum tindakan ini dilakukan perlu dilakukan beberapa langkah yaitu : 1 Menyusun dan menyiapkan skala pre test untuk mengetahui bagaimana kondisi percaya diri pada siswa kelas XI di SMK N 1 Depok. 2 Setelah mengetahui hasil dari pre test kemudian peneliti menentukan subyek penelitian yang memiliki kriteria dalam kategori kurang dan sangat kurang, yaitu siswa yang memiliki kurang percaya diri. 3 Peneliti memberitahukan dan berkoordinasi dengan guru pembimbing mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tindakan- tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian. 4 Menyusun jadwal dan menentukan tempat pelaksanaan dalam melakukan tindakan penelitian. b. Tindakan Tindakan pertama dilakukan beberapa kegiatan, kegiatan-kegiatan itu antara lain : pertama, menjalin hubungan yang baik dengan para 39 peserta, hal ini merupakan salah satu bagian penting dalam pelatihan karena dengan hubungan baik yang terjalin diawal kegiatan maka peserta akan merasa lebih nyaman dan dapat mengikuti pelatihan secara maksimal. Kedua, adalah membantu peserta untuk dapat memahami apa yang dimaksud journal writing. Dalam kegiatan ini, selain melalui penjelasan secara langsung oleh trainer tetapi juga melalui sebuah kegiatan yaitu mengupas cerpen. Hal ini dilakukan dengan asumsi bahwa cerpen yang lucu dan menarik akan lebih disukai perserta yang masih dalam masa remaja. Selain itu peserta akan menjadi lebih memahami apa yang dimaksud dengan journal writing. Pada tindakan yang kedua adalah membantu siswa untuk dapat mengungkapkan perasaan dan pengalamannya yang selama ini dipendam melalui journal writing. Siswa mengungkapkan pengalamannya tentang kurang percaya diri 3-5 sesi dalam waktu 15-20 menitsesi. Sesi pertama menulis tentang masalah yang berkaitan dengan fisik dan non fisik, setelah itu siswa menulis masalah yang berkaitan tentang keluarga dan yang terakhir tentang masalah sosial. Pada tindakan yang ketiga, setelah siswa menulis permasalahan yang berkaitan dengan masalah fisik, non fisik, keluarga dan sosial yang membuat kurang percaya diri, siswa menyususn masalahnya secara sistematis. Setelah siswa dapat menyusun permasalahannya, siswa mengubah pengalaman negatif menjadi pengalaman positif. Guru memberikan tugas kepada siswa dengan siswa berbicara didepan kaca, 40 membayangkan menyatakan pendapat dalam kelompok. Setelah siswa dapat menerapkan stimulus yang trainer berikan kemudian peserta menerapkan dalam tingkah laku dan dilakukan terus menerus. Sehingga siswa dapat mengubah pengalaman negatifnya menjadi pengalaman positif. Tindakan keempat ini adalah diskusi tentang pengalaman negatif yang sudah diubah menjadi pengalaman positif. Siswa menceritakan permasalahannya satu persatu, guru memberikan reward terhadap kemampuan yang dimiliki siswa,sehingga merasa bangga terhadap kemampuannya dan adanya pengakuan dari orang lain. Setelah itu mengevaluasi hasil kegiatan secara keseluruhan dari pertemuan pertama. Setelah itu trainer menyebarkan angket untuk mengukur sejauh mana peningkatan percaya diri yang terjadi pada peserta. c. Observasi Peneliti melakukan observasi pelaksanaan tindakan di dalam kelas dengan menggunakan pedoman observasi pada saat tindakan sedang dilakukan. Peneliti melakukan observasi terhadap sikap dan perilaku siswa saat proses pelaksanaan tindakan dan setelah peoses pelaksanaan tindakan. Observasi di sini memiliki dua fungsi, yaitu : pertama, untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan; kedua, untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan yang dilakukan dapat menghasilkan perubahan sebagaimana 41 yang diharapkan yakni meningkatnya percaya diri siswa kelas XI di SMK N 1 Depok. d. Refleksi Dalam kegiatan refleksi dilakukan pengukuran percaya diri dengan menggunakan hasil dari analisis skala post test. Kegiatan refleksi dilakukan untuk memahami proses dan mengetahui sejauh mana percaya diri siswa meningkat setelah menggunakan journal writing serta kendala yang terjadi selama proses tindakan berlangsung. Selain itu juga melakukan diskusi dengan guru pembimbing untuk mengevaluasi pelaksanaan tindakan dan menilai keberhasilan tindakan. Keberhasilan tindakan diindikasikan dengan meningkatnya rasa percaya diri pada siswa.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PERCAYA DIRI MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMK PENERBANGAN BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

0 6 83

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA AKU DAN TEMAN BARU MELALUI METODE DISKUSI Peningkatan Rasa Percaya Diri Dalam Pembelajaran Sub Tema Aku Dan Teman Baru Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD N 1 Ledokdaw

0 3 14

PENDAHULUAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Dalam Pembelajaran Sub Tema Aku Dan Teman Baru Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD N 1 Ledokdawan Grobogan 2014/ 2015.

0 3 6

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN Peningkatan Rasa Percaya Diri Dalam Pembelajaran Sub Tema Aku Dan Teman Baru Melalui Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas 1 Semester 1 SD N 1 Ledokdawan Grobogan 2014/ 2015.

0 2 13

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Percaya Diri Dan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) (PTK Pada Siswa K

0 6 15

PENINGKATAN PERCAYA DIRI DAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI Peningkatan Percaya Diri Dan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pembelajaran Attention Relevance Confidence Satisfaction (ARCS) (PTK Pada Siswa

0 2 13

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 BERBAH.

0 0 162

PENGARUH PERCAYA DIRI, KONSEP DIRI, DAN ETOS KERJA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 3 YOGYAKARTA.

0 1 193

PENINGKATAN BERPIKIR KREATIF SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI BUSANA BUTIK 1 SMK N 1 BAWANG BANJARNEGARA.

0 0 216

MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR MELALUI LAYANAN INFORMASI SISWA KELAS XI TKJ 1 SMK MUHAMMADIYAH KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 23