Teknik Analisis Data PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS DI MADRASAH TSANAWIYAH.

Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berdasarkan indikator yang telah dikembangkan sebelumnya dalam kisi-kisi instrumen. Kemudian instrumen angket tersebut dimintakan penilaiannya kepada para pakar pendidikan dan guru mata pelajaran. Angket diperbaiki dan disesuaikan dengan saran Tim Promotor. Adapun Lembaran Tes digunakan untuk mengumpulkan data kemampuan komunikasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Sebelum dipakai tes terlebih dahulu meminta pertimbangan expert judgment untuk menilai kesahihan. Oleh karena itu, setelah pedoman ini dipandang memadai dari segi isi dan konstruksinya berdasarkan pertimbangan expert judgment tersebut, kemudian dipakai sebagai instrumen penilaian. Adapun kisi-kisi instrumen penilaian speaking dan listening tertera pada tabel 3.5.

F. Teknik Analisis Data

Untuk memberikan makna terhadap data yang telah terkumpul, maka data diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu: data kualitatif dan data kuantitatif. Terhadap data kualitatif digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokementasi. Sedangkan terhadap data yang bersifat kuantitatif diperoleh dari hasil tes, yang diproses dengan menggunakan statistika dengan menggunakan bantuan program SPSS. Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5. Kisi-kisi Penilaian Listening-Speaking No Materi Aspek penilaian Uraian aspek penilaian I Dialogue 1.Fluency a Berbicara dengan sangat lancar b Berbicara dengan lancar c Berbicara dengan cukup lancar d Berbicara kurang lancar e Berbicara tidak lancar 2. Accuracy a Menggunakan pronunciation dan intonation dengan benar pada sebagian besar cerita isi b Menggunakan pronunciation dan intonation dengan benar pada setengah bagian cerita isi c Menggunakan pronunciation dan intonation dengan benar pada seperempat bagian cerita isi d Menggunakan pronunciation dan intonation dengan benar pada sebagian kecil cerita isi e Menggunakan pronunciation dan intonation tidak benar pada hampir semua kalimat dalam cerita isi 3. Performance a Suara jelas, penuh percaya diri, gerakan dan mimik muka sesuai dengan ide b Suara kadang jelas kadang tidak, percaya diri, gerakan dan mimik muka kurang sesuai dengan ide c Suara kurang jelas dan kurang percaya diri d Suara tidak jelas dan tidak ada ekspresi 4. Content a Mengungkapkan idegagasan sesuai tema dengan jelas dan rinci b Mengungkapkan idegagasan sesuai tema dengan jelas tetapi kurang rinci c Mengungkapkan idegagasan sesuai tema tetapi kurang jelas d Mengungkapkan idegagasan tidak sesuai dengan tema Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e Mengungkapkan idegagasan dengan tidak jelas 5.Communicative interaction a Selalu memberi stimulus dan cepat tanggap terhadap lawan bicara b Sering memberi stimulus dan cepat tanggap terhadap lawan bicara c Kadang memberi stimulus dan kurang tanggap terhadap lawan bicara d Hampir tidak pernah memberi stimulus, tidak tanggap terhadap lawan bicara II Monolog 1.Fluency a Berbicara dengan sangat lancar b Berbicara dengan lancar c Berbicara dengan cukup lancar d Berbicara kurang lancar e Berbicara tidak lancar 2. Accuracy a Menggunakan pronunciation dan intonation dengan Benar pada sebagian besar cerita isi b Menggunakan pronunciation dan intonation dengan Benar pada setengah bagian cerita isi c Menggunakan pronunciation dan intonation dengan Benar pada seperempat bagian cerita isi d Menggunakan pronunciation dan intonation dengan Benar pada sebagian kecil cerita isi e Menggunakan pronunciation dan intonation tidak benar pada hampir semua kalimat dalam cerita isi 3. Performance a Suara jelas, penuh percaya diri, gerakan dan mimik muka sesuai dengan ide b Suara kadang jelas kadang tidak, percaya diri, gerakan dan mimik muka kurang sesuai dengan ide c Suara kurang jelas dan kurang percaya diri d Suara tidak jelas dan tidak ada ekspresi Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Content a Mengungkapkan idegagasan sesuai tema dengan Jelas dan rinci b Mengungkapkan idegagasan sesuai tema dengan Jelas tetapi kurang rinci c Mengungkapkan idegagasan sesuai tema tetapi kurang jelas d Mengungkapkan idegagasan tidak sesuai dengan tema e Mengungkapkan idegagasan dengan tidak jelas 5.Communicative interaction a Selalu memberi stimulus dan cepat tanggap terhadap lawan bicara b Sering memberi stimulus dan cepat tanggap terhadap lawan bicara c Kadang memberi stimulus dan kurang tanggap terhadap lawan bicara d Hampir tidak pernah memberi stimulus, tidak tanggap terhadap lawan bicara 1. Analisis data kualitatif digunakan untuk menganalisis data studi pendahuluan, termasuk hasil observasi, survei, wawancara dan studi dokumentasi. Data kualitatif dapat disusun dan langsung ditafsirkan untuk mengambil kesimpulan penelitian melalui kategorisasi berdasarkan masalah dan tujuan penelitian. Peneliti tidak perlu melakukan pengolahan data melalui perhitungan matematis sebab data telah memiliki makna apa adanya Moleong, 2002: 193. 2. Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui uji perbedaan antar kelompok perlakuan. Untuk menguji tingkat signifikasi perbedaan rerata skor pretes dan postes kemampuan komunikasi siswa, yaitu rata-rata gain yang dinormalisasi g antara kelompok rendah, sedang, dan tinggi dilakukan analisis secara statistik dengan menggunakan uji statistik parametrik uji t jika sebaran data berdistribusi normal dan homogen. Persamaan yang digunakan adalah Arikunto, 1999: Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu       2 1 2 1 1 1 n n S x x t gab    Adapun apabila sebaran data tidak terdistribusi normal maka digunakan uji statistik non-parametrik Uji Wilcoxon. Uji jenjang bertanda Wilcoxon yang merupakan penyempurnaan dari “Uji Tanda” yakni di samping memperhatikan tanda positif dan negatif, besarnya perbedaan juga diperhatikan. Anggapan yang diperlukan dalam penggunaan uji bertanda Wilcoxon adalah bahwa pasangan data diambil secara acak dan tiap-tiap perbedaan antara pasangan skor di distribusi populasi yang simetris. Uji ini digunakan untuk menguji kondisi variabel pada sampel yang berpasangan dengan skor data yang minimal berskala ordinal atau juga untuk penelitian dengan data sebelum dan sesudah. Asumsi-asumsi uji ini adalah:  Data untuk analisis terdiri atas n buah beda Di = Yi – Xi . Setiap pasangan hasil pengukuran Xi, Yi diperoleh dari pengamatan terhadap subjek yang sama atau terhadap subjek-subjek yang telah dijodohkan menurut suatu variabel atau lebih. Pasangan-pasangan Xi, Yi dalam sampel ini diperoleh secara acak.  Selisih variabel Yi – Xi mewakili hasil-hasil pengamatan terhadap suatu variabel acak yang kontinu.  Distribusi populasi di tersebut setangkup simetri. Hipotesis nihil H0 yang akan diuji mengatakan bahwa dua populasi identik. Apabila H0 benar dapatlah diharapkan bahwa jumlah jenjang yang bertanda positif kira-kira akan seimbang dengan jumlah jenjang yang bertanda negatif. Jika dua jumlah jenjang tersebut sangat berbeda antara yang satu dengan yang lain dapatlah disimpulkan bahwa dua populasi itu tidak identik, dan dengan demikian kita menolak H0. Dengan perkataan lain H0 ditolak jika salah satu jumlah jenjang positif atau negatif sangat kecil. Muhson, 2014 Pengembangan model pembelajaran permainan bahasa untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa pada mata pelajaran bahasa inggris di Madrasah Tsanawiyah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Uji Tanda Uji Binom, hanya memperlihatkan arah perbedaan, sementara Uji Rangking Wilcoxon memperlihatkan arah perbedaan dan menunjukkan besarnya perbedaan. Pengujian Hipotesisnya adalah: H0 ≡ pembelajaran dengan model permainan bahasa, sebelum = sesudah H1 ≡ pembelajaran dengan model permainan bahasa sebelum ≠ sesudah Taraf Nyata α= 5 = 0,05 Uji Statistik = Uji T Critical region daerah penolakan H0 : T ≤ Tαn Selanjutnya untuk melihat perbedaan kemampuan komunikasi siswa di antara tiga kelompok tersebut maka digunakan Friedman Test Two Way Anova. Friedman Two Way Anova Analisis Varian Dua Jalan Friedman digunakan untuk menguji hipotesis komparatif K sampel berkorelasi dengan data ordinal ranking.

G. Definisi Operasional