Kerangka Konseptual Review Studi Terdahulu

pembiayaan akad murabahah pada PT BPRS Berkah Mulia Abadi dan mengetahui kesesuaian akad pembiayaan murabahah dengan prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN No.04DSN-MUIIV2000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembiayaan akad murabahah di BPRS Mulia Berkah Abadi sebagian besar telah sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN No.04. namun terdapat beberapa penerapan yang belum sesuai pada pembiayaan murabahah tersebut, yaitu : mengenai syarat murabahah dalam kepemilikan barang, bahwa akad murabahah dilaksanakan sebelum barang secara prinsip menjadi milik penjual bank. Akad murabahah dilaksanakan bersamaan dengan akad wakalah. Seharusnya akad murabahah dapat dilaksanakan setelah akad wakalah selesai dan objek murabahah tersebut secara prinsip telah menjadi milik bank. Dengan kata lain, pembiayaan murabahah yang dilaksanakan oleh BPRS Mulia Berkah Abadi lebih tepat dikatakan sebagai akad pinjaman atau utang kepada nasabah untuk membantu nasabah menutup kekurangan atas modal awal. Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menganalisis relevansi akad murabahah dengan prinsip-prinsip syariah serta mengetahui bagaimana penerapan akad murabahah dalam kegiatan operasional Lembaga Keuangan Syariah LKS. Perbedaan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada perbedaan isu hukum. Pada penelitian sebelumnya menganalisis tentang penerapan akad murabahah dalam kegiatan operasional LKS dan faktor-faktor yg berpengaruh terhadap penentuan margin murabahah, sedangkan dalam penelitian ini menganalisis relevansi metode perhitungan margin murabahah yang digunakan dalam kegiatan operasional LKS dengan prinsip-prinsip syariah berdasarkan fatwa DSN-MUI. 46

BAB III GAMBARAN UMUM BMT AL-FATH IKMI

A. Sejarah Singkat BMT Al-Fath IKMI

Awal mula berdirinya koperasi BMT Al-Fath IKMI ini didasari oleh idealisme yang kuat untuk turut andil dalam membantu saudara-saudara yang bergerak di bidang usaha, tetapi sulit untuk berkembang dikarenakan banyaknya praktek rentenir, sistem ekonomi liberal yang melahirkan kaum kapitalis sehingga distribusi pendapatan tidak merata. Disamping itu keinginan mengembangkan pola dakwah yang selama ini lebih banyak di bidang dakwah sehingga diharapkan besar di masa mendatang sistem ekonomi yang Islami dapat diterapkan di Indonesia. Atas dasar itulah sehingga pada tanggal 13 Oktober 1996 didirikanlah koperasi BMT Al-Fath IKMI yang pada waktu itu terdiri oleh 25 orang pendiri dengan modal awal Rp. 400.000,- per pendiri. Pada tahun 1998, BMT Al-Fath IKMI resmi mendaftarkan diri pada departemen koperasi untuk mendapatkan badan hukum. Maka BMT Al-Fath IKMI mendapatkan legal hukum dengan nomor: 650BHkwk.10IV1998 dengan nama “Koperasi Simpan Pinjam Pamulang”. Pada tahun 2005, berdasarkan hasil kesepakatan RAT tahun 2004, BMT Al- Fath IKMI mengajukan perubahan badan hukum, maka lahirlah akte perubahan dengan nomor: 518BHPADKoperasi2005 dengan nama “Koperasi BMT Al-Fath IKMI” Pada tahun-tahun berikutnya jumlah pendiri ditambah sesuai dengan kesepakatan sampai dengan tahun 2010 sebanyak 35 orang dan 2 lembaga mitra dari BMT Al-Fath IKMI yaitu TKTPA Al-Fath dan IKMI Ikatan Masjid Indonesia 33 Visi Meningkatkan kualitas keimanan anggota dan mitra binaan sehingga mampu berperan aktif sebagai khalifah Allaah Subhanahu Wa Taala. Misi Menerapkan prinsip-prinsip syariat dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha kecil dan menengah, dan membina kepedulian aghniyaa orang mampu kepada dhuafaa kurang mampu secara terpola dan berkesinambungan. Fungsi Menjalin Ukhuwah Islamiyah Persaudaraan Islam melalui pemungutan dan penyaluran Zakat, Infaq, dan Shadaqah serta memasyarakatkannya, dan menunjang pemberdayaan ummat melalui program pemberian modal bagi pedagang ekonomi lemah, pemberian bea siswa dan santunan bagi kaum dhuafa. 33 Suryadi, Kepala Bagian Operasional BMT Al-Fath IKMI, Wawancara, Pamulang, 29 Juni 2015, pukul 16:15 Tujuan Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta mempunyai posisi tawar daya saing anggota dan mitra binaan juga masyarakat pada umumnya melalui kegiatan pendukung lainnya. B. Produk dan Layanan BMT 34

1. Penghimpun dana Funding

a Prinsip Titipan Wadiah i TAWAKAL Tabungan Wadiah BMT Al-Fath merupakan simpanan dari mitra yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Tabungan ini menggunakan prinsip wadiah titipan, dimana anggota menitipkan dananya. Dana anggota akan dijaga keamanannya. Dalam tabungan ini BMT AL FATH tidak wajib memberikan hasil kepada penabung. BMT AL FATH boleh memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan kebijakan BMT AL FATH. b Prinsip Bagi Hasil i TABAH Tabungan berjangka Al-Fath Merupakan tabungan investasi dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu yang dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat dipilih adalah: 3 Bulan dengan nisbah 25 mitra: 75 BMT, 34 Brosur dan website BMT Al-Fath IKMI 6 Bulan dengan Nisbah 30 mitra: 70 BMT, 9 Bulan dengan nisbah 35mitra: 65 BMT dan 12 bulan dengan nisbah 40 mitra: 60 BMT. ii SIDIK Simpanan Pendidikan Yaitu bentuk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan bagi putra-putri mitra. Penarikan dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun, pertama pada saat ajaran baru, kedua pada saat semester. Simpanan dengan prinsip mudharabah mutlaqah ini akan mendapat bagi hasil setiap bulan dengan nisbah 20 mitra: 80 BMT. iii Simpanan Idul Fitri Yaitu simpanan yang direncanakan untuk keperluan idul fitri seperti mudik. Penarikan dilakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20 mitra: 80 BMT. iv Simpanan Qurban Yaitu simpanan yang diperuntukan untuk keperluan pembelian hewan qurban. Penarikan dilakukan satu kali menjelang ibadah qurban. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga