Analisis Kualitatif HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil uji memperoleh nilai t hitung t tabel 2,802 2,021 pada taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar akuntansi antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori dan metode inkuiri. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode inkuiri 72,400 lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori 66,600 atau terdapat selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

F. Analisis Kualitatif

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru biasanya menerapkan metode pembelajaran yang berbeda-beda, metode pembelajaran yang diharapkan memberikan manfaat pada siswa yang sangat besar dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini metode pembelajaran yang digunakan adalah metode inkuiri dan metode ekspositori. Metode ekspositori hampir sama dengan metode ceramah, tetapi metode ini guru tidak terlalu mendominasi. Guru tidak terus berbicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti awal pelajaran, menjelaskan konsep dan prinsip baru pada saat memberikan contoh kasus di lapangan. Berbeda dengan metode inkuiri, pada metode ekspositori siswa kurang terlibat aktif dalam mencari konsep pembelajaran, prinsip-prinsip pengertian akuntansi yang dipelajari. Siswa disini hanya menerima materi pelajaran dari guru dan kemudian mencatatnya. Semua materi pelajaran ditentukan opleh guru sehingga informasi yang diperoleh kurang kuat tersimpan dalam ingatan siswa sehingga kemammpuan untuk berproses analisis sangat minim. Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar. Cara penyampaian pelajaran dilakukan dengan penelaahan sesuatu yang bersifat mencari secara kritis, analisis dan argumentatif ilmiah dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan. Selain itu metode inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problem, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, mempunyai sikap ilmiah, obyektif, hasrat ingin tahu, sikap terbuka dan sebagainya Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati , 1993:125. Hal ini menunjukkan bahwa metode inkuiri merupakan proses pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengakomodasikan dan mengasimilasikan informasi yag mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta menimbulkan sikap obyektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka, sehingga pada akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang dapat disetujui bersama. Sedangkan metode ekspositori hanya bersifat memberikan informasi dan kemudian dilanjutkan dengan pemberian tugas. Pembelajaran dengan metode inkuiri menghasilkan prestasi belajar yang lebih tinggi karena proses belajar yang dilakukan melalui proses: 1. Penciptaan kemerdekaan untuk mewakili dan mengekspresikan ide-ide dan mengetes ide-ide tersebut dengan data. 2. Penyediaan lingkungan yang responsif sehingga setiap ide atau gagasan didengar dan dimengerti serta setiap siswa dapat memperoleh data yang diperlukan. 3. Membantu siswa menemukan suatu pengarahan untuk bergerak maju, suatu tujuan untuk pengajaran intelektual tingkat intelektual yang lebih tinggi Moh. Amien, 1996: 37 Keuntungan yang diperoleh dari pembelajaran dengan metode inkuiri adalah Roestiyah NK, 1991:76-77: 1. Dapat membentuk dan mengembangkan “self-concept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 2. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3. Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur dan terbuka. 4. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. 5. Memberi kepuasan yang berupa interinsik. 6. Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 8. Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9. Siswa dapat menghindari siswa dari cara-cara belajar yang tradisional. 10. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi Berdasarkan kelebihan-kelebihan tersebut, maka pembelajaran dengan metode inkuiri mampu mencapai hasil belajar yang lebih tingi dibandingkan siswa yang diberi pembelajaran dengan metode ekspositori. Seperti diketahui metode ekspositori didasarkan pada metode ceramah yang kemudian dilengkapi dengan demonstrasi, pemberian tugas, dan tanya jawab. Pembelajaran dengan metode ekspositori dalam penelitian ini terbukti memperoleh prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan metode inkuiri. Dalam penelitian ini metode inkuiri dilaksanakan dengan adanya bimbingan dari guru. Metode inkuiri terbimbing ini diterapkan bagi para siswa karena masih dalam taraf tingkat perkembangan, kemampuan intelektualnya dipandang masih memerlukan bimbingan dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitifnya untuk memecahkan masalah, serta dalam rangka memperoleh konsep dalam proses belajarnya. Bimbingan dalam metode inkuiri juga berfungsi memberi petunjuk seperlunya kepada siswa pada permulaannya, kemudian diberikan lambat laun dikurangi. Bantuan yang harus dikurangi berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berpikir dan menemukan cara-cara penemuan konsep yang tepat. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penerapan metode ekspositori dan metode inkuiri terhadap prestasi belajar akuntansi siswa. Prestasi belajar metode inkuiri lebih tinggi dari pada metode ekspositori dengan selisih sebesar 5,800. Perbedaan tersebut membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Siswa kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali yang diberi pembelajaran dengan metode inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali tahun pelajaran 20072008. Siswa diberi pembelajaran dengan metode inkuiri memperoleh prestasi belajar lebih baik jika dibandingkan siswa yang diberi pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori. Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode inkuiri 72,400 lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori 66,600 atau terdapat selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

B. Implikasi

Penggunaan metode inkuiri dalam proses pembelaharan dapat membantu siswa dalam memperkaya pengetahuannya, khususnya melalui pemberian kesempatan kepada siswa untuk mengakomodasikan dan mengasimilasikan informasi, seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa data, menarik kesimpulan, serta menimbulkan 59

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar siswa pada bidang studi fiqih kelas IV di MIN Pegadungan Kalideres Jakarta Barat

0 3 79

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KATEGUHAN I TAWANGSARI, SUKOHARJO 2011

0 1 16

PENDAHULUAN STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE INKUIRI DAN METODE CERAMAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N KATEGUHAN I TAWANGSARI, SUKOHARJO 2011.

0 0 6

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X SMA N 1 PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN AJARAN 2007 / 2008.

0 1 8

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N GUMPANG 01 KARTASURA S

0 2 16

PENDAHULUAN STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN METODE KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIDANG STUDI IPA PADA SISWA KELAS IV SD N GUMPANG 01 KARTASURA SUKOHARJO 2010/2011.

0 1 13

PENGARUH METODE INKUIRI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS PENGARUH METODE INKUIRI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH X SURAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN PENGARUH METODE INKUIRI DAN METODE EKSPOSITORI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH X SURAKARTA.

0 2 7

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN METODE INKUIRI DENGAN EKSPOSITORI TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM BIDANG STUDI Studi Perbandingan Penggunaan Metode Inkuiri Dengan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Dalam Bidang Studi IPA Pada Kelas IV SD N Bleberan Playen Gun

0 0 15

PENDAHULUAN Studi Perbandingan Penggunaan Metode Inkuiri Dengan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Dalam Bidang Studi IPA Pada Kelas IV SD N Bleberan Playen Gunung Kidul Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 11