BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Logam Timbal
Tabel 4.1. Data pengukuran absorbansi larutan seri standar Timbal Pb
No. Sampel ppm
Absorbansi 1
0,00 0,0000
2 0,30
0,0139 3
0,50 0,0231
4 0,70
0,0324 5
0,90 0,0413
6 1,10
0,0505
4.1.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dengan Metode Least Square
Data absorbansi yang diperoleh untuk suatu larutan standar Pb diplotkan terhadap konsentrasi larutan standar sehingga diperoleh kurva kalibrasi berupa garis linear
seperti pada gambar 4.1. Persamaan garis regresi ini diturunkan dengan metode least square, dimana konsentrasi dari larutan standar dinyatakan sebagai Xi dan
Absorbansi dinyatakan sebagai Yi seperti pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan konsentrasi logam Timbal Pb berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar Timbal Pb
No Xi
Yi Xi-
�� Yi-
�� Xi-
��
2
Yi- ��
2
Xi- ��
Yi- ��
1 2
3 4
5 6
∑ 0,0000
0,3000 0,5000
0,7000 0,9000
1,1000 3,5000
0,0000 0,0139
0,0231 0,0324
0,0413 0,0505
0,1612 -0,5833
-0,2833 -0,0833
0,1167 0,3167
0,5167 0,0000
-0,0268 -0,0129
-0,0037 0,0056
0,0145 0,0237
0,0004 0,3402
0,0802 0,0069
0,0136 0,1003
0,2669 0,8081
0,0007 0,00016
0,000013 0,000031
0,0002 0,0005
0,0016 0,0156
0,0036 0,0003
0,0006 0,0045
0,0122 0,0368
� � =
∑�� �
=
3,500 6
= 0,5833
�� =
∑�� �
=
0,1612 6
= 0,0268
Persamaan garis regresi untuk kurva kalibrasi dapat diturunkan dari persamaan garis :
Y = aX + b Dimana :
a = slope b = intersept
Selanjutnya harga slope dapat ditentukan dengan menggunakan metode least square sebagai berikut :
a =
∑��− �� ��− �� ∑ ��−��
2
b = Y – a X Dengan mensubsitusikan harga-harga yang tercantum pada table pada persamaan
maka diperoleh :
Universitas Sumatera Utara
a =
0,0368 0,8081
= 0,0455 b = 0,0268 – 0,0455 0,5833
= 0,0268 – 0,0265 = 0,0003
Maka persamaan garis yang diperoleh adalah : Y = 0,00455X + 0,0003
4.1.1.2. Penentuan Koefisien korelasi untuk Timbal Pb
Koefisien korelasi dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
r =
∑��− �� ��− �� ���−��
2
��− ��
2
Koefisien korelasi untuk Timbal Pb adalah : r =
0,0368 �0,80810,0016
= 0,9945
Selanjutnya absorbansi diplotkan terhadap konsentrasi larutan seri standar sehingga diperoleh suatu kurva kalibrasi berupa garis linear seperti pada gambar
berikut :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Seri Standart Logam Pb mgL
4.1.1.3. Penentuan Kadar Timbal Pb dalam Sampel
Kadar Timbal Pb dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubsitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil
pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi.
4.1.1.3.1.Penentuan Kadar Timbal Pb yang terkandung dalam Sampel Hati Kambing Potong A Kawasan Non Industri dengan metode
Spektrofotometri Serapan Atom dalam mgL.
Dari data pengukuran absorbansi Timbal Pb untuk sampel Hati Kambing Potong A diperoleh serapan A sebagai berikut :
A
1
= 0,0215 A
2
= 0,0209 A
3
= 0,0211 Dengan mensubsitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi
Y = 0,0455X + 0,0003, maka diperoleh :
y = 0.0455x + 0.0003 r = 0.9945
0,01 0,02
0,03 0,04
0,05 0,06
0,2 0,4
0,6 0,8
1 1,2
Y-Values Linear Y-Values
A b
s o
r b
a n
s i
Konsentrasi Larutan Seri Standar Logam Pb mgL
Universitas Sumatera Utara
X
1
= 0,4659 X
2
= 0,4527 X
3
= 0,4571 Dengan demikian kadar Timbal pada Hati Kambing Potong A yang adalah :
�̅ =
∑�� �
=
1,3757 3
= 0,4585 X
1
- ��
2
= 0,4659 – 0,4585
2
= 5,47x10
-5
X
2
- ��
2
= 0,4527 – 0,4585
2
= 3,36x10
-5
X
3
- ��
2
= 0,4571 – 0,4585
2
= 1,95x10
-6
∑ Xi - ��
2
= 9,02x10
-5
Catatan : Data hasil perhitungan untuk sampel B, C dan D dapat di lihat pada lampiran 2, 3 dan 4.
maka, S =
�
∑��−��
2
�−1
=
�
9,02 �10
−5
2
= 0,0067 Didapatkan harga, Sx =
� √�
=
0,0067 1,7320
= 0,0038 Dari data hasil distribusi untuk n = 3, derajat kebebasan dk = n- 1 = 2 untuk
derajat kepercayaan 95 p=0,05, t-4,30 maka, d = t0,05 x n-1 S
x
d = 4,30 x 0,1 x 0,0038 = 0,0016 Dari data hasil pengukuran kadar Pb pada sampel Hati Kambing Potong A adalah
sebesar : 0,4585 ± 0,0016 mgL
4.1.1.3.2.Penentuan Kadar Timbal Pb pada Sampel Hati Kambing Potong B Kawasan non Industri dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom
dalam mgL Dari data pengukuran absorbansi Timbal Pb untuk sampel Hati Kambing Potong
A diperoleh serapan A sebagai berikut : A
1
= 0,0208 A
2
= 0,0208 A
3
= 0,0206 Dengan mensubsitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi
Universitas Sumatera Utara
Y = 0,0455X + 0,0003, maka diperoleh : X
1
= 0,4505 X
2
= 0,4505 X
3
= 0,4461 Dengan demikian kadar Timbal pada Hati Kambing Potong A yang adalah :
�̅ =
∑�� �
=
1,3471 3
= 0,4490
X
1
- ��
2
= 0,4505 – 0,4490
2
= 2,25x10
-6
X
2
- ��
2
= 0,4505 – 0,4490
2
= 2,25x10
-6
X
3
- ��
2
= 0,4461 – 0,4490
2
= 8,41x10
-6
∑ Xi - ��
2
= 1,29x10
-5
maka, S =
�
∑��−��
2
�−1
=
�
1,29 �10
−5
2
= 0,0025 Didapatkan harga, Sx =
� √�
=
0,0025 1,7320
= 0,0014 Dari data hasil distribusi untuk n = 3, derajat kebebasan dk = n- 1 = 2 untuk
derajat kepercayaan 95 p=0,05, t-4,30 maka, d = t0,05 x n-1 S
x
d = 4,30 x 0,1 x 0,0014 = 0,0006 Dari data hasil pengukuran kadar Pb pada sampel Hati Kambing Potong B adalah
sebesar : 0,4490 ± 0,0006 mgL
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.3.3.Penentuan Kadar Timbal Pb pada Sampel Hati Kambing Potong C Kawasan industri dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom dalam
mgL
Dari data pengukuran absorbansi Timbal Pb untuk sampel Hati Kambing Potong C diperoleh serapan A sebagai berikut :
A
1
= 0,0404 A
2
= 0,0400 A
3
= 0,0401 Dengan mensubsitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi
Y = 0,0455X + 0,0003, maka diperoleh : X
1
= 0,8813 X
2
= 0,8725 X
3
= 0,8747 DengaN demikian kadar Timbal pada Hati Kambing Potong A yang adalah :
�̅ =
∑�� �
=
2,6285 3
= 0,8761 X
1
- ��
2
= 0,8813 – 0,8761
2
= 2,70x10
-5
X
2
- ��
2
= 0,8725 – 0,8761
2
= 1,29x10
-5
X
3
- ��
2
= 0,8767 – 0,8761
2
= 1,90x10
-6
∑Xi - ��
2
= 4,18x10
-4
maka, S =
�
∑��−��
2
�−1
=
�
4,18 �10
−4
2
= 0,0144
Didapatkan harga, Sx =
� √�
=
0,0144 1,7320
= 0,0083 Dari data hasil distribusi untuk n = 3, derajat kebebasan dk = n- 1 = 2 untuk
derajat kepercayaan 95 p=0,05, t-4,30 maka, d = t0,05 x n-1 S
x
d = 4,30 x 0,1 x 0,0083 = 0,0035 Dari data hasil pengukuran kadar Pb pada sampel Hati Kambing Potong C adalah
sebesar : 0,8761 ± 0,0035 mgL
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.3.4.Penentuan Kadar Timbal Pb pada Sampel Hati Kambing Potong D kawasan Industri dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom dalam
mgL
Dari data pengukuran absorbansi Timbal Pb untuk sampel Hati Kambing Potong D diperoleh serapan A sebagai berikut :
A
1
= 0,0398 A
2
= 0,0395 A
3
= 0,0393 Dengan mensubsitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi
Y = 0,0455X + 0,0003, maka diperoleh : X
1
= 0,8681 X
2
= 0,8615 X
3
= 0,8571 DengaN demikian kadar Timbal pada Hati Kambing Potong A yang adalah :
�̅ =
∑�� �
=
2,5867 3
= 0,8622 X
1
- ��
2
= 0,8681 – 0,8622
2
= 3,48x10
-5
X
2
- ��
2
= 0,8615 – 0,8622
2
= 4,9x10
-7
X
3
- ��
2
= 0,8571 – 0,8622
2
= 2,6x10
-5
∑ Xi - ��
2
= 6,12x10
-5
maka, S =
�
∑��−��
2
�−1
=
�
6,12 �10
−5
2
= 0,0055 Didapatkan harga, Sx =
� √�
=
0,0055 1,7320
= 0,0031 Dari data hasil distribusi untuk n = 3, derajat kebebasan dk = n- 1 = 2 untuk
derajat kepercayaan 95 p=0,05, t-4,30 maka, d = t0,05 x n-1 S
x
d = 4,30 x 0,1 x 0,0031 = 0,0013 Dari data hasil pengukuran kadar Pb pada sampel Hati Kambing Potong A adalah
sebesar : 0,8622 ± 0,0013 mgL
Universitas Sumatera Utara
4.1.1.3.5. Penentuan Kadar Timbal Pb yang terkandung dalam Sampel Hati Kambing Potong A Kawasan Non Industri dengan Metode
Spektrofotometri Serapan Atom dalam mgKg.
kadar logam timbal =
�� � ������ ������� ����� ����� ℎ
x 10
6
mgKg Dengan mengkalikan hasil penentuan Timbal dari sampel di atas, maka diperoleh
hasil pengukuran kadar Timbal dari 10 gram sampel sebesar : Kadar Timbal pada 10 gram sampel dapat dihitung sebagai berikut :
kadar =
0,4585�� � � 0,01 � �
10 ��
x 10
6
mgKg = 0,4585 mgKg
Maka diperoleh kadar logam Timbal Pb pada sampel Hati Kambing Potong A adalah 0,4585 mgKg.
Catatan : Dari hasil perhitungan kadar Timbal untuk sampel B,C dan D dapat dilihat pada lampiran 2.
4.1.2. Penentuan Beda Rataan