Instrumen penelitian Analisis data

42 Gambar X : Triangulasi teknik pengumpulan data Sumber : Sugiyono 2013:273 Keterangan : Setelah seluruh data diperoleh selanjutnya data dicocokan berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi sehingga dapat diperoleh data yang pasti. Data yang diperoleh dari wawancara dengan pemain musik Sigit, Gunawan, Oki, Sakti, Ejin, Syahril, tokoh masyarakat Bapak Leon dan pemimpin atau ketua kelompok New Banesa Ryan, selanjutnya dicek dengan observasi dan dokumentasi, Observasi dilakukan di Malioboro Yogyakarta mengenai pemain musik angklung New Banesa dan keberadaan pertunjukan musik angklung New Banesa. Dokumentasi meliputi video pertunjukan musik angklung New Banesa serta dokumen lain seperti foto-foto yang berkaitan dengan pertunjukan musik angklung tersebut. Proses ini dilakukan untuk memperoleh kreadibilitas data hasil penelitian. Observasi Wawancara Dokumentasi 43

BAB IV ARANSEMEN DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK ANGKLUNG NEW

BANESA DI MALIOBORO YOGYAKARTA

A. Hasil Penelitian

1. Wujud musik angklung New Banesa di Malioboro Yogyakarta

New Banesa adalah salah satu kelompok musik jalanan atau biasa disebut dengan pengamen yang setiap harinya tampil di Malioboro Yogyakarta, lebih tepatnya didepan hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta. New Banesa merupakan kelompok musik jalanan yang menggunakan angklung sebagai alat musik utama dalam setiap penampilannya. Walaupun musik tersebut bernama angklung tetapi tidak hanya alat musik angklung yang mereka mainkan, New Banesa mengkreasikan musik tersebut dengan menambahkan alat musik lain, seperti: kenthongan, calung, drum atau yang biasa mereka sebut dengan tripuk, kecrekan, dan bedug. Awal mula kesenian yang mereka tampilkan berasal dari Purwokerto yang di bawa ke Yogyakarta oleh delapan orang pemain. Namun seiring dengan perjalanan waktu terjadi pergantian pemain, hingga saat ini pemain tetap terdiri dari tujuh orang pemain yang masing-masing berasal dari Purwokerto, Blitar dan Yogyakarta. Mereka bertemu di Yogyakarta dan membentuk satu kelompok pada tahun 2009 dengan nama New Banesa, adapun Banesa merupakan singkatan dari bareng nekat bersama. Sebelum 44 tampil menetap didepan Hotel Mutiara Malioboro Yogyakarta, New Banesa tampil dari satu lampu merah ke lampu merah lainnya dan didepan mall Matahari Malioboro. Karena Banyaknya apresiasi dari penonton dan masyarakat sekitar, membuat New Banesa rutin menggelar pertunjukan di Malioboro. Pertunjukan digelar pukul 19.00- 22.00 WIB, Pada setiap penampilannya selalu banyak penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut, beberapa dari meraka bahkan ikut berjoget menikmati musik yang dibawakan oleh New Banesa, Oleh karena itu New Banesa dipercaya oleh UPT Malioboro untuk tampil menetap didepan hotel Mutiara Malioboro. New Banesa tampil menetap di depan hotel Mutiara Malioboro setelah mendapatkan ijin dari UPT Malioboro Yogyakarta. Gambar XI : Kelompok musik angklung New Banesa Dok. Dian 2016 45 New banesa dalam setiap penampilannya selalu memakai kostum yang seragam, kostum yang biasa mereka pakai seperti kaos yang bertuliskan nama kelompok dan batik yang seragam dengan bermacam-macam warna. Hal ini membuat kelompok tersebut terlihat kompak dalam penampilannya, sehingga membuat wisatawan lebih tertarik untuk menonton pertunjukan. Karena kekompakan penampilan pemain dapat menjadi daya tarik penonton selain permainan musiknya. Tidak dapat dipungkiri karena kekompakan yang terjalin dan rutinnya pertunjukan yang mereka gelar yang mampu menjadi daya tarik wisatawan membuat mereka memiliki penghasilan kurang lebih dua ratus ribu rupiah dalam sekali pertunjukan.Penghasilan yang mereka peroleh berasal dari para wisatawan yang menonton pada saat pertunjukan, penonton secara suka rela memberikan uang yang mereka masukkan kedalam kotak yang telah disediakan, hal ini biasa disebut dengan istilah nyawer atau saweran. Besaran saweran tidak ditetapkan nominalnya melaikan tergantung dari keikhlasan penonton. Lagu-lagu yang biasa New Banesa bawakan adalah lagu yang berirama pop, dangdut, reggae, campursari. Setiap malamnya mereka memainkan lagu berjumlah kurang lebih 20 lagu. Adapun lagu-lagu yang mereka mainkan merupakan lagu yang sedang hits dimasa kini. Mereka biasa membawakan dengan versi yang berbeda, contohnya untuk lagu reggae bisa mereka aransemen menjadi irama dangdut koplo, lagu pop menjadi irama dangdut koplo. Keterampilan yang mereka peroleh mengalir begitu saja, atau