Variabel Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

34 Rina Kurnia, 2014 Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu orang lain, mengetahui yang dirasakan dan dipikirkan orang lain, membedakan garis antara dirinya dan orang lain. Selanjutnya, Baron dan Byrne 2011:111 mendefinisikan “empati sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain ”. Secara afektif, orang yang berempati merasakan perasaan emosional orang lain yaitu ikut merasakan ketika orang lain merasa sedih, menangis, terluka, menderita, bahkan disakiti. Secara kognitif, orang yang berempati memahami perspektifsudut pandang orang lain dengan tepat dan menerima pandangan mereka. Adapun komponen-komponen empati terdiri dari komponen kognitif dan afektif Taufik, 2012. a. Komponen kognitif. Komponen kognitif merupakan komponen yang menimbulkan pemahanan terhadap perasaan orang lain. Fesbach 1997 mendefinisikan „komponen kognitif sebagai kemampuan untuk membedakan dan mengenali kondisi emosional yang berbeda ‟ Taufik, 2012:44. Hal yang paling mendasar pada proses empati adalah pemahaman adanya perbedaan antara individu dan orang lain Einsenberg, N., Miller, P. A., 1987. Berdasarkan uraian tersebut, bahwa komponen kognitif dari empati meliputi aspek pemahaman atas kondisi orang lain. Ungkapan Taufik 2012:44 mengenai komponen-komponen kognitif adalah sebagai berikut. Komponen-komponen kognitif merupakan perwujudan dari multiple dimensions, seperti kemampuan seseorang dalam menjelaskan suatu perilaku, kemampuan untuk mengingat jejak-jejak intelektual dan verbal tentang orang lain, dan kemampuan untuk membedakan atau menselaraskan kondisi emosional dirinya dengan lain. Oleh karena itu, konsep-konsep dasar tentang komponen kognitif tersebut menjadi referensi bahwa komponen kognitif sangat berperan penting dalam berempati. Tanpa kemampuan empati yang memadai seseorang akan selalu

Dokumen yang terkait

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik storytelling untuk mengembangkan tanggung jawab peserta didik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap peserta didik kelas VII SMP PGRI 3 Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015).

18 98 35

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN SELF AWARENESS PESERTA DIDIK.

16 41 64

EFEKTIVITAS TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY AKADEMIK PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 4

PROGRAM BIMBINGAN RESOLUSI KONFLIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Ambon Tahun Ajaran 2013/2014.

5 38 59

EFEKTIVITAS TEKNIK PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Soreang Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 72

Efektivitas Teknik Role Playing untuk Mengurangi Perilaku Bullying Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Maja Tahun Ajaran 2013/2014).

1 3 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 5

EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE-PLAY UNTUK MENGEMBANGKAN SELF-ESTEEM PESERTA DIDIK : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas X Negeri 15 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 47

PENGGUNAAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENGURANGI KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Weru Tahun Ajaran 2013-2014.

1 8 52

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN SELF AWARENESS PESERTA DIDIK

0 0 23