pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama dengan EFE matriks.
Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut: a.
Buat daftar critical success factors CSF untuk aspek internal yang mencakup Strength Kekuatan dan weakness Kelemahan bagi
perusahaan. b.
Tentukan bobot weight dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot
harus sebesar 1.0. c.
Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1
= Kelemahan utama 2
= Kelemahan kecil 3
= Kekuatan kecil 4
= Kekuatan utama Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan
demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. d.
Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF.
e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang
dinilai. Skor total 4.0.
2. Tahap II: Pencocokan The Matching Stage
Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal
Universitas Sumatera Utara
dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT
Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat. Langkah-langkah tahapan kerja TOWSSWOT adalah sebagai berikut:
1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan.
3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6.
Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO.
7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan
catat hasilnya dalam sel strategi ST. 8.
Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT.
Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths TOWS merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan
empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah: a.
Strengths – Opportunities SO, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan S untuk mengambil manfaat dari
peluang O yang ada.
Universitas Sumatera Utara
b. Weaknesses – Opportunities WO, yaitu dengan mengembangkan suatu
strategi dalam memanfaatkan peluang O untuk mengatasi kelemahan W yang ada.
c. Strengths – Threats ST, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi
dalam memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman T. d.
Weaknesses – Threats WT, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan W dan menghindari ancaman T.
3. Tahap III: Keputusan Decision Stage
Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakan
Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode
ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci
kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan
relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Komponen-
komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score AS, Total Attractveness Score
TAS, dan Sum Attrectivesess Score. Langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi
yang di ambil dari metode EFE dan metode IFE. 2.
Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti
yang ada pada metode EFE dan IFE. 3.
Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus
dipertimbangkan sebelumnya oleh perusahaan. 4.
Menghitung Attractiveness Score AS, yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan
cara meneliti masing-masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness Score adalah
1 = tidak menarik
2 = agak menarik
3 = menarik
4 = sangat menarik.
5 Menghitung Total Attractiveness Score TAS, di dapat dari perkalian
bobot dengan Attractiveness Score AS pada masing-masing baris. 6
Menghitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Nilai TAS dari alternatif strategi yang
tertinggi adalah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itulah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif
strategi ini menjadi pilihan terakhir.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Penelitian Terdahulu
Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini, sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan karena dapat memberikan
tambahan informasi mengenai topik pembahasan penelitian yang akan dilakukan. 1.
Failosofi 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor Eksternal dan Internal Dalam Pengambilan Keputusan Strategi pada
Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Masyur Kecamatan Medan Johor”. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk
menganalisis SWOT yaitu kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunities, ancaman threat pada Doorsmeer Prima Mobil
Medan. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini
Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal.
2. Nurlina 2013 melakukan penelitian yang berjudul “Lingkungan Internal,
Lingkungan Eksternal, dan Rahasia Jiwa Kewirausahaan sebagai Landasan Strategi Diferensiasi, serta Pengaruhnya terhadap Keunggulan Bersaing
Usaha Mikro Tanaman Hias di Kota Denpasar”. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menjelaskan lingkungan internal,
lingkungan eksternal, dan rahasia jiwa kewirausahaan berpengaruh positif secara langsung terhadap strategi diferensiasi. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh usaha mikro tanaman hias yang berada di
Universitas Sumatera Utara
kawasan Kota Denpasar berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar dengan
jumlah sebanyak 207 unit usaha. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan lingkungan internal dan pelaksanaan
rahasia jiwa kewirausahaan merupakan landasan penting bagi pengusaha mikro tanaman hias dalam penyusunan strategi diferensiasi, sehingga
nantinya strategi diferensiasi mampu diterapkan dengan tepat dan mengarah pada peningkatan keunggulan kompetitif.
3. Handriani 2010 melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor Daya
Saing di Kabupaten Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk membukt ikan bahwa faktor internal dan eksternal, keterampilan pengusaha
dan strategi yang diterapkan dalam UKM Kabupaten Semarang berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif baik secara simultan dan
parsial. Penelitian ini dilakukan pada 60 pengusaha mikro melalui empat variabel dependen dan satu variabel independen dengan menggunakan alat
analisis statistik program SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor internal dan internal, keterampilan pengusaha,
strategi dan etos telah signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh pengusaha mikro di Kabupaten Semarang secara
parsial maupun simultan. 4.
Prawitasari 2010 melakukan penelitian berjudul “Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing”. Penelitian
ini menggunakan metode Analisis SWOT, terdiri dari Analisis Internal
Universitas Sumatera Utara
SAP dan Analisis Eksternal ETOP. Hasil penelitian ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah strategi investasi, dimana
posisi perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal.
5. Hendrayanti 2013 melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh
Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan”. Metode analisis yang dilakukan analisis deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi
klasik, analisis model Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity in Mean, uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah
Equity to Total Assets Ratio EAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA, Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO dan Loan to Assets Ratio LAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA.
6. Chan 2011 melakukan penelitian berjudul “A SWOT Study of the
Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises”. Metode analisis yang dilakukan analisis SWOT.
Hasil penelitian ini bahwa model analisis SWOT membantu bisnis dalam membuat strategi yang tepat dengan sangat baik meneliti faktor internal
dan eksternal. Setelah penyelidikan ilmiah bisnis saat ini orang-orang dapat membuat keputusan yang efektif dan perencanaan strategis
perusahaan. Analisis SWOT dari Haier yang berlaku dan dipahami untuk digabungkan dengan model SWOT sebelumnya dengan strategi yang
sesuai.
Universitas Sumatera Utara
7. Gupta 2013 melakukan penelitian berjudul “SWOT Analysis of Small
Scale Industries in India”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah faktor internal dan eksternal yang
sangat penting bagi semua organisasi tidak hanya untuk bisnis skala kecil, tetapi untuk perusahaan besar juga. Usaha kecil menghadapi banyak
masalah karena globalisasi dan menderita kerugian yang tidak semestinya dibandingkan dengan usaha besar sehingga analisis SWOT dilakukan
untuk semua usaha kecil pada umumnya, untuk membuat mereka memahami kelemahan dengan cara yang lebih baik dan untuk membuat
mereka menggunakan kekuatan untuk berdiri di pasar dan membuat keuntungan normal. Lingkungan bisnis yang dinamis saat ini membawa
banyak peluang bagi perusahaan bisnis tetapi telah memperkenalkan bisnis dengan ancaman
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
yang lebih besar.
No Penulis
Judul Metode Analisis
Hasil 1.
Rifky Fathoni Failosofi
2012 Analisis SWOT
sebagai dasar Perumusan
Strategi Pemasaran
Berdaya Saing Metode deskriptif
dan uji triagulasi Menunjukkan bahwa
saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan
belum memanfaatkan peluang-peluang yang
ada secara maksimal.
2. Ria Nurlina
2013 Lingkungan
Internal, Lingkungan
Eksternal, dan Rahasia Jiwa
Kewirausahaan sebagai
Landasan Strategi
Diferensiasi, serta
Pengaruhnya terhadap
Keunggulan PSL Partial
Least Square dilakukan evaluasi
model pengukuran outer
model dan model struktural inner
model. Penguasaan
lingkungan internal dan pelaksanaan
rahasia jiwa kewirausahaan
merupakan landasan penting bagi
pengusaha mikro tanaman hias dalam
penyusunan strategi diferensiasi, sehingga
nantinya strategi diferensiasi mampu
diterapkan dengan
Universitas Sumatera Utara
Bersaing Usaha Mikro Tanaman
Hias di Kota Denpasar
tepat dan mengarah pada peningkatan
keunggulan kompetitif.
3. Eka Handriani
2011 Analisis Faktor
Daya Saing di Kabupaten
Semarang Confirmatory
Factor Analysis CFA dengan
bantuan program SPSS
for Windows versi 16.
Faktor internal dan eksternal,
keterampilan pengusaha, strategi
dan etos telah signifikan berpengaruh
pada keunggulan kompetitif yang
diterapkan oleh pengusaha mikro di
Kabupaten Semarang secara parsial maupun
simultan.
4. Sri Yati
Prawitasari 2011
Analisis SWOT Sebagai Dasar
Perumusan Strategi
Pemasaran Berdaya Saing
Metode Analisis SWOT, terdiri
dari Analisis Internal SAP dan
Analisis Eksternal ETOP.
Strategi pemasaran yang dilakukan
perusahaan adalah strategi investasi,
dimana
posisi perusahaan berada di
posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha
ideal.
5. Silvia
Hendrayanti 2013
Analisis Pengaruh Faktor
Internal dan Eksternal
Terhadap Profitabilitas
Perbankan Analisis
deskriptif, uji stasioneritas, uji
asumsi klasik, analisis model
Generalized AutoRegressive
Conditional Heteroscedasticity
in Mean, uji hipotesis.
Equity to Total Assets Ratio EAR memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap
Return On Asset ROA, Biaya
Operasional terhadap Pendapatan
Operasional BOPO dan Loan to Assets
Ratio LAR memiliki pengaruh negative dan
signifikan terhadap Return On Asset
ROA.
6. Chan et al.
2011 A SWOT Study of
the Development Strategy of Haier
Group as One of the Most
Successful Chinese
Enterprises Metode analisis
SWOT Model analisis SWOT
membantu bisnis
dalam membuat strategi
yang tepat dengan sangat baik
meneliti faktor internal dan eksternal. Setelah
penyelidikan ilmiah bisnis saat ini orang-
orang dapat membuat keputusan yang efektif
dan perencanaan strategis perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Analisis SWOT dari Haier yang berlaku
dan dipahami untuk digabungkan dengan
model
SWOT sebelumnya dengan
strategi yang sesuai. 7.
Gupta et al. 2013
SWOT Analysis of Small Scale
Industries in India
Metode analisis SWOT
Faktor internal dan eksternal yang sangat
penting bagi semua organisasi tidak hanya
untuk bisnis
skala kecil, tetapi untuk
perusahaan besar juga.
2.5 Kerangka Pemikiran
Menurut David 2009: 158 semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang
sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan atau kelemahan internal digabungkan dengan peluang atau ancaman eksternal dan pernyataan misi yang
jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internaldan mengatasi
kelemahan. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan ancaman tidak cukup
untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional. Hasil dari
analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Strategi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh
perusahaan. Pemilihan strategi yang tepat seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah kekuatan bersaing dalam bisnis tetapi juga sebagai wadah untuk
mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi dalam perusahaan harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu sehat dengan
kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Di dunia bisnis perusahaan pembiayaan mobil di Indonesia timbul begitu
banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Divisi Collection PT. BCA Finance dalam hal ini harus peka terhadap terjadinya perubahan dan
ketidakpastian di lingkungan perusahaan. Keadaaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi, agar bertahan
dalam pusat persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan- perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang
paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik serta tidak ada pencocokan yang terbaik. Strategi Collection
dalam melakukan penagihan bagi konsumen bermasalah, baik cara bernegosiasi dan keefektifan para collector dalam melakukan strategi pendekatan terhadap
konsumen merupakan berkaitan dalam matriks SWOT. Dimana strategi Collection dalam melakukan penagihan dengan melakukan pendekatan dengan konsumen
yang bermasalah merupakan kekuatan strategi Collection. Kelemahan yang di
Universitas Sumatera Utara
dalam melakukan negosiasi dengan konsumen, peluang yang diperoleh Collection dalam menagih yaitu pengamanan unit, dan ancaman hukum yang didapat ketika
konsumen merasa dirugikan akibat dari terjadi negosiasi tersebut. Secara sederhana kerangka pemikiran yang diuraikan dapat digambarkan
dalam Gambar 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Sumber: Manajemen Strategis David, 2009
Analisis SWOT
Faktor Eksternal Faktor Internal
Strategi Perusahaan
Lingkungan Perusahaan yang Berubah dan Tidak Pasti
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dimana meliputi pengumpulan data dengan melakukan
wawancara langsung kepada informan tim internal atau karyawan dan pihak eksternal atau konsumen dari Divisi Collection PT. BCA Finance Medan untuk
menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survey, wawancara,
ataupun observasi Kuncoro, 2003:8.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3
tiga bulan, dimulai sejak bulan Oktober 2014 s.d. Januari 2015.
3.3 Batasan Operasional
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya
pada faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman serta faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang menjadi dasar keputusan strategi pada Divisi
Collection PT. BCA Finance Medan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.1 Definisi Istilah