Instrumen Penelitian EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN EMPATI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas IV SDN Pindad Tahun Ajaran 2013-2014.

38 Rina Kurnia, 2014 Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu orang lain Mampu merasakan perasaan sedih seseorang. 3,4,5,6 2. Kemampuan menyesuaikan dirinya dengan perasaan atau kondisi orang lain. Sedih saat melihat teman berduka. 7,8 Senang melihat teman sedang bahagia. 9,10 Terganggu ketika melihat orang lain diganggu. 11,12,13 3. Kemampuan mengkomunikasikan perasaan secara verbal. Mengucapkan selamat kepada teman yang mendapatkan kebahagiaan. 14,15 Mengucapkan bela sungkawa kepada teman yang berduka. 16,17,18 4. Kemampuan mengkomunikasikan perasaan secara non verbal. Menunjukkan mimik muka yang sesuai dengan kondisi orang lain. 19,20,21 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kondisi orang lain. 22,23,24, 25,26,27 Menunjukkan cara berpakaian yang sesuai dengan kondisi orang lain. 28,29 KOGNI- TIF 1. Kemampuan untuk memahami sesuatu hal yang dialami orang lain. Mengetahui waktu yang tepat untuk meminta sesuatu dari ayahibu. 30,31,32 Mampu memahami perilaku teman. 33,34 2. Kemampuan memikirkan sesuatu hal yang dialami dari sudut pandang orang lain Mengerti keadaan orang lain. 35,36,37 3. Kemampuan memberikan solusi terhadap masalah temanorang lain. Mampu memberikan solusi terhadap masalah temanorang lain. 38,39,40 Jumlah Item Pernyataan 40

E. Uji Coba Instrumen Pengumpul Data

1. Uji Kelayakan Instrumen

Sebelum angket disebarkan, terlebih dahulu dilakukan analisis judgment instrument oleh pakardosen ahli dalam bidang instrumen serta bimbingan dan 39 Rina Kurnia, 2014 Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik role playing untuk meningkatkan kemampuan empati pesrta didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu konseling. Expert judgment bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat ukur dari segi konstruk, isi dan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan. Apabila terdapat butir pernyataan yang tidak sesuai, maka butir pernyataan tersebut akan dihilangkan atau direvisi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. Adapun judgment instrument dilakukan oleh Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd. dan Nandang Budiman, S.Pd. M.Si. Instrumen yang telah memperoleh penilaian dari kedua pakar kemudian direvisi sesuai dengan saran dan masukan dari para ahli tersebut.

2. Uji Validitas Instrumen

Langkah selanjutnya dilakukan uji coba instrumen yang dilakukan kepada siswa Kelas IV untuk melakukan uji validitas setiap item pernyataan. Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang seharusnya diukur ” Sugiyono, 2012:168. Instrumen empati dilakukan uji validitas isi dan validitas konstruk, yaitu suatu bentuk uji validitas yang menguji secara statistik dan kepraktisan mengenai skor yang didapat tersebut agar signifikan, mempunyai arti, dapat digunakan dan bertujuan Cresweel, 2008:172. Oleh karena itu, uji validitas dilakukan untuk melihat skor yang didapat dari hasil penelitian tersebut menjadi berarti dan pernyataan-pernyataan yang diungkapkan dapat mengukur kemampuan empati. Uji validitas instrumen kuesioner dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel 2010 dan SPPS version 17.0 for Windows. Uji validitas item menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment. Rumus yang digunakan untuk menghitung koefisien validitas empirik adalah rumus korelasi product moment memakai angka kasar raw score, yaitu:

Dokumen yang terkait

Efektivitas bimbingan kelompok melalui teknik storytelling untuk mengembangkan tanggung jawab peserta didik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap peserta didik kelas VII SMP PGRI 3 Kota Bandar Lampung Tahun Ajaran 2014/2015).

18 98 35

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN SELF AWARENESS PESERTA DIDIK.

16 41 64

EFEKTIVITAS TEKNIK SYMBOLIC MODELING UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY AKADEMIK PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 16 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 4

PROGRAM BIMBINGAN RESOLUSI KONFLIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 13 Ambon Tahun Ajaran 2013/2014.

5 38 59

EFEKTIVITAS TEKNIK PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Soreang Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 72

Efektivitas Teknik Role Playing untuk Mengurangi Perilaku Bullying Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 1 Maja Tahun Ajaran 2013/2014).

1 3 44

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Peserta Didik Kelas X SMK Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2013/2014.

0 1 5

EFEKTIVITAS TEKNIK ROLE-PLAY UNTUK MENGEMBANGKAN SELF-ESTEEM PESERTA DIDIK : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas X Negeri 15 Jakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 47

PENGGUNAAN TEKNIK BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) UNTUK MENGURANGI KECENDERUNGAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK : Penelitian Eksperimen Kuasi Terhadap Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 1 Weru Tahun Ajaran 2013-2014.

1 8 52

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN SELF AWARENESS PESERTA DIDIK

0 0 23