Konsep Pengembangan Diri Memakai Kaos Kaki dan Bersepatu

20 anak autis di dalam keluarga. Hal ini dikemukakan Wehman Laughlin. Mumpuniarti 2003:69sebagai berikut: Developing independence in children with special needs will be very useful for parents . If a child is able to go to the toilet independently , can eat and dress with a reasonable level of ability , and learn the basic skills of health and safety , the parens would be more comfortable with children , because they feel helped . In the end , the success of the training efforts that emphasize skills such as eating and dressing depends on the effectiveness with which parents can follow through and implement self-help program Pernyataan itu menekankan bahwa dukungan usaha orang tua dengan melatih anak program menolong diri di rumah akan menunjang keberhasilan program tersebut. Sementara dalam Francy 2010:69 Tujuan jangka panjang adalah untuk seorang murid autis adalah agar anak autis dapat mandiri. Membangun kemandirian merupakan sebuah tahapan penting dalam pengembangan diri murid-murid autis. Dengan kesulitan yang mereka alami sangat memungkinkan bagi anak autis tersebut untung bergantung kepada orang lain, maka dengan begitu sesuai dengan beberapa pendapat diatas bahwa pembelajaran pengembangan diri sangat penting dilaksanakan untuk siswa autis agar mampu menolong diri sendiri sehingga tidak bergantung kepada orang lain.

b. Konsep Pengembangan Diri Memakai Kaos Kaki dan Bersepatu

Kemandirian merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu agar individu tersebut tidak bergantung kepada orang lain. Misalnya saja dalam kegiatan berbusana, akan sangat merepotkan jika seseorang belum terampil dalam berbusana hal itu dikarenakan berbusana memiliki banyak fungsi selain berfungsi untuk melindungi tubuh, berbusana juga syarat akan 21 makna etika sopan dan santun. Menurut Rostamailis2005:198 mengemukakan bahwa berbusana bukan hanya menutupi tubuh saja tetapi memerlukan keserasian atau kecocokan antara busana yang dipakai dengan si pemakai. Berikut ini diuraikan bahwa berbusana meliputi a berpakaian luar, b berpakaian dalam, c berkaos kakibersepatu dan d bersandal. Maka sesuai dengan tema yang akan diambil oleh peneliti maka lingkup berbusana yang akan dibahas disini yaitu tentang memakai kaos kaki dan bersepatu yaitu, dalam Maria J Wantah 2007:64 Memakai kaos kaki dan bersepatu fungsinya adalah untuk menjaga kesehatan, dan kesopanan. Selain itu, dengan menggunakan kaos kaki, kakibisa terlindung dari gesekan sepatu, dan juga dapat menjadikan penampilan lebih menarik. Bagi anak perempuan kaos kaki ada dua jenis yaitu panjang dan pendek. Kaos kaki panjang biasanya digunakan untuk acara tertentu seperti kalau pergi ke pesta, dan acara resmi lainnya, warna kaos kaki juga disesuaikan dengan warna pakaian yang dipakai sehingga akan nampak serasi. Kaos kaki pendek biasanya digunakan oleh anak lelaki maupun perempuan terutama kalau kesekolah. Biasanya kaos kaki yang dipakai anak kesekolah adalah kaos kaki berwarna putih, tetapi ada juga yang memakai kaos kaki berwarna hal itu tergantung kepada selera pemakainya atau juga peraturan sekolah. Pada waktu kesekolah anak laki-laki maupun perempuan pada hari tertentu menggunakan kaos kaki yang sama. Pada umumnya kaos kaki yang digunakan berwarna putih yang berbeda ialah terletak pada ukurannya tergantung dari besar atau kecilnya kaki seseorang. 22 Bagi anak normal memakai sepatu dengan berbagai model adalah suatu kebaiasaan. Sepatu terdiri dari kiri dan kanan model sepatu ada dua jenis yaitu memakai tali, dan ada yang tidak tergantung keinginan anak untuk memilih model. Sehingga untuk mengajarkan bagaimana cara memakai pada anak autis sangat sukar, apalagi Jika sepatu yang dipakai memakai tali, biasanya anak akan dilatih terlebih dahulu dengan menggunakan sepatu yang tidak bertali atau yang menggunakan velcro.

3. Tujuan Pelaksanaan Pembelajaran Pengembangan Diri