Pertanyaan Penelitian KAJIAN PUSTAKA

35 sebanyak mungkin informasi dan berbagai macam sumber data yang diperoleh dapat diakui kebenarannya.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah objek dimana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah dan memperjelas onjek yang menjadi sasaran penelitian, sehingga permasalahan tidak terlalu luas. Yang dijadikan lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Luweng Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei – Agustus 2013.

D. Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono 2008: 59, dalam pengumpulan data penelitian kualitatif yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data dilakukan bersama dengan pengumpulan data adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses terjadinya penelitian, baik hanya sekedar pengamatan terhadap subyek, proses pelaksanaan wawancara maupun keikutsertaan peneliti dalam berinteraksi. Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subyek, perilaku subyek selama wawancara, interaksi subyek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. 36 Cara atau metode tersebut dapat juga dikatakan dengan menggunakan teknik dan alat-alat khusus seperti blangko-blangko, checklist, atau daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dengan demikian, secara garis besar teknik observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Structured or controlled observation observasi yang direncanakan, terkontrol b. Unstructure or informal observation observasi informasi atau tidak terencanakan lebih dahulu. Pada structured observation, biasanya pengamat menggunakan blangko- blangko daftar isian yang tersusun, dan didalamnya telah tercantum aspek-aspek ataupun gejala-gejala apa saja yang perlu diperhatikan pada waktu pengamatan itu dilakukan. Adapun pada unstructured observation, pada umumnya pengamat belum atau tidak mengetahui sebelumnya apa yang sebenarnya harus dicatat dalam pengamatan itu. Aspek-aspek atau peristiwanya tidak terduga sebelumnya. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan pedoman metode observasi. Dalam melakukan observasi, peneliti melihat secara langsung proses pelaksanaan kegiatan Program pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG. 2. Metode Wawancara Menurut Lexy Moleong 2004: 186, wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapa itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunkan pedoman wawancara semi terstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih 37 terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa saja yang dikemukakan oleh informan meliputi: indentitas responden dan hal yang berkaitan dengan fokus penelitian tentang deskripsi lembaga, bagaimana pemberdayaan masyarakat melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG dan faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan Program pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG. 3. Metode dokumentasi Menurut Sugiyono 2008: 82 dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen ini bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen ini dimaksudkan untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Dokumentasi dapat berupa surat-surat, gambar atau foto dan catatan lain yang berhubungan dengan penelitian. Fungsi dari peggunaan metode ini adalah untuk memperoleh data terulis yang meliputi: sejarah dilaksanakannya program pemberdayaan masyarakat Berperspektif gender, data keterangan, organisasi dan tata kerja, data program, data sarana dan prasarana, data sumber pendanaan, data warga belajar Program pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender dan tujuan program.

E. Keabsahan Data

Menurut Lexy Moleong 2004: 324 untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas empat kriteria dalam peneltian kualitatif untuk keabsahan data, yaitu drajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability dan kepastian confirmability.