41
kemampuan kognitif yang baik untuk mengingat langkah-langkahnya. Hambatan yang kompleks pada anak autis membuat mereka kesulitan untuk
menggunakan kemampuan
yang sebenarnya
mereka miliki.
Guru mengatasihambatan-hambatan
tersebut dengan
berbagai carayaitu
menggunakan bantuanpada saat berkomunikasi dan untuk mengatasigangguan perilaku dan emosinya guru menggunakan prinsip penguat.
Berdasarkan fakta yang ditemukan di sekolah tersebut, bahwa anak autis yang mengalami hambatan dalam komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial,
tetapi anak dapat mandiri dalam pelaksanaan pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu dipandang peneliti perlu dikaji. Keberhasilan
yang dicapai anak tidak lepas dari peran serta guru. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu
yang disusun untuk diajarkan kepada anak autis sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik dan anak dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari, tidak lagi bergantung kepada oranglain.
E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan penelitian :
1. Bagaimanakah perencanaan dalampelaksanaan pembelajaran
pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu bagi siswa autis kelas 1 di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
42
2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran pengembangan diri
memakai kaos kaki dan sepatu pada siswa autis kelas 1 di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
a. Bagaimana kegiatan awal pembelajaran pengembangan diri
memakai kaos kaki dan sepatu bagi siswa autis kelas 1di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
b. Bagaimana kegiatan inti pembelajaran pengembangan diri
memakai kaos kaki dan sepatu bagi siswa autis kelas 1di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
c. Bagaimana kegiatan penutup pembelajaran pengembangan diri
memakai kaos kaki dan sepatu bagi siswa autis kelas 1di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
3. Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pada pembelajaran
pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu bagi siswa autis kelas 1 di SLB Khusus Autis Bina Anggita ?
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptifdengan pendekatan kualitatif. Menurut Nana Sudjana 2012:64
penelitian diskriptif adalah penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Adapun
pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif merupakan suatu penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitan misalnya perilaku, motivasi, tindakan, dan lain-lain, dengan cara diskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
kasus yang ilmiah, Moleong 2009:6. Berdasarkan pendapat diatas jadi penelitian ini ditujukan untuk
mendiskripsikan pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu anak autis di SLB Khusus Autis Bina Anggita. Data yang diperoleh
akan disusun dengan menguraikan catatan, mereduksi, merangkum, dan memilih data yang sesuai dengan tujuan penelitian. Alasan peneliti memilih
menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu peneliti ingin mengetahui secara mendetail tentang kegiatan pembelajaran
pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu untuk anak autis di SLB Khusus Autis Bina Anggita,sehingga disana terdapat anak autis yang sudah
mampu melakukan kegiatan kemandirian memakai kaos kaki dan sepatu. Fokus yang diambil dalam penelitian ini yaitu mengenai perencanaan,