C. Penyajian Data Hasil Belajar
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui teknik dokumentasi terhadap nilai pretes nilai semester I dan pelaksanaan evaluasi
pada akhir pembelajaran dengan metode ekspositori dan inkuiri post test. Setelah dilakukan perhitungan dengan statistik deskriptif, maka diperoleh
karakteristik data sebagai berikut: Tabel 4.2.
Deskripsi Data Prestasi Belajar Akuntansi pada Siswa Kelas XI SMU Negeri 1 Cepogo Boyolali Tahun Pelajaran 20072008
Kelompok Nilai Rata-rata
Perlakuan Pre-test Post-test
Selisih Metode Ekspositori
64,500 66,600
2,100 Metode Inkuiri
65,125 72,400
7,275 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebelum pelaksanaan eksperimen
pembelajaran pre-tes, nilai rata-rata pre-tes siswa pada kelompok pembelajaran metode ekspositori adalah sebesar 64,500 lihat Lampiran 6 dan
kelompok pembelajaran metode inkuiri 65,125. Kemudian setelah dilaksanakan pembelajaran terjadi peningkatan prestasi belajar, dimana pada pembelajaran
dengan metode ekspositori siswa memperoleh nilai rata-rata 66,600 lihat Lampiran 11, sedangkan rata-rata prestasi belajar dengan metode inkuiri
sebesar 72,400. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pada pembelajaran dengan metode ekspositori, prestasi belajar siswa hanya meningkat sebesar
2,100 poin, sedangkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran dengan metode inkuiri meningkat sebesar 7,275. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman siswa
dalam pembelajaran dengan metode inkuiri lebih meningkat dan lebih tinggi dibandingkan dengan metode ekspositori.
D. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji Lilliefors. Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan Lo maks dengan L kritis yang
diambil dari daftar nilai kritis uji Lilliefors pada taraf signifikansi α = 0,05.
Jika Lo maks L tabel derajat bebas db = 40, maka hipotesis nol ditolak. Tabel 4.3
Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Variabel Lo
Maks L tabel
0,05;40 Keputusan
Pre-tes Kelompok Metode Ekspositori
0,136 0,140 Normal Pre-tes Kelompok Metode
Inkuiri 0,118 0,140 Normal
Prestasi Belajar Metode Ekspositori
0,117 0,140 Normal Prestasi Belajar Metode Inkuiri
0,112 0,140
Normal
Hasil perhitungan uji normalitas memperoleh harga maksimal Lo maks yang lebih kecil dari L
tabel
Liliefors pada taraf signifikansi 5 yaitu sebesar 0,140, sehingga dapat dinyatakan bahwa keempat data tersebut
memiliki distribusi atau sebaran yang normal. Hasil yang lebih lengkap dapat dilihat pada perhitungan uji normalitas pada lampiran 6 dan 11.
2. Uji Keseimbangan Kemampuan Awal Matching
Uji kesepadanan atau uji keseimbangan kemampuan awal dilaksanakan dengan uji t. Uji ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah
ada perbedaan rata-rata hasil pre-tes antara kelompok pembelajaran dengan
metode ekspositori dan metode inkuiri Lampiran 7. Adapun hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Rangkuman Hasil Uji Keseimbangan Kemampuan Awal
Antar Kelompok t
hitung
t
tabel
5 Keterangan
Hasil pre-tes kelompok siswa pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri 0,615 2,021
Tidak berbeda
Hasil uji t kesepadanan kemampuan awal Lampiran 7 memperoleh nilai t
htung
= 0,615, sedangkan t
tabel
pada taraf signifikansi 5 db=39 adalah 2,021. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
0,615 2,021, maka dapat dinyatakan bahwa kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang sama sebelum
eksperimen pembelajaran dilaksanakan. Artinya tidak ada perbedaan hasil pre-tes antara kelompok siswa kelompok pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok perlakuan berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Adapun
langkah perhitungannya pada Lampiran 8. Tabel 4.5
Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Variance Antar Kelompok
F
hitung
F
tabel
5 Keterangan
Hasil pre-tes kelompok siswa pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri 0,123 4,08
Tidak berbeda
Hasil uji homogenitas terhadap variansi antara kedua kelompok perlakuan memperoleh nilai F
hitung
sebesar 0,123, sedangkan F
tabel
pada taraf
signifikansi 5 dengan db 1;78 adalah 4,08. Dikarenakan F
hitung
F
tabel
0,123 4,00, maka dapat dinyatakan bahwa variansi kedua kelompok adalah relatif sama, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua kelompok dalam
keadaan homogen.
E. Analisis Kuantitatif Pengujian Hipotesis
Data yang digunakan dalam analisis pengujian hipotesis adalah data hasil evaluasi akhir post test setelah pembelajaran dilaksanakan. Seperti diketahui
data prestasi belajar post test telah dinyatakan normal dan berasal dari sampel yang homogen, kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t
Lampiran 12. Uji t ini digunakan untuk mengetahui adanya perbedaan prestasi belajar akuntansi antara siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori
siswa dan metode inkuiri Tabel 4.6
Hasil Pengujian Hipotesis Uji t Antar Kelompok
t
hitung
t
tabel
5 Keterangan
Prestasi belajar akuntansi siswa pada pembelajaran dengan
metode ekspositori dan inkuiri 2,802 2,021
Berbeda
Hasil analisis tersebut dapat digambarkan dalam daerah kritis penerimaan Ho dari uji t sebagai berikut:
Daerah diterima Ho
Daerah tolak Ho Daerah tolak Ho
-2,021 2,021
2,802
Hasil uji memperoleh nilai t
hitung
t
tabel
2,802 2,021 pada taraf signifikansi 5, maka Ho ditolak. Artinya terdapat perbedaan prestasi belajar
akuntansi antara kelompok siswa yang diberi pembelajaran metode ekspositori dan metode inkuiri. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan metode
ekspositori dan inkuiri berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa dan hipotesis diterima. Prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan metode
inkuiri 72,400 lebih tinggi dari pada prestasi belajar akuntansi hasil pembelajaran menggunakan dengan metode ekspositori 66,600 atau terdapat
selisih sebesar. Artinya pembelajaran dengan metode inkuiri lebih baik lebih efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
F. Analisis Kualitatif