Penentuan Beda Rataan Hasil Penelitian

4.1.1.3.5. Penentuan Kadar Timbal Pb yang terkandung dalam Sampel Hati Kambing Potong A Kawasan Non Industri dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom dalam mgKg. kadar logam timbal = �� � ������ ������� ����� ����� ℎ x 10 6 mgKg Dengan mengkalikan hasil penentuan Timbal dari sampel di atas, maka diperoleh hasil pengukuran kadar Timbal dari 10 gram sampel sebesar : Kadar Timbal pada 10 gram sampel dapat dihitung sebagai berikut : kadar = 0,4585�� � � 0,01 � � 10 �� x 10 6 mgKg = 0,4585 mgKg Maka diperoleh kadar logam Timbal Pb pada sampel Hati Kambing Potong A adalah 0,4585 mgKg. Catatan : Dari hasil perhitungan kadar Timbal untuk sampel B,C dan D dapat dilihat pada lampiran 2.

4.1.2. Penentuan Beda Rataan

Penentuan beda rataan menggunakan motode deviasi standar, dimana persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut : S 2 = { � 1 −1� 1 2 + � 2 −1� 2 2 } � 1 + � 2 −2 4.1.2.1 dan, t = �� 1 −�� 2 � � 1 �1 + 1 �2 4.1.2.2 dengan derajat kebebasan n 1 + n 2 -2 Keterangan : S : nilai simpangan baku gabungan t : nilai sebaran n 1 : nilai rataan variabel pertama S 1 : nilai simpangan baku variabel pertama �� 1 : nilai rataan variabel pertama Universitas Sumatera Utara � 2 : nilai rataan variabel kedua S 2 : nilai simpangan baku variabel kedua �� 2 : nilai rataan variabel kedua

4.1.2.1 Beda rataan kadar Timbal Pb pada Sampel A Kawasan Non Industri dan C Kawasan Industri

Dari hasil perhitungan kadar Timbal dalam mgKg di atas diperoleh data sebagai berikut : Kadar Pb pada sampel A �̅ 1 = 0,4585 ; Simpangan baku S 1 = 0,0038 Kadar Pb pada sampel C �̅ 2 = 0,8761 ; Simpangan baku S 2 = 0,0083 Dengan mensubstitusikan nilai S dari kedua jenis Sampel ke dalam persamaan 4.1.2.1, maka diperoleh simpangan baku gabungan : S 2 = {2 −10,0038 2 + 2 −10,0083 2 2+2 −1 = 4,16x10 -5 S = 0,0064 Dengan mensubstitusikan nilai �̅ dan nilai simpangan baku gabungan ke dalam persamaan 4.1.2.2 , maka diperoleh : t = 0,4585 −0,8761 4,16 �10 −5 � 1 2 + 1 2 = −0,4176 4,16 �10 −5 = -10038,4 dengan melihat nilai derajat kebebasan = 8, nilai |t| P=0,05 adalah 2,31. Karena nilai hasil perbandingan, |t| lebih besar daripada 2,31 yaitu 10038,4 2,31 maka selisih kadar Timbal dari kedua jenis Sampel A dan C dianggap berarti dan dianggap sangat menunjukkan perbedaan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara

4.1.2.2. Beda rataan kadar Timbal Pb pada Sampel B Kawasan Non Industri dan D Kawasan Industri

Dari hasil perhitungan kadar Timbal dalam mgKg di atas diperoleh data sebagai berikut : Kadar Pb pada sampel A �̅ 1 = 0,4490 ; Simpangan baku S 1 = 0,0025 Kadar Pb pada sampel C �̅ 2 = 0,8622 ; Simpangan baku S 2 = 0,0031 Dengan mensubstitusikan nilai S dari kedua jenis Sampel ke dalam persamaan diatas, maka diperoleh simpangan baku gabungan : S 2 = {2 −10,0025 2 + 2 −10,0031 2 2+2 −1 = 7,93x10 -6 S = 0,0028 Dengan mensubstitusikan nilai �̅ dan nilai simpangan baku gabungan ke dalam persamaan di atas , maka diperoleh : t = 0,4490 −0,8622 7,93 �10 −6 � 1 2 + 1 2 = −0,4132 7,93 �10 −6 = -52105,9 dengan melihat nilai derajat kebebasan = 8, nilai |t| P=0,05 adalah 2,31. Karena nilai hasil perbandingan, |t| lebih besar daripada 2,31 yaitu 52105,9 2,31 maka selisih kadar Timbal dari kedua jenis Sampel A dan C dianggap berarti dan dianggap sangat menunjukkan perbedaan yang signifikan.

4.2. Pembahasan