Matriks Evaluasi Faktor Internal

4. Strategi WT a. Menjaga hubungan baik dengan konsumen Hubungan baik harus ditingkatkan agar konsumen senang berkomunikasi dengan karyawan. Hubungan baik juga dilakukan agar konsumen mau kembali menjadi anggota dikemudian hari. Dengan hal yang baik diingat konsumen tentang perusahaan ini maka konsumen merasa nyaman melakukan hubungan kerja sama dengan perusahaan ini. b. Melakukan trac camping kepada konsumen yang setia. Track camping dapat dilakukan perusahaan dengan mengundang makan bersama kepada konsumen. Dalam isi acara tersebut perusahaan memberi promosi yang gunanya adalah menjual produk baru kepada konsumen. Hal ini akan semakin meningkatkan persaudaraan antara konsumen dengan perusahaan. c. Melakukan update perusahaan yang inovasi dan unik Dengan melakukan update tentang pelayanan produk yang baru seperti harga, promosi, diskon, dan sebagainya ini meningkatkan ketertarikan konsumen untuk lebih memilih perusahaan ini.

4.2.3 Matriks Evaluasi Faktor Internal

Sebuah perusahaan akan meraih keuntungan jika total pendapatan melampaui total biaya yang ditimbulkan dari penciptaan dan pengiriman produk atau jasa. Perusahaan seharusnya tidak hanya memahami operasi rantai nilai Universitas Sumatera Utara perusahaan itu sendiri namun juga rantai nilai para pesaing, pemasok, dan distributor mereka. Internal Factor Evaluation IFE Matrix merupakan langkah terakhir dalam melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut. Seperti halnya EFE Matrix dan CPM, IFE Matrix dapat dikembangkan dalam 5 langkah, yakni : 1. Membuat daftar faktor-faktor internal sejumlah 10-20 faktor yang mengindikasikan kekuatan maupun kelemahan organisasi secara spesifik persentase, rasio, atau angka-angka perbandingan 2. Memberi bobot pada setiap faktor berkisar 0,0 tidak penting sampai 1,0 semua penting. Bobot menandakan signifikansi relatif faktor tertentu bagi keberhasilan industri perusahaan. Faktor-faktor yang dianggap memiliki pengaruh paling besar terhadap kinerja organisasional diberi bobot tertinggi, terlepas apakah faktor utama tersebut berupa kelemahan atau kekuatan internal. Jumlah seluruh bobot harus sama dengan 1,0. 3. Memberi peringkat 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor untuk mengidikasikan faktor tersebut sangat lemah peringkat 1, lemah peringkat 2, kuat peringkat 3, sangat kuat peringkat 4. Kelemahan mendapat peringkat 1 atau 2, sedangkan kekuatan mendapat peringkat 3 atau 4. Sehingga peringkat berbasis perusahaan, sedangkan bobot berbasis industri. Universitas Sumatera Utara Mengalikan bobot setiap faktor dengan peringkatnya untuk menentukan skor bobot bagi masing-masing variabel. Menjumlahkan skor bobot masing-masing variabel untuk memperoleh skor bobot total organisasi. Hasil akhir berupa skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara internal, sedangkan skor di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Jumlah faktor, antara 10 sampai 20, tidak mempengaruhi kisaran skor bobot total karena bobot selalu berjumlah 1,0. Ketika suatu faktor internal merupakan kekuatan sekaligus kelemahan organisasi, faktor ituharus dimasukkan dua kali dalam IFE Matrix. Penilaian intuitif digunakan dalam pengembangan IFE Bobot serta peringkat pun harus diberikan pada masing-masing faktor. Matrix, sehingga tampilan ilmiahnya tidak boleh ditafsirkan sebagai bukti bahwa teknik ini benar- benar tanpa celah. Pemahaman yang menyeluruh mengenai faktor-faktor yang tercakup di dalamnya lebih penting dari pada angka-angka yang ada. Di dalam perusahaan multi dimensional, tiap-tiap divisi atau bisnis strategis yang otonom bahkan dimungkinkan untuk menyusun IFE Matrix. Matriks-matriks divisional ini kemudian dapat diintegrasikan untuk mengembangkan sebuah IFE Matrix Coorporate. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Matriks IFE Internal Factor Evaluation No Pernyataan Weight Skor Weighted Score Internal Kekuatan Strength 1. Tingkat suku bunga yang rendah 0,15 3 0,45 2. Fasilitas yang memadai, seperti adanya mobil operasional 0,125 4 0,5 3. Adanya sistem mobile collection yang memudahkan menemukan fakta terbaru di lapangan. 0,2 4 0,8 4. Lokasi kantor yang strategis 0,125 3 0,375 Internal Kelemahan Weakness 5. Sistem penagihan yang masih lambat 0,1 2 0,20 6. Nomor antrian yang tidak tertib saat melakukan pembayaran 0,15 1 0,15 7. Karyawan yang kurang menguasai materi produk 0,05 3 0,15 8. Lokasi parkir tidak begitu luas 0,1 3 0,30 Total 1 2,55 Sumber: Data Primer diolah 2015 Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa untuk IE matrix skornya ada 3, yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan posisi internalnya lemah, 2,0-2,99 posisinya rata-rata, dan 3,0-4,0 adalah kuat. Penelitian menunjukkan bahwa weighted score bernilai 2,55 adalah diatas 2,5 mengidentifikasikan internal kuat 2,55 2,5. Matriks IFE dikembangkan dari model Grand Strategy parameter digunakan meliputi kekuatan internal perusahaan dan kelemahan internal yang dihadapi. Tujuan penggunakan model ini adalah memperoleh strategi bisnis ditingkat korporasi yang lebih detail.

4.2.4 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal