Teori Persinyalan Signaling Theory
kelangsungan hidup perusahaan serta membuat keberadaan perusahaan tersebut diterima masyarakat dengan segala kegiatan operasinya.
Perusahaan yang memiliki citra baik di masyarakat akan menarik konsumen untuk menggunakan produknya. Nilai perusahaan dapat
diartikan sebagai acuan investor terhadap minat investasi pada perusahaan. Nilai perusahaan dilihat dari harga saham dan laba
perusahaan sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham pada perusahaan. Strategi perusahaan dengan melakukan CSR dapat
dilakukan untuk memberi image pada perusahaan yang baik kepada pihak eksternal. Perusahaan dapat memaksimalkan modal pemegang
saham, reputasi perusahaan, dan kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan adanya dukungan dari lingkungan pada
perusahaan, perusahaan akan memperoleh eksistensi serta reputasi yang baik dan akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. CSR
merupakan faktor yang dianggap akan meningkatkan nilai perusahaan yang bersangkutan.
2. Kepemilikan Institusional Memoderasi Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Corporate Social Responsibility merupakan salah satu jalan
untuk mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholder, karena hal tersebut merupakan bentuk keseimbangan antara
kepentingan ekonomi, lingkungaan dan masyarakat. Dalam teori
keagenan, manajer sebagai agen memiliki tanggungjawab kepada prinsipal untuk mengungkapkan CSR sebagai bentuk tanggungjawab
sosial perusahaan. Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan oleh lembaga atau institusi di luar perusahaan.
Kepemilikan institusional diharapkan mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam setiap keputusan yang diambil oleh
manajer. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor
institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer. Kepemilikan institusional memiliki motivasi yang kuat untuk
melaksanakan pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan. Karena tugas utama manajemen adalah untuk
memakmurkan pemilik
modal, dengan
adanya kepemilikan
institusional yang melakukan pengawasan yang ketat atas aktivitas perusahaan akan membantu upaya manajemen untuk memaksimalkan
nilai perusahaan. Oleh karena itu, kepemilikan institusional yang tinggi akan memperkuat pengaruh CSR terhadap nilai perusahaan.
3. Kepemilikan Manajemen Memoderasi Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Corporate Social Responsibility merupakan salah satu jalan untuk
mempererat hubungan antara perusahaan dengan stakeholder, karena hal tersebut merupakan bentuk keseimbangan antara kepentingan
ekonomi, lingkungaan dan masyarakat. Dalam teori keagenan, manajer sebagai agen memiliki tanggungjawab kepada prinsipal untuk
mengungkapkan CSR
sebagai bentuk
tanggungjawab sosial
perusahaan. Dilakukannya CSR agar memaksimalkan modal pemegang saham, reputasi perusahaan, dan kelangsungan perusahaan
dalam jangka panjang, dengan adanya manajer sebagai salah satu pemegang
perusahaan diharapkan
akan merangsang
kinerja manajemen dalam menaikkan nilai perusahaan. Oleh karena itu
kepemilikan manajerial yang tinggi akan memperkuat pengaruh CSR terhadap Nilai perusahaan.
4. Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Nilai Perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan merupakan salah satu
alat untuk mengukur sejauhmana kemampuan suatu manajemen dalam perusahaan untuk mendatangkan manfaat pada para pemiliknya atau
pemegang saham. Corporate social responsibility merupakan wahana dimana terjadi proses pengkomunikasian dampak sosial dan lingkungan
yang terjadi akibat dari kegiatan operasi sebuah perusahaan terhadap kelompok yang berkepentingan danmasyarakat. Dengan kata lain,
perusahaan yang sudah menerapkan CSR, berarti perusahaan itu sudah menghiraukan kepentingan stakeholder. Pengungkapan CSR dapat
meningkatkan reputasi sebuah perusahaan, hal ini akan direspon oleh