30
Untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan rumus KR-20:
⎥ ⎥
⎦ ⎤
⎢ ⎢
⎣ ⎡ −
⎥ ⎦
⎤ ⎢
⎣ ⎡
− =
∑
2 2
11
1 S
pq S
n n
r
Keterangan:
11
r = reliabilitas tes secara keseluruhan.
p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar.
q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah
q=1-p. = jumlah hasil perkalian antara p dan q.
∑
pq n
= banyaknya item. S
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians.
Jika r
11
r
tabel
maka soal reliabel tetapi jika r
11
≤ r
tabel
maka soal tidak reliabel.
G. Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji normalitas dan uji homogenitas.
31
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Metode yang
digunakan adalah Liliefors. Prosedur penggunaannya adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis H
= Sampel berasal dari populasi normal. H
1
= Sampel tidak berasal dari populasi normal. b. Statistika Uji
L = Maks
│F Z
1
– S Z
1
│
Dimana : F Z
1
= P Z ≤ Z
1
dengan Z ~ N0,1 S Z
1
= Proporsi cacah Z ≤ Z
1,
terhadap seluruh cacah Z
1
S = Deviasi standart atau simpangan baku.
Z
1
= Skor standart
c. Taraf Signifikansi : α = 0,05
d. Daerah Kritik : DK = Lmaks
│Lmaks ≥ Lα,n harga lain dapat diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat signifikansi
α dengan derajat kebebasan n.
32
e. Keputusan Uji H
ditolak jika L
∈
DK, atau H diterima jika L
∉ DK
Budiyono, 2000:169 2. Uji
Homogenitas Uji homogenitas ini bertujuan untuk menguji apakah populasi
mempunyai variansi yang sama. Metode yang digunakan adalah Bartlett. Prosedur pemakaiannya yaitu :
a. Hipotesis H
: σ
12
= σ
22
sampel homogen H
1
: σ
12
≠ σ
22
sampel tidak homogen b. Statistik Uji
∑
= log
f -
RKG log
f c
203 .
2
2 j
2 j
s
χ
Dimana : ~
K – 1
2
χ
2
χ k = Banyaknya populasi
f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k 1
n s
untuk kebebasan
Derajat f
j 2
j j
− =
= j = 1, 2,…,k
33
N = Banyaknya seluruh nilai ukuran
j
n
= Banyaknya nilai ukuran sampel ke-j = ukuran sampel ke-j
c = ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ −
+
∑
j 1
f 1
1 -
k 3
1 1
j
RKG =
∑ ∑
∑ ∑
− =
− =
2 j
j j
2 j
2 j
j j
j
ss 1
n n
X X
SS ;
f SS
c. Taraf Signifikansi :
α
= 0,05
d. Daerah Kritik : DK =
{ }
1 -
k ;
|
2 2
2
α χ
χ χ
≥
e. Keputusan Uji :
DK jika
ditolak tidak
H atau
DK, jika
ditolak H
2 2
∉ ∈
χ χ
Budiyono, 2000 : 177
H. Tehnik Analisis Data
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, baru dilakukan analisis data. Tehnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus t – tes. Adapun
prosedurnya adalah sebagai berikut: 1.
Hipotesis a H
: µ
1
= µ
2
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang diberi metode think pair share dan metode konvensional.
34
H
1
: µ
1
≠ µ
2
Terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang diberi metode think pair share dan metode konvensional.
b H : µ
1
= µ
2
Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa yang diberi metode think pair share dan metode konvensional.
H
1
: µ
1
µ
2
Prestasi belajar siswa yang diberi metode think pair share lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang diberi metode
konvensional Dengan
: µ
1 =
rata – rata nilai yang diajar dengan metode think pair share µ
2 =
rata – rata nilai yang diajar dengan metode konvensional
2. Taraf Signifikansi :
α = 0,05 3.
Statistik Uji
⎟⎟⎠ ⎞
⎜⎜⎝ ⎛ +
− +
− +
− −
=
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
1 1
2 1
1 n
n n
n S
n S
n X
X t
Dengan : S
1
= standar deviasi kelas eksperimen S
2
= standar deviasi kelas kontrol n
1
= anggota sampel kelas eksperimen n
2
= anggota sampel kelas kontrol
35
4. Daerah Kritik
DK = t │
2 :
2 1
2
− +
− n
n t
t
α
atau
2 ;
2 1
2
− +
n n
t t
α
5. Keputusan Uji
Jika t
∈
DK, maka H ditolak
Jika t ∉ DK, maka H
diterima
36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN