Rumus regresi berganda:
Y=a+b
1
X
1
+b
2
X
2
+b
3
X
3
+e
Dimana: Y = Prestasi UMKM
a = Konstanta b1, b2 , b3, b4 = Koefisien Regresi masing-masing variabel
X
1 =
Participant Leadership X
2 =
Supportive Leadership X
3 =
Instrumental Leadership e = error terms
3.9 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah hipotesis diterima atau ditolak, digunakan metode statistik uji t secara parsial dan uji F secara simultan.
1. Uji T Uji Parsial
Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, dengan rumusan hipotesis:
Ho : βi = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai T
hitung
masing-masing variabel bebas dengan T
tabel
pada signifikan 5. Bila nilai T
hitung
T
tabel
, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti secara parsial variabel bebas memberikan pengaruh
37
signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika T
hitung
T
tabel
, maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti secara parsial variabel bebas tidak memberikan pengaruh
signifikan terhadap variabel terikat.
2. Uji F Uji Simultan
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat, dengan rumusan hipotesis:
Ho : βi = 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.
Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat.
38
BAB 1V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL MENENGAH
DI SUMATERA BARAT 4.1
Pengertian Usaha Kecil Menengah
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda – beda tergantung fokus permasalahan masing – masing. Dilihat dari perangkat manajemennya, Lambing
2004 mengemukakan bahwa kontrol atau pengawasan usaha kecil biasanya informal. Apabila ada beberapa karyawan maka deskriptif pekerjaan dan segala
aturan secara tidak tertulis sebab wirausaha lebih mudah menguasai segala aspek usaha cendrung memakai manajemen mikro. Usaha Kecil Menengah adalah kegiatan
ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau penjualan tahunan serta kepemilikan yang diatur dalam Undang – Undang yang
meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional Pasal 1 UU No. 9 tahun 1995.
Menurut Hamdan 2002 ciri usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional antara lain:
Ciri – ciri usaha kecil informal antara lain:
Belum tercatat dan belum berbadan hukum.
Pengambilan keputusan dilakukan sendiri.
Keputusan berdasarkan intuisi.
Kurang gesit dan kurang inisiatif.
Kurang professional.
39