Pendekatan Penelitian Informan Penelitian

37 terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa saja yang dikemukakan oleh informan meliputi: indentitas responden dan hal yang berkaitan dengan fokus penelitian tentang deskripsi lembaga, bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan Program pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG. 3. Metode dokumentasi Menurut Sugiyono 2008: 82 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen ini dimaksudkan untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar atau foto dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian. Fungsi dari peggunaan metode ini adalah untuk memperoleh data terulis yang meliputi: sejarah dilaksanakannya program pemberdayaan masyarakat Berperspektif gender, data keterangan, organisasi dan tata kerja, data program, data sarana dan prasarana, data sumber pendanaan, data warga belajar Program pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender dan tujuan program.

E. Keabsahan Data

Menurut Lexy Moleong 2004: 324 untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas empat kriteria dalam peneltian kualitatif untuk keabsahan data, yaitu drajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability dan kepastian confirmability. 38 Kriteria keabsahan data diterapkan dalam rangka membuktikan temuan hasil penelitian dengan kenyataan yang diteliti dilapangan. Teknik-teknik yang digunakan untuk melacak atau membuktikan kebenaran atau taraf keercayaan data melalui ketekunan pengamatan persisten observation, trianggulasi triangulation, pengecekan dengan teman sejawat. Untuk membuktikan keabsahan data dala penelitian ini, teknik yang digunakan hanya terbatas pada teknik pengamatan lapangan dan trianggulasi. Moleong 2004: 330 membedakan 4 macam triangulasi, yaitu: 1. Triangulasi sumber, maksudnya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. 2. Triangulasi metode, maksudnya menurut Patton dalam Lexy Moleong 2004: 331 terdapat dua strategi, yaitu: a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. 3. Triangulasi peneliti, maksudnya memanfaatkan peneliti untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. 4. Triangulasi teori, maksudny membandingkan teori yang ditemukan berdasarkan kajian lapangan dengan teori yang telah ditemukan para pakar. Teknik triangulasi dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode, dengan pertimbangan bahwa untuk memperoleh informasi dari para informan perlu diadakan cross check antara satu informan dengan informan yang lain sehingga dapat memperoleh informasi yang benar-benar valid. Informasi yang diperoleh diusahakan dari narasumber yang mengetahui akan permasalahan dalam penelitian ini. Informasi yang diberikan salah satu informan dalam menjaawab pertanyaan penulis,