Waktu dan Tempat Penelitian

47 Menurut Tawney dan Gast dalam Juang Sunanto, dkk 2006: 17 menyatakan bahwa secara garis besar ada tiga macam prosedur pencatatan data yang digunakan pada penelitian modifikasi perilaku, yaitu pencatatan data secara otomatis, pencatatan data dengan produk permanen, dan pencatatan data dengan observasi langsung. Penelitian ini menggunakan pencatatan dengan observasi langsung. Prosedur pencatatan ini merupakan kegiatan observasi secara langsung yang dilakukan untuk mencatat data variabel terikat atau perilaku sasaran pada saat perilaku sedang terjadi. Beberapa data yang dapat diukur dengan menggunakan prosedur pencatatan secara langsung yaitu pencatatan banyakanya kejadian, durasi, interval, latensi, dan sampel waktu. Penelitian ini menggunakan pencatatan banyaknya kejadian. Menurut Juang Sunanto, dkk 2006: 19 menyatakan bahwa pencatatan kejadian menghitung frekuensi merupakan cara yang paling sederhana dan tidak memakan waktu banyak, yaitu dengan cara memberikan tanda dengan memberi tally pada kertas yang telah disediakan setiap kejadian atau perilaku terjadi sampai dengan periode waktu observasi yang telah ditentukan. Melalui pencatatan kejadian, dapat diketahui berapa frekuensi anak dapat menjawab pertanyaan ketika dihadapkan dengan 17 pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti. Skor yang diperoleh anak ketika dapat menjawab pertanyaan kemudian dibandingkan dengan skor maksimal apabila anak dapat mejawab semua pertanyaan dalam setiap sesi dan dikalikan dengan 100. Berdasarkan hasil pencatatan data tersebut, akan diketahui berapa persentase kemampuan bahasa ekspresif anak dalam setiap sesinya. 48

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes kemampuan bahasa ekspresif. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 198 menyatakan bahwa untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang akan diteliti, digunakan tes. Menurut Harris dalam Iskandarwassid Dadang Sunendar 2011: 180-181 secara umum ada lima tujuan tes, beberapa diantaranya yaitu untuk mengukur prestasi peserta didik dan untuk mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Tes kemampuan bahasa ekspresif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bahasa ekspresif anak sesuai dengan unsur pragmatik. Berdasarkan hasil tes tersebut, dapat diketahui ada tidaknya pengaruh penggunaan media buku komunikasi selama fase intervensi dalam kemampuan bahasa ekspresif anak. Tes kemampuan bahasa ekspresif dilaksanakan pada setiap fase pada penelitian ini. Tes kemampuan bahasa ekspresif pada fase baseline 1 dan 2 maupun pada fase intervensi dilaksanakan dalam rentang waktu 60 menit. Soal tes kemampuan bahasa ekspresif terdiri dari 17 item. Soal diberikan selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti memberikan pertanyaan secara lisan dan anak akan menjawabnya menggunakan media buku komunikasi. Dengan menggunakan media buku komunikasi anak dapat memilih bahasa sesuai dengan keinginannya dan sesuai dengan konteks dari pertanyaan yang diberikan oleh peneliti. Misalkan, peneliti memberikan pertanyaan “Mewarnai menggunakan apa?” kemudian anak bisa mengambil gambar pensil warna, spidol, atau crayon. Peneliti akan memberikan alat tulis sesuai yang dipilih