41
tertingginya adalah 9,4 dan terendah 3,1. Dari data tersebut kelas kontrol yang terdiri dari 39 siswa mempunyai mean 5,42, sedangkan kelas eksperimen
yang terdiri dari 40 siswa mempunyai mean 6,56. Kelas eksperimen mempunyai standar deviasi 1,555 sedangkan kelas kontrol adalah 1,416.
Variansi kelas eksperimen adalah 2,42 sedangkan kelas kontrol adalah 2,01. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode
konvensional.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Berdasarkan uji t diperoleh t
hitung
t
tabel
berarti hipotesis yang menyebutkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional pada taraf
signifikansi 0,05 diterima. Hal ini mengandung arti bahwa siswa yang diajar menggunakan metode Think Pair Share prestasi belajarnya lebih baik
daripada siswa yang diajar menggunakan metode konvensional pada sub pokok bahasan persegi panjang dan persegi.
Hal ini didukung dengan temuan di lapangan selama proses belajar mengajar menggunakan metode Think Pair Share, siswa terlihat lebih aktif.
Siswa cenderung siap mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan dibahas di kelas. Dengan metode Think Pair
Share ini kecenderungan guru menjelaskan materi hanya dengan ceramah dapat dikurangi, sehingga siswa lebih bisa mengkontruksi pengetahuannya
42
sendiri sedangkan guru lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator daripada pengajar.
Berbeda dengan pengajaran matematika menggunakan metode konvensional, selama proses belajar mengajar siswa terlihat kurang begitu
aktif. Siswa hanya mendengarkan secara teliti serta mencatat poin-poin penting yang dikemukakan oleh guru. Hal ini mengakibatkan siswa pasif,
karena siswa hanya menerima apa yang disampaikan guru sehingga siswa mudah jenuh, kurang inisiatif dan bergantung kepada guru.
Dalam pengajaran matematika menggunakan metode Think Pair Share memungkinkan siswa dapat bekerja sama dengan temannya di mana siswa
saling bekerjasama dalam mempelajari materi yang dihadapi. Dalam pembelajaran ini siswa dilatih untuk mempresentasikan kepada teman sekelas
apa yang telah mereka kerjakan. Dari sini siswa memperoleh informasi maupun pengetahuan serta pemahaman yang berasal dari sesama teman dan
guru. Pebedaan hasil belajar yang muncul juga disebabkan karena siswa
yang diberi pembelajaran menggunakan metode Think Pair Share mempunyai pengalaman dalam mempresentasikan pendapatnya dan hasil
pekerjaannya kepada teman. Dengan demikian siswa tidak akan lupa dengan pelajaran matematika khususnya pada sub pokok bahasan persegi panjang dan
persegi, sehingga prestasi belajar matematikanya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pembelajaran menggunakan metode konvensional.
Hal ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang diberi pengajaran menggunakan
metode Think Pair Share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional
43
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN