39
B. Uji Prasyarat Analisis
Dalam penelitian ini untuk uji prasyarat analisis digunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan metode
Liliefors dan untuk uji homogenitas menggunakan metode Bartlett. 1.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Teknik uji yang digunakan adalah uji Liliefors pada taraf signifikan 0,05. Rangkuman hasil analisis dari uji normalitas menggunakan uji
Liliefors dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Liliefors
Kelompok L
hitung
L
tabel
Keterangan Eksperimen 0,106 0,140
H
o
diterima Kontrol 0,117
0,142 H
o
diterima
Hasil pengujian normalitas data di atas menunjukkan bahwa besar L
hitung
pada kelas kontrol dan kelas eksperimen L
tabel
. Dengan demikian Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel dalam penelitian
ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 11
40
2. Hasil Uji Homogenitas
Analisis ini bertujuan untuk menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Teknik uji yang digunakan adalah Bartlett. Rangkuman hasil analisis dari uji homogenitas menggunakan uji
Bartlett dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Bartlett
2 hitung
χ
2 tabel
χ Keterangan
0,32 3,84 Ho
diterima
Dari data di atas diketahui bahwa nilai . Maka
hipotesis diterima atau dengan kata lain sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Perhitungan uji
homogenitas dapat dilihat pada lampiran 12
2 hitung
χ
2 tabel
χ
C. Pengujian Hipotesis
Uji t yang dilakukan adalah uji t satu pihak kanan dengan α = 5, dk
= 77. Diperoleh t
hitung
= 3,388 dan t
tabel
= 1,991. Karena t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak, artinya ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa yang
diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode konvensional.
Dari pengambilan data diperoleh bahwa nilai tertinggi kelas kontrol adalah 8,8 dan terendah 2,5. Sedangkan pada kelompok eksperimen nilai
41
tertingginya adalah 9,4 dan terendah 3,1. Dari data tersebut kelas kontrol yang terdiri dari 39 siswa mempunyai mean 5,42, sedangkan kelas eksperimen
yang terdiri dari 40 siswa mempunyai mean 6,56. Kelas eksperimen mempunyai standar deviasi 1,555 sedangkan kelas kontrol adalah 1,416.
Variansi kelas eksperimen adalah 2,42 sedangkan kelas kontrol adalah 2,01. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar matematika siswa
yang diberi pengajaran menggunakan metode Think Pair Share lebih baik dibandingkan dengan siswa yang diberi pengajaran menggunakan metode
konvensional.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data