Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

10 oleh kelompok psikiater anak di Amerika tahun 1994 Lumbantobing, 2001; 85 dalam Pamuji 2007: 14-15. Pengamatan atau tes yang dilakukan yaitu dengan kriteria sebagai berikut; didapatkan jumlah total 6 atau lebih item dari 1, 2, dan 3, dengan sekurang-kurangnya 2 dari 1 dan masing- masing satu dari 2 dan 3. 1 Gangguan kualitatif interaksi sosial, bermanifestasi pada: a. Gangguan yang nyata dalam perilaku non verbal multiple, seperti kontak mata, ekspresi wajah, sikap badan dan jestur untuk berinteraksi sosial. b. Gagal mengembangkan hubungan antar-sebaya sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya. c. Kurang spontanitas membagi kegembiraan, kesenangan dan interes. d. Kurang hubungan sosial-emosional secara timbal balik. 2 Gangguan kualitatif dalam berkomunikasi seperti: a. Terlambat atau tidak ada perkembangan bahasa lisan b. Pada individu yang bicaranya memadai, terdapat gangguan yang nyata pada kemampuan memulai dan mempertahankan percakapan dengan orang lain. c. Penggunaan bahasa yang stereotipe atau bahasa idiosinkratik. d. Kurang ragam bermain yang memadai atau bermain sosial imitasi sesuai dengan tingkat perkembangan 3 Gangguan perilaku, interes dan aktivitas yang bermanifestasi pada: a. Perhatian terpaku pada salah satu obyek. b. Gerakan yang stereotipe dan repetitive c. Tampak ritul–ritual spesifik dilakukan anak yang sifatnya non fungsional d. Perhatiannya terfokus pada bagian-bagian suatu objek.

B. Kajian Tentang Bahasa

1. Pengertian Bahasa Ketika seseorang berkomunikasi tentu tidak terlepas dari bahasa dan bicara. Bahasa dan bicara mengandung dua arti yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan dari keduanya. Bahasa berkembang lebih dahulu sebelum 11 bicara. Ketika seseorang tidak memiliki cukup banyak perbendaharaan kata atau kosa kata, sehingga seseorang tersebut tidak dapat berbicara. Bromley 1992 dalam Dhieni, dkk 2005: 1.8 mendefinisikan bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk mentransfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Selanjutnya Menurut Clark Stewart 1986 dalam Sadjaah 2005: 116 bahasa diartikan sebagai suatu interaksi dinamis antara aspek kognisi, linguistik, dan komunikasi. Menurut Lerner 1988 dalam Dewi 2005: 83 bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca, dan menulis. Selanjutnya, menurut Zubaidah Tanpa Tahun: 1.9 bahasa adalah suatu modifikasi komunikasi yang meliputi sistem simbol khusus yang dipahami dan digunakan sekelompok individu untuk mengkomunikasikan berbagai ide dan informasi. Dari beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat ditegaskan bahwa bahasa merupakan suatu bagian dari komunikasi yang meliputi sistem simbol khusus untuk mentransfer ilmu, informasi, perasaan dan keinginan kepada seseorang lawan bicaranya. Sebuah komunikasi dapat dimodifikasi dari simbol-simbol khusus yang mudah dipahami dan digunakan sehingga segala bentuk informasi dapat diterima oleh lawan bicara.