Kerangka Pikir : KAJIAN PUSTAKA

39 sesuai dengan prosedur yang dijalankan. Lalu guru dapat melakukan evaluasi lagi yaitu menilai keberhasilan anak setelah diberikan intervensi. Menurut H. Daryanto 2005:28 teknik evaluasi dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu teknik tes dan non tes. Tehnik non tes berupa pengamatan atau observasi observation adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Sementara teknik tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kempuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik tes terdiri dari tes lisan dan tes perbuatan. Pada tahap tes lisan guru memberikan pertanyaan secara lisan dan siswa langsung menjawab secara lisan, sementara tes perbuatan dalam pelaksanaannya siswa ditugasi untuk melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan jenis keterampilan yang terkandung dalam tujuan instruksional khusus. Berdasarkan pemaparan teori diatas dapat diketahui bahwa evaluasi pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu perlu dilaksanakan untuk mengukur tingkat pencapaian keberhasilan yang telah dilakukan oleh siswa

D. Kerangka Pikir :

Anak autis merupakan salah satu peserta didik dengan gangguan perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Karakteristik anak autis sangat bervariasi, berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, sehingga 40 dapat di ketahui bahwa anak autis memiliki gangguan yang sangat kompleks dan menyebabkan anak autismengalami hambatan untukmengembangkan kemampuan dalam bidang akademik maupun non akademik. Kemampuan non akademik tersebut salah satunya adalah kegiatan kemandirian yaitu kemampuan menolong diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu anak autismembutuhkan pembelajaran pengembangan diri. Pembelajaran pengembangan diri tersebut menjadi salah satu substansi bidang studi yang mengarah pada terbentuknya kemandirian anak autis. Dibeberapa sekolah luar biasa pembelajaran tersebut menjadi wajib diberikan kepada anak autis. Salah satunya yaitu di sekolah Khusus Autis Bina Anggita. Kegiatan pembelajaran pengembangan diri yang telah suskses dilakukan di SLB Khusus Autis Bina Anggita adalah pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu.Saat ini terdapat anak autis diSDLB Khusus Autis Bina Anggita yang sudah dapat melakukan tugas-tugas untuk kebutuhannyayaitu dalamkegiatanmemakai kaos kaki dan sepatu secara mandiri.Hal ini dapat diamati ketika anak autis dibiasakan untuk melepas kaos kaki dan sepatu sebelum masuk ruang kelas, dan memakainya lagi ketika pulang sekolah atau ada kegiatan diluar kelas. Kegiatan memakai kaos kaki dan sepatu adalah kegiatan yang pasti dilakukan oleh anak di kehidupan sehari-hari sehingga kemampuan anak autis dalam memakai kaos kaki dan sepatu perlu di optimalkan. Kegiatan memakai kaos kaki dan sepatu sangat membutuhkan kemampuan motorik kasar, motorik halus, koordinasi tangan dan mata yang baik, konsentrasi, dan juga 41 kemampuan kognitif yang baik untuk mengingat langkah-langkahnya. Hambatan yang kompleks pada anak autis membuat mereka kesulitan untuk menggunakan kemampuan yang sebenarnya mereka miliki. Guru mengatasihambatan-hambatan tersebut dengan berbagai carayaitu menggunakan bantuanpada saat berkomunikasi dan untuk mengatasigangguan perilaku dan emosinya guru menggunakan prinsip penguat. Berdasarkan fakta yang ditemukan di sekolah tersebut, bahwa anak autis yang mengalami hambatan dalam komunikasi, perilaku, dan interaksi sosial, tetapi anak dapat mandiri dalam pelaksanaan pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu dipandang peneliti perlu dikaji. Keberhasilan yang dicapai anak tidak lepas dari peran serta guru. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pengembangan diri memakai kaos kaki dan sepatu yang disusun untuk diajarkan kepada anak autis sangat menentukan keberhasilan pembelajaran tersebut. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan anak dapat mandiri dalam kehidupan sehari-hari, tidak lagi bergantung kepada oranglain.

E. Pertanyaan Penelitian