Sohra, 2015 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN
TEKNIK MOZAIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun desain pelaksanaan penelitian Tindakan kelas yang akan dilakukan disesuaikan dengan skema diatas, dapat dijelaskan dibawah ini
Perencanaan Siklus I Kegiatan
1. menentukan dan menyiapkan tema
2. membuat rencana pembelajaran
3. menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan seperti, pensil,
lem, potongan bahan - bahan mozaik, pola gambar yang akan dihias 4.
membuat lembar pengamatan
Pelaksanaan
1. guru menjelaskan kepada anak mengenai kegiatan yang akan
dilakukan 2.
guru menjelaskan kepada anak bagaimana cara membuat gambar
dengan teknik mozaik
3. guru membimbing dan memperhatikan anak pada saat anak membuat
hasil karya mozaik dengan cara menempel bahan - bahan mozaik
sesuai dengan ide kreatifnya masing - masing.
4. guru menjelaskan kepada anak langkah - langkah membuat gambar
dengan teknik mozaik dan memberikan contoh pada anak cara menghias pola gamabar dengan teknik mozaik
5. guru membimbing dan memperhatikan anak pada saat kegiatan
mozaik
Pengamatan Dilakukan melalui kegiatan mengamati
1. kegiatan mozaik dalam menigkatkan kreativitas anak
2. pengamatan ini dilakukan untuk memperoleh mengenai proses dan
hasil dari pelaksanaan kegiatan dalam meningkatkan kreativitas
Refleksi
Data yang telah diperoleh pada tahap pengamatan selanjutnya dianalisis. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan menjadi hasil ketercapaian
Sohra, 2015 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN
TEKNIK MOZAIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
terhadap anak. Apabila belum tercapai maka akan dilakukan disiklus berikutnya.
Perencanaan Siklus II Kegiatan
1. apresiasi untuk perbaikan bahan ajar yang telah diajukan pada siklus I
2. memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada siklus I
3. menyiapkan kembali bahan kegaiatan mozaik
Pelaksanaan
1. guru meminta anak untuk membuat hasil karya mozaik sesuai dengan
tema 2.
guru meminta anak untuk memodifikasi gambar mozaiknya sesuai dengan imajinasi anak
Pengamatan Dilakukan melalui kegiatan mengamati
setelah diperoleh data mengenai proses dan hasil dari pelaksanaan kegiatan teknik mozaik untuk meningkatkan kreativitas anak, maka data tersebut
dianalisa untuk mengetahui kelemahan yang mungkin ada pada saat pelaksanaan
Refleksi
Data yang telah diperoleh pada tahap observasi dianalisis. Hasil yang diperoleh dapat disimpulkan menjadi hasil kreativitas anak selama 2
siklus. Arikunto Kunandar, 2008 : 96
B. Proses Pelaksanaan
a. Tahap perencanaan
Pada tahap awal siklus I, guru memberikan pengarahan beberapa
bentuk kepada anak dengan memberikan kebebasan pada anak untuk menuangkan semua kemampuan, ide atau gagasan yang kreatif untuk
membuat hasil karya mozaik dengan Menggunakan bahan - bahan buatan Kertas origami.
Sohra, 2015 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN
TEKNIK MOZAIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sebelum masuk pada tahap tindakan, peneliti bersama guru kelas membuat perencanaan secara tertulis yang dituangkan dalam bentuk
Rencana Kegiatan Harian RKH dengan Menggunakan tema binatang yang hidup di air yaitu ikan hias. Pelaksanaan metode secara bervariasi
seperti bercerita, tanya jawab dan bercakap – cakap.
Selanjutnya jika pada siklus I terjadi kekurangan maka akan dilaksnakan pada tahap kedua siklus II, kegiatan membuat hasil karya
mozaik disesuaikan dengan tema dan subtema yang dipilih bersama peneliti dan guru kelas B. Dengan Menggunakan metode yang bervariasi serta
mempersiapkan media atau bahan - bahan mozaik yang lebih menarik. Untuk lebih jelas paparannya dapat dilihat pada RKH dan pedoman
oservasi pembelajaran pada lampiran.
b. Tahap pelaksaan
Pada pelaksanaan peneliti bertindak sebagai guru kelas yang mengamati langsung proses peningkatan kreativitas membuat mozaik menggunakan
bahan - bahan mozaik dari Kertas origami dengan bidang dasaran satu dimensi
c. Tahap observasi
Kegiatan pengamatan observasi dilakukan oleh peneliti selama proses tahapan tindakan berlangsung dan setelah proses tindakan berlangsung
dengan melihat hasil pembelajaran yang diberikan. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana dampak tindakan yang diberikan telah
mencapai sasaran.
d. Refleksi
Refleksi ini sangat penting untuk dilakukan bagi peneliti agar bisa mengetahui kejadian - kejadian atau peristiwa - peristiwa dalam
melaksanakan kegiatan, agar peneliti bisa melakukan perbaikan proses pembelajaran. Refleksi merupakan kegiatan analis yang dilakukan untuk
merenungkan kembali secara intensif kejaadian - kejadian atau peristiwa yang menyebabkan munculnya sesuatu yang diharapkan atau tidak
diharapkan Wardani Ermawati, 2013 : 46
Sohra, 2015 MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK - KANAK MELALUI KEGIATAN
TEKNIK MOZAIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kegiatan penelitian di atas dilaksanakan dalam meningkatkan kreativitas anak melalui kegiatan teknik mozaik pada TK Gelatik di kelompok B
C. Metode dan Teknik Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan
mengenai kreativitas anak yang belum optimal pada anak, seperti anak tidak dapat mengungkapkan idenya dan tidak berani untuk berkreasi sendiri anak cenderung
mengikuti pola yang sudah ada atau contoh dari guru .Dengan cara menerapkan kegiatan teknik mozaik, untuk mencapai apa yang dimaksud di atas maka pada
penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas PTK. Adapun definisi penelitian tindakan kelas menurut Arikunto Az Zahra,
2009 : 65 menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas Classroom Action Research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja
sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran.
Dari definisi
penelitian tindakan
kelas menurut
Arikunto dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan dalam kelas dengan tujuan untuk
memperbaiki proses
pembelajaran. Lebih
lanjut Rapoport
mengartikan Wiriaatmadja, 2009:11 penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang
dalam mengatasi secara peraktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka
etika yang disepakati bersama. Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kualitatif. Sugiyono Az Zahra, 2009 : 65 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data dan
deskriftif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang – orang dan perilaku
yang dapat diamati. Sedangkan menurut Creswell Wiriaatmadja 2009 : 8