Jenis-Jenis Bahan Adiktif NARKOBA .1 Definisi NARKOBA

i. Mengalami gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan j. Jika pemakaian dihentikan putus zat, maka akan timbul gejala lelah, merasa tidak berdaya, kehilangan semangat hidup, merasa cemas, dan susah tidur.

2.2.4 Jenis-Jenis Bahan Adiktif

Terdapat juga beberapa jenis bahan adiktif. Namun, menurut JHS.Tanjung, 2013, bahan adiktif yang paling sering disalahgunakan adalah: 1. Inhalen Zat yang terdapat pada lem dan pengencer zat thinner. Penggunaannya dengan cara dihirup yang dapat mengakibatkan kematian mendadak, seperti tercekik. Efeknya bisa mengakibatkan hilang ingatan, tidak dapat berpikir, mudah berdarah dan memar, dan penyakit lainnya. 2. Alkohol Minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi atau destilasim baik melalui perlauan sebelumnya, menambah bahan lain, atau mencampur konsentrat dengan ethanol ataupun dengan proses pengenceran minuman yang mengandung ethanol. Efek sampingnya dapat menyebabkan depresi pada sistem saraf pusat, pingsan, kejang- kejang, edema otak, ketagihan, gastritis, dan melemahkan jantung. 3. Tembakau Rokok Zat ini pengaruhnya dapat dilihat apabila digunakan dalam jumlah besar atau jangka waktu yang lama. Zat tembakau sendiri merupakan zat yang menimbulkan ketergantungan pada umumnya. Sebenarnya hal yang paling mempengaruhi adalah racun dalam tembakau yang disebut nikotin. Nikotin adalah salah satu dari 4.000 zat kimia pada tembakau. Rokok mengandung 43 zat kimia beracun termasuk tar dan karbon monoksida. 2 tetes nikotin murni dapat membunuh orang dewasa secara instan. Universitas Sumatera Utara 4. Obat Penenang Termasuk obat tidur, pil kopolo, Valium, Lexotan, dan lain-lain. Bentuknya beragam, bisa berupa tablet, kapsul, dan serbuk. Efeknya bisa memperlambat respons fisik, dan dapat mengakibatkan pengguna tertidur jika digunakan dalam dosis tinggi yang kemudian akan menimbulkan perasaan cemas, sensitif, dan marah. Penggunaan campuran dengan alkohol juga dapat berakibat kematian. Dan gejala putus zat juga bisa berakibat halusinasi dan bingung. 5. Zat yang mudah menguap Contohnya adalah lem aibon, thinner, bensin, dan spiritus. Efeknya bisa memperlambat kerja otak dan sistem saraf pusat, menimbulkan perasaan senang, penurunan kesadaran, problem kesehatan terutama merusak otak, dan juga bisa menimbulkan kematian akibat berhentinya pernafasan dan gangguan pada jantung. 6. Zat yang menimbulkan halusinasi Yang termasuk adalah jamur, kecubung, kotoran kerbau, dan kotoran sapi. Bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan emosi pengguna. Halusinasi yang ditimbulkan ini bisa mengakibatkan kecelakaan. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2Efek dan Tanda-Tanda Penggunaan Narkotika Jenis Efek Heroin • Menimbulkan rasa kantuk, lesu, penampilan dungu, jalan mengambang, dan rasa senang berlebihan. • Gejala putus zat tidak mengancam secara fisik, melainkan psikis, yaitu rasa tidak nyaman pada perut, kram otot, nyeri tulang, gejala seperti flu. • Problem kesehatan, yaitu bengkak pada daerah yang disuntik, tetanus, HIVAIDS, hepatitis B dan C, problem jantung, dada dan paru-paru, serta sulit buang air besar. Pada wanita mengganggu siklus menstruasi. Ganja • Menurunkan keterampilan motorik, bingung, kehilangan konsentrasi, penurunan motivasi, meningkatkan nafsu makan, rasa senang yang berlebihan. • Komplikasi kesehatan pada daerah pernafasan, sistem peredaran darah dan kanker. Sumber: BNN, 2009 Tabel 2.3Efek dan Tanda-Tanda Penggunaan Psikotropika Jenis Efek Obat Penenang • Bicara jadi pelo, memperlambat respon fisik, mental, dan emosi. Dalam dosis tinggi akan membuat pengguna tidur, kemudian akan menimbulkan perasaan cemas, sensitif, dan marah. • Penggunaan campuran dengan alkohol akan berdampak mematikan. • Gejala putus zat bersifat lama dan serius. Ecstasy • Peningkatan detak jantung dan tekanan darah, rasa senang yang berlebihan, hilangnya rasa percaya diri. • Setelah efek di aas, biasanya akan terjadi perasaan lelah, cemas, dan depresi yang dapat berlangsung beberapa hari. • Kematian dilaporkan terjadi karena tidak seimbangnya cairan tubuh, baik karena dehidrasi ataupun terlalu banyak cairan. • Menimbulkan kerusakan otak yang permanen. Methamphetamine • Menimbulkan perasaan melayang sementara yang berangsur- angsur membangkitkan kegelisahan luar biasa. • Aktivitas tubuh dipercepat berlebihan, penggunaan yang lama akan merusak tubuh, bahkan kematian karena over dosis. Sumber: BNN, 2009 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4Efek dan Tanda-Tanda Penggunaan Bahan Adiktif Lainnya Jenis Efek Alkohol • Memperlambat kerja sistem saraf pusat, memperlambat refleks motorik, menekan pernafasan, denyut jantung, dan mengganggu penalaran dan penilaian. • Menimbulkan perilaku kekerasan, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas. • Gejala putus zat mulai dari hilangnya nafsu makan, sensitif, tidak dapat tidur, kejang otot, halusinasi, dan bahkan kematian. Bahan yang mudah menguap Lem Aica Aibon, Thinner, Bensin, Spiritus • Memperlambat kerja otak dan sistem saraf pusat. • Menimbulkan perasaan senang yang berlebihan, pusing, penurunan kesadaran, gangguan penglihatan, dan pelo. • Problem kesehatan terutama merusak otak, liver, ginjal, dan paru- paru. • Kematian timbul akibat terhentinya pernafasan dan gangguan pada jantung. Zat yang menimbulkan halusinasi Jamur, kotoran kerbausapi, kecubung • Bekerja pada sistem saraf pusat untuk mengacaukan kesadaran dan emosi pengguna. • Perasaan sejahtera, perubahan pada proses berpikir, hilang orientasi dan depresi. • Karena halusinasi, bisa menimbulkan kecelakaan. Sumber: BNN, 2009

2.2.5 Dampak dan Pengaruh Narkoba

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

9 98 138

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

18 171 101

Asuhan Keperawatan Pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Halusinasi Pendengaran di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

4 57 40

Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Penerapan Strategi Pelaksanaan Pada Pasien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Sumatera Utara Medan

7 92 96

Hubungan Pelaksanaan Intervensi Keperawatan Dengan Pengendalian Diri Klien Halusinasi Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2012

1 53 73

Pengelolaan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien dengan Halusinasi Pendengaran di Ruang Sipiso-Piso Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara Medan

0 0 60

Hubungan Pemakaian Narkoba dengan Timbulnya Halusinasi pada Pasien di BLUD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Halusinasi 2.1.1 Definisi Halusinasi - Hubungan Pemakaian Narkoba dengan Timbulnya Halusinasi pada Pasien di BLUD Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara

0 0 21

HUBUNGAN PEMAKAIAN NARKOBA DENGAN TIMBULNYA HALUSINASI PADA PASIEN DI BLUD RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

0 0 14

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Discharge Planning Pada Pasien Halusinasi di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sumatera Utara

0 0 39