99
HASIL WAWANCARA II DENGAN GURU KELAS I SDLB AUTIS
Nama Informan : IDT
Hari Tanggal : Selasa 31 Mei 2016
Jam : 10.00 WIB- 10.30 WIB
Setting : Ruang Kelas
B. Pelaksanaan dalam pembelajaran pengembangan diri memakai kaos
kaki dan sepatu
8. Peniliti : “Bagaimana tahap awal pembelajaran pengembangan diri
memakai kaos kaki dan sepatu yang ibu lakukan?” Ibu IDT
: ”Tahapan awal yang dilakukan dalam pembelajaran ini sama dengan pembelajaran pada umumnya mbak. Saya menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan dan setelah itu saya membuka pembelajaran dengan berdoa, lalu menyapa J untuk menanyakan
kabar hari ini. Dan setelah itu baru saya masuk dalam materi yaitu mengulang materi sebelumnya seperti menanyakan siapa yang
membantu J memakai kaos kaki dan sepatu nya “ 9.
Peneliti :” Bagaimana tahapan inti pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu yang sudah dilakukan bu ?”
Ibu IDT : “Tahapan inti yang dilaksanakan ya yang seperti mbak lihat
ketika mbak melakukan observasi itu mbak, setelah kegiatan awal selesai maka saya mengajak J keluar kelas mbak pembelajaran inti
100
memang dilakukan diluar kelas karena suasana belajar itu juga lebih konkrit mbak, awalnya saya menginstruksikan agar J
mengambil kaos kaki dan sepatunya saya juga mencontohkan mengambil kaos kaki dan sepatu milik saya. Lalu saya meminta
agar J memakai kaos kaki dan sepatunya secara bertahap seperti yang saya contohkan. Setelah itu saya minta J untuk mempraktekan
sendiri langkah-langkah memakai kaos kaki dan sepatu tapi sambil saya bantu juga mbak baik berupa gerakan atau dengan ucapan.
Meskipun kalau pembelajara diluar kelas perhatian J kemana-mana namun dengan pelajaran diluar kelas J jadi lebih semangat mbak
tidak sulit untuk diarahkan karena mungkin dia merasa hanya seperti bermain, karena jika memang dia dapat melakukan tugas
dengan baik lalu saya izinkan main diplay ground sebentar. 10.
Peneliti : ” Bagaimana tahap penutup pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu yang sudah dilakukan bu?”
Ibu IDT : “Tahap penutup yang biasa saya lakukan adalah di dalam kelas
mbak, jadi saya memotivasi J agar J berlatih terus ketika di rumah. Dan juga saya memberikan evaluasi yaitu karena saat praktek
biasanya J tidak melihat dengan baik gerakan tangannya sendiri maka saya kasih tau kalau memakai kaos kaki dan sepatu itu pelan-
pelan dan sambil dilihat, seperti itu mbak. Setelah itu berdoa dan salam, lalu keluar kelas memakai kaos kaki dan sepatunya sebelum
pulang sekolah ini sebenarnya juga seperti pelaksanaan
101
pembelajaran namun dengan kondisi yang nyata. Saya tetap mendampinginya kalo ibu nya J sudah datang lalu saya juga sambil
mengkomunikasikan agar diulang lagi ketika di rumah dan harus sabar.
11. Penelitian
: “Bagaimana pelaksanaan materi pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan
sepatu ?” Ibu IDT
: ”Tahapan praktek memakai kaos kaki dan sepatu yaitu saya mengajak J keluar kelas untuk langsung praktek menggunakan
kaos kaki dan sepatu, dimulai dari mengambil kaos kaki dan sepatu di rak sepatu, lalu saya mendemonstrasikan cara memakai kaos
kaki dan sepatu dengan benar dan ditirukan oleh J. Hal itu saya maksudkan biar J memiliki gambaran gitu loh mbak mengenai cara
memakai kaos kaki dan sepatu. Setelah saya mendemontrasikan saya mengarahkan agar J memakai kaos kaki dan sepatu nya secara
mandiri dan bertahap sesuai dengan langkah-langkahnya, yaitu membuka lobang kaos kaki lalu memasukan telapak kaki ke dalam
kaos kaki, dilanjutkan cara merapikan kaos kaki agar menutupi kaki dengan sempurna, setelah itu kalau masih terlalu sulit bisa
saya suru melepas dan mengulangi lagi sampai lumayan lancar dan baru masuk pada tahap memakai sepatu yaitu memegang bagian
belakang sepatu dan memasukan kaki ke dalam sepatu, dan kelihatan sekali J masih kesulitan sering sekali bagian belakang
102
sepatu malah terinjak, sehingga masih saya bantu kadang dengan ucapan kadang dengan gerakan, kalau sudah bisa masuk lalu
merekatkan velcro pada sepatu J juga masih sering kesulitan karena tidak sambil dilihat jadi miring-miring tidak rapi tapi
seiring berjalannya waktu kemampuannya terus meningkat karena kegiatan ini juga dipelajari dirumah.
12. Peneliti : “Kalau untuk penerapan metode dan penggunaan media
bagaiamana ibu ?” Ibu IDT
: “ Penerapan metode dan medainya sama seperti yang sudah direncanakan semula mbak, penggunaan metode disesuaikan
dengan kegiatan yang sedang berlangsung, dengan menggunakan tiga metode yang sudah saya sebutkan kemari yaitu ceramah,
demonstrasi, dan latihan. Kalau untuk media yang saya gunakan juga sama seperti rencana awal yaitu menggunakan benda aslinya
mbak, dan menurut saya terbukti J lebih mudah memahami pembelajaran yang sedang disampaikan yaitu berlatih memakai
kaos kaki dan sepatu, tidak terlihat ada penolakan atau kebingungan kecuali dalam pelaksanaannya J memang masih
mengalami masalah pada kemampuan koordinasi sensomotorik dan juga perhatiannya jadi hal itu wajar.
103
HASIL WAWANCARA III DENGAN GURU KELAS X SDLB AUTIS
Nama Informan : IDT
Hari Tanggal : Kamis, 9 Juni 2016
Jam : 09.30-11.00
Setting : Ruang Kelas
C. Evaluasi pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan