Keadaan Sosial dan Ekonomi Warga Belajar

61 kemiskinan serta banyaknya kasus kesenjangan gender yang membuat perempuan tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh, sehingga diadakannya sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga menuju pada kesejahteraan dan keadilan melalui kegiatan lintas bidang pembangunan dalam upaya penanganan kemiskinan dengan fokus peningkatan kondisi, status, kedudukan dan partisipasi perempuan. Hal ini sesuai dengan pernyataan “SC” sebagai berikut: “Sekarang ini kan negara kita masih didominasi permasalahan kemiskinan. Padahal kemiskinan ini berpengaruh besar disegala aspek. Kemiskinan dapat menurunkan tingkat pendidikan, kesehatan, serta kesejahteraan. Karena itu Pemerintah membuat sebuah program yang berkonsentrasi pada pemberdayaan masyarakat. Nah untuk kenapa pemerintah mengerucutkan kepada perspektif gender, ini karena masih banyaknya kasus kesenjangan gender yang membuat perempuan tidak mendapatkan hak-haknya secara penuh” Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG ini dilaksanakan dalam upaya memberdayakan masyarakat di Desa Luweng Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. Keadaan ekonomi dan perkembangan dunia yang menuntut setiap manusia harus memiliki keterampilan untuk tetap bertahan hidup. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, terdapat beberapa langkah dalam proses perencanaan Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG di Desa Luweng Lor, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo. 1 Pengadaan Sosialisasi Pengadaan sosialisasi ini diadakan pada bulan Desember 2012. Sosialisasi diadakan di Kantor Desa Luweng Lor dengan mengikutsertakan seluruh warga Desa Luweng Lor dan pelaksananya adalah Tim dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Purworejo. Sosialisasi ini diikuti oleh setiap 62 kepala keluarga atau yang mewakilinya. Pernyataan ini disampaikan oleh “CH” sebagai berikut: “Sekitar bulan Desember, Dinas BAPERMASDES mengadakan sosialisasi mbak, yang pesertanya adalah warga Desa Luweng Lor, dan setiap rumah kami wajibkan minimal 1 satu orang untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini”. Sedangkan materi yang disampaikan antaralain memperkenalkan Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG, menjelaskan tentang Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG serta mengutarakan maksud dan tujuan diadakannya Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG diDesa Luweng Lor, sesuai dengan pernyataan “SC” sebagai berikut: “Kami dari pihak BAPERMASDES melakukan sosialisasi yang isinya kami kenalkan apa itu Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG, bagaimana pelaksanaan program ini dan maksud tujuan dilaksanakannya program ini”. Dalam pelaksanaan sosialisasi berjalan lancar karena adanya kesepakatan dari pihak BAPERMASDES, fasilitator desa dan masyarakat Desa Luweng Lor yang menyetujui akan diadakannya pelaksanaan kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Gender P2MBG di Desa Luweng Lor. 2 Penyusunan Data Dasar Kegiatan dalam penyusunan data dasar dilakukan dengan menggunakan teknik- teknik partisipatif yang difasilitasi oleh fasilitator desa kelurahan. Data dasar yang dijadikan pedoman penyusunan antara lain: bidang ekonomi, bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang pertanian, bidang peternakan, bidang lingkungan hidup dan bidang hukum. Hal ini sesuai dengan pernyataan “SC” sebagai berikut: 63 “Data dasar disini menggunakan teknik partisipatif yang mana dari pihak BAPERMASDES, fasilitator Desa dan masyarakat Desa Luweng Lor ikut berpartisipasi dalam penyusunan data dasar ini. Dan dalam penyusunan data dasar ini harus dapat berpedoman dalam berbagai bidang mbak, diantaranya ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan, hukum dan bidang lingkungan hidup”. Pernyataan tersebut diperkuat dengan pernyataan “MH” sebagai berikut: “Jadi dalam menyusun data dasar, kami semua dilibatkan mbak, kami diberi kebebasan untuk melihat permasalahan yang ada diDesa kami. Selain itu kami juga diajak mendalami kebutuhan dan potensi yang ada diDesa kami dengan didasari banyak aspek seperti pendidikan, kesehatan dan lain- lainnya mbak”. Adapun kegiatan penyusunan data dasar meliputi: identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan, dan identifikasi potensi. a Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa BAPERMASDES, fasilitator desa kelurahan beserta masyarakat Desa Luweng Lor yang berfungsi untuk melihat beberapa permasalahan yang ada di Desa Luweng Lor. Identifikasi masalah ini memberikan peluang kepada calon warga belajar untuk mencari masalah sebanyak-banyaknya yang ada di Desa Luweng Lor, kecamatan Pituruh, kabupaten Purworejo yang nantinya akan ditampung oleh pihak Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa BAPERMASDES maupun pihak fasilitator Desa kelurahan. b Identifikasi Kebutuhan Identifikasi kebutuhan dilakukan dengan mengkaji seluruh permasalahan yang ada di Desa Luweng Lor yang kemudian menampung aspirasi dari calon warga belajar tentang kebutuhan-kebutuhan apa saja yang calon warga