Tahap II: Pencocokan The Matching Stage Tahap III: Keputusan Decision Stage

pemasaran. Pada prinsipnya tahapan kerja IFE matriks sama dengan EFE matriks. Langkah-langkah tahapan kerja IFE Matriks sebagai berikut: a. Buat daftar critical success factors CSF untuk aspek internal yang mencakup Strength Kekuatan dan weakness Kelemahan bagi perusahaan. b. Tentukan bobot weight dari CSF tadi dengan skala yang lebih tinggi bagi yang berprestasi tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jumlah seluruh bobot harus sebesar 1.0. c. Tentukan rating setiap CSF antara 1 sampai 4, dimana 1 = Kelemahan utama 2 = Kelemahan kecil 3 = Kekuatan kecil 4 = Kekuatan utama Rating ditentukan berdasarkan efektivitas strategi perusahaan. Dengan demikian, nilainya didasarkan pada kondisi perusahaan. d. Kalikan nilai bobot dengan nilai rating-nya untuk mendapatkan skor semua CSF. e. Jumlahkan semua skor untuk mendapatkan skor total bagi perusahaan yang dinilai. Skor total 4.0.

2. Tahap II: Pencocokan The Matching Stage

Pada tahap pencocokan, pembuat strategi melakukan identifikasi sejumlah alternatif strategi dengan mencocokkan informasi input berupa faktor eksternal Universitas Sumatera Utara dan internal yang diperoleh pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini, penulis melakukan identifikasi hanya dengan menggunakan matriks SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threat. Langkah-langkah tahapan kerja TOWSSWOT adalah sebagai berikut: 1. Buat daftar peluang eksternal perusahaan. 2. Buat daftar ancaman eksternal perusahaan. 3. Buat daftar kekuatan kunci internal perusahaan. 4. Buat daftar kelemahan kunci internal perusahaan. 5. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi SO. 6. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WO. 7. Cocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi ST. 8. Cocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal dan catat hasilnya dalam sel strategi WT. Matriks Threats-Opportunities-Weaknesses-Strengths TOWS merupakan matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe strategi. Keempat strategi yang dimaksud adalah: a. Strengths – Opportunities SO, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan S untuk mengambil manfaat dari peluang O yang ada. Universitas Sumatera Utara b. Weaknesses – Opportunities WO, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang O untuk mengatasi kelemahan W yang ada. c. Strengths – Threats ST, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman T. d. Weaknesses – Threats WT, yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi kelemahan W dan menghindari ancaman T.

3. Tahap III: Keputusan Decision Stage

Setelah tahap I dan tahap II, berikutnya adalah masuk ke dalam tahap ketiga yaitu Decision Stage. Dalam tahap ini, metode yang dipakai adalah menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM. QSPM merupakan teknik yang secara objektif dapat menetapkan strategi alternatif yang diprioritaskan. Metode ini adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan faktor kunci kesuksesan internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Secara konseptual, tujuan metode ini adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang paling baik untuk di implementasikan. Komponen- komponen utama dari suatu QSPM terdiri dari: Key Factors, Strategic Alternatives, Weights, Attractiveness Score AS, Total Attractveness Score TAS, dan Sum Attrectivesess Score. Langkah-langkah pengembangan QSPM adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan organisasi yang di ambil dari metode EFE dan metode IFE. 2. Memberi pembobotan pada masing-masing eksternal dan internal faktor kunci kesuksesan dengan jumlah keseluruhan bobot harus sebesar 1 seperti yang ada pada metode EFE dan IFE. 3. Meneliti metode yang ada pada tahap analisis di perencanaan strategik dan mengidentifikasi strategi alternatif yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan sebelumnya oleh perusahaan. 4. Menghitung Attractiveness Score AS, yaitu nilai yang menunjukkan kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi yang terpilih. Dengan cara meneliti masing-masing eksternal dan internal faktor kunci keberhasilan. Batasan nilai Attractiveness Score adalah 1 = tidak menarik 2 = agak menarik 3 = menarik 4 = sangat menarik. 5 Menghitung Total Attractiveness Score TAS, di dapat dari perkalian bobot dengan Attractiveness Score AS pada masing-masing baris. 6 Menghitung Sum Total Attractiveness Score. Jumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi adalah yang menunjukkan bahwa alternatif strategi itulah yang menjadi pilihan utama. Nilai TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan terakhir. Universitas Sumatera Utara

2.4 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian ini, sehingga dijadikan sebagai bahan rujukan karena dapat memberikan tambahan informasi mengenai topik pembahasan penelitian yang akan dilakukan. 1. Failosofi 2012 melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor- Faktor Eksternal dan Internal Dalam Pengambilan Keputusan Strategi pada Doorsmeer Prima Mobil di Jalan Karya Jaya Kelurahan Pangkalan Masyur Kecamatan Medan Johor”. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis SWOT yaitu kekuatan strength, kelemahan weakness, peluang opportunities, ancaman threat pada Doorsmeer Prima Mobil Medan. Metode analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif dan uji triagulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal. 2. Nurlina 2013 melakukan penelitian yang berjudul “Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, dan Rahasia Jiwa Kewirausahaan sebagai Landasan Strategi Diferensiasi, serta Pengaruhnya terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Mikro Tanaman Hias di Kota Denpasar”. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menjelaskan lingkungan internal, lingkungan eksternal, dan rahasia jiwa kewirausahaan berpengaruh positif secara langsung terhadap strategi diferensiasi. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh usaha mikro tanaman hias yang berada di Universitas Sumatera Utara kawasan Kota Denpasar berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Denpasar dengan jumlah sebanyak 207 unit usaha. Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa penguasaan lingkungan internal dan pelaksanaan rahasia jiwa kewirausahaan merupakan landasan penting bagi pengusaha mikro tanaman hias dalam penyusunan strategi diferensiasi, sehingga nantinya strategi diferensiasi mampu diterapkan dengan tepat dan mengarah pada peningkatan keunggulan kompetitif. 3. Handriani 2010 melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang”. Penelitian ini bertujuan untuk membukt ikan bahwa faktor internal dan eksternal, keterampilan pengusaha dan strategi yang diterapkan dalam UKM Kabupaten Semarang berpengaruh terhadap keunggulan kompetitif baik secara simultan dan parsial. Penelitian ini dilakukan pada 60 pengusaha mikro melalui empat variabel dependen dan satu variabel independen dengan menggunakan alat analisis statistik program SPSS. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor internal dan internal, keterampilan pengusaha, strategi dan etos telah signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh pengusaha mikro di Kabupaten Semarang secara parsial maupun simultan. 4. Prawitasari 2010 melakukan penelitian berjudul “Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing”. Penelitian ini menggunakan metode Analisis SWOT, terdiri dari Analisis Internal Universitas Sumatera Utara SAP dan Analisis Eksternal ETOP. Hasil penelitian ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah strategi investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal. 5. Hendrayanti 2013 melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan”. Metode analisis yang dilakukan analisis deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi klasik, analisis model Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity in Mean, uji hipotesis. Hasil penelitian ini adalah Equity to Total Assets Ratio EAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO dan Loan to Assets Ratio LAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA. 6. Chan 2011 melakukan penelitian berjudul “A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises”. Metode analisis yang dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian ini bahwa model analisis SWOT membantu bisnis dalam membuat strategi yang tepat dengan sangat baik meneliti faktor internal dan eksternal. Setelah penyelidikan ilmiah bisnis saat ini orang-orang dapat membuat keputusan yang efektif dan perencanaan strategis perusahaan. Analisis SWOT dari Haier yang berlaku dan dipahami untuk digabungkan dengan model SWOT sebelumnya dengan strategi yang sesuai. Universitas Sumatera Utara 7. Gupta 2013 melakukan penelitian berjudul “SWOT Analysis of Small Scale Industries in India”. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT. Hasil penelitian ini adalah faktor internal dan eksternal yang sangat penting bagi semua organisasi tidak hanya untuk bisnis skala kecil, tetapi untuk perusahaan besar juga. Usaha kecil menghadapi banyak masalah karena globalisasi dan menderita kerugian yang tidak semestinya dibandingkan dengan usaha besar sehingga analisis SWOT dilakukan untuk semua usaha kecil pada umumnya, untuk membuat mereka memahami kelemahan dengan cara yang lebih baik dan untuk membuat mereka menggunakan kekuatan untuk berdiri di pasar dan membuat keuntungan normal. Lingkungan bisnis yang dinamis saat ini membawa banyak peluang bagi perusahaan bisnis tetapi telah memperkenalkan bisnis dengan ancaman Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu yang lebih besar. No Penulis Judul Metode Analisis Hasil 1. Rifky Fathoni Failosofi 2012 Analisis SWOT sebagai dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing Metode deskriptif dan uji triagulasi Menunjukkan bahwa saat ini Doorsmeer Prima Mobil Medan belum memanfaatkan peluang-peluang yang ada secara maksimal. 2. Ria Nurlina 2013 Lingkungan Internal, Lingkungan Eksternal, dan Rahasia Jiwa Kewirausahaan sebagai Landasan Strategi Diferensiasi, serta Pengaruhnya terhadap Keunggulan PSL Partial Least Square dilakukan evaluasi model pengukuran outer model dan model struktural inner model. Penguasaan lingkungan internal dan pelaksanaan rahasia jiwa kewirausahaan merupakan landasan penting bagi pengusaha mikro tanaman hias dalam penyusunan strategi diferensiasi, sehingga nantinya strategi diferensiasi mampu diterapkan dengan Universitas Sumatera Utara Bersaing Usaha Mikro Tanaman Hias di Kota Denpasar tepat dan mengarah pada peningkatan keunggulan kompetitif. 3. Eka Handriani 2011 Analisis Faktor Daya Saing di Kabupaten Semarang Confirmatory Factor Analysis CFA dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16. Faktor internal dan eksternal, keterampilan pengusaha, strategi dan etos telah signifikan berpengaruh pada keunggulan kompetitif yang diterapkan oleh pengusaha mikro di Kabupaten Semarang secara parsial maupun simultan. 4. Sri Yati Prawitasari 2011 Analisis SWOT Sebagai Dasar Perumusan Strategi Pemasaran Berdaya Saing Metode Analisis SWOT, terdiri dari Analisis Internal SAP dan Analisis Eksternal ETOP. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan adalah strategi investasi, dimana posisi perusahaan berada di posisi aman dan jenis usahanya adalah usaha ideal. 5. Silvia Hendrayanti 2013 Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan Analisis deskriptif, uji stasioneritas, uji asumsi klasik, analisis model Generalized AutoRegressive Conditional Heteroscedasticity in Mean, uji hipotesis. Equity to Total Assets Ratio EAR memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset ROA, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO dan Loan to Assets Ratio LAR memiliki pengaruh negative dan signifikan terhadap Return On Asset ROA. 6. Chan et al. 2011 A SWOT Study of the Development Strategy of Haier Group as One of the Most Successful Chinese Enterprises Metode analisis SWOT Model analisis SWOT membantu bisnis dalam membuat strategi yang tepat dengan sangat baik meneliti faktor internal dan eksternal. Setelah penyelidikan ilmiah bisnis saat ini orang- orang dapat membuat keputusan yang efektif dan perencanaan strategis perusahaan. Universitas Sumatera Utara Analisis SWOT dari Haier yang berlaku dan dipahami untuk digabungkan dengan model SWOT sebelumnya dengan strategi yang sesuai. 7. Gupta et al. 2013 SWOT Analysis of Small Scale Industries in India Metode analisis SWOT Faktor internal dan eksternal yang sangat penting bagi semua organisasi tidak hanya untuk bisnis skala kecil, tetapi untuk perusahaan besar juga.

2.5 Kerangka Pemikiran

Menurut David 2009: 158 semua organisasi mempunyai kekuatan dan kelemahan dalam berbagai bidang fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau lemahnya dalam semua area. Kekuatan atau kelemahan internal digabungkan dengan peluang atau ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan strategi. Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan internaldan mengatasi kelemahan. Analisis lingkungan eksternal terhadap peluang dan ancaman tidak cukup untuk memberikan organisasi keuntungan kompetitif. Analisis lingkungan internal lebih mengarah pada analisis intern perusahaan dalam menilai atau mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari tiap-tiap divisi keuangan, pemasaran, riset dan pengembangan, personalia serta operasional. Hasil dari analisis lingkungan internal akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Strategi merupakan salah satu cara yang dapat dikembangkan oleh perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang dimiliki oleh perusahaan. Pemilihan strategi yang tepat seharusnya tidak hanya dianggap sebagai wadah kekuatan bersaing dalam bisnis tetapi juga sebagai wadah untuk mencapai keunggulan yang dapat berkesinambungan. Strategi dalam perusahaan harus menjadi kekuatan penggerak proses transformasi agar selalu sehat dengan kondisi lingkungan baru, seperti era globalisasi. Di dunia bisnis perusahaan pembiayaan mobil di Indonesia timbul begitu banyak persaingan dibidang usaha dan industri. Divisi Collection PT. BCA Finance dalam hal ini harus peka terhadap terjadinya perubahan dan ketidakpastian di lingkungan perusahaan. Keadaaan ini memaksa perusahaan untuk lebih baik dalam merencanakan dan merumuskan strategi, agar bertahan dalam pusat persaingan masa kini, dengan cara memperhatikan perubahan- perubahan lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Mencocokkan faktor eksternal dan internal kunci adalah bagian yang paling sulit dalam mengembangkan matriks SWOT karena membutuhkan penilaian yang baik serta tidak ada pencocokan yang terbaik. Strategi Collection dalam melakukan penagihan bagi konsumen bermasalah, baik cara bernegosiasi dan keefektifan para collector dalam melakukan strategi pendekatan terhadap konsumen merupakan berkaitan dalam matriks SWOT. Dimana strategi Collection dalam melakukan penagihan dengan melakukan pendekatan dengan konsumen yang bermasalah merupakan kekuatan strategi Collection. Kelemahan yang di Universitas Sumatera Utara dalam melakukan negosiasi dengan konsumen, peluang yang diperoleh Collection dalam menagih yaitu pengamanan unit, dan ancaman hukum yang didapat ketika konsumen merasa dirugikan akibat dari terjadi negosiasi tersebut. Secara sederhana kerangka pemikiran yang diuraikan dapat digambarkan dalam Gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Manajemen Strategis David, 2009 Analisis SWOT Faktor Eksternal Faktor Internal Strategi Perusahaan Lingkungan Perusahaan yang Berubah dan Tidak Pasti Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu dimana meliputi pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung kepada informan tim internal atau karyawan dan pihak eksternal atau konsumen dari Divisi Collection PT. BCA Finance Medan untuk menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subjek penelitian. Data deskriptif dikumpulkan melalui daftar pertanyaan dalam survey, wawancara, ataupun observasi Kuncoro, 2003:8.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan pada Kantor Divisi Collection PT. BCA Finance Medan.Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan dalam kurun waktu 3 tiga bulan, dimulai sejak bulan Oktober 2014 s.d. Januari 2015.

3.3 Batasan Operasional

Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti dibatasi hanya pada faktor eksternal yaitu peluang dan ancaman serta faktor internal yaitu kekuatan dan kelemahan yang menjadi dasar keputusan strategi pada Divisi Collection PT. BCA Finance Medan. Universitas Sumatera Utara

3.3.1 Definisi Istilah