Syi’ah.
31
Dengan demikian perlawanan Saljuk terhadap solidaritas Sunni dan untuk mempromosikan legitimilasi Kesultanan Dinasti Saljuk berdasarkan islam
yang sebenarnya. Kekuatan politik dan militer Syiah telah dapat dipatahkan oleh pasukan
Taghrul bek. Di bawah kepemimpinan Tughril bek, Dinasti Saljuk memasuki Baghdad menggantikan posisi Dinasti Buwaihi. Dinasti Saljuk memasuki
Bagdad pada masa Tagrul bek yang menggantikan Dinasti Buwaihi. Targul Bek digantikan oleh Alp Arselan dengan perdana menterinya yang terkenal, yaitu
Nizham al- Mulk. Pada masa inilah Dinasti Saljuk berjaya hingga berlanjut pada masa sultan Malik Syah Putra Arselan.
32
Salah satu kebijakan besar yang dilakukan Nizam al-Mulk pada masa itu adalah mendirikan Madrasah Nizamiyah. Ia membangun madrasah pertama di
Nisyapur untuk al-Juwaini
33
dan di Baghdad ia mendirikan Madrasah Nizamiyah. Pembangunan dimulai pada tahun 459H. Disinilah syaikh Abu Ishaq al-Syirazi
memberi kuliah.
34
Ia adalah pengarang kitab al-tanbih yaitu kitab fikih sejalan dengan mazhab Syafi’i selain madrasah Nizamiyah di Bahdad, Nizham al-Mulk
juga mendirikan madrasah besar lainnya di Balakh, Nisyabur, Herat, Asfahan, Basrah, Merw, Amul dan Mosul. Dan menurut Ahmad Amin, di setiap kota-kota
besar yang berada sekitar Iraq dan Khurasan didirikan madrasah.
35
31
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societies, terjem., Ghufron A Mas’adi,Sejarah
Sosial Umat Islam, Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999, hal. 264
32
Ensiklopedi Tematik Dunia Islam, Pemikiran dan Peradaban IV, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hesve, 2002, hal. 30.
33
Ibid., hal. 50
34
Ahmad Syalaby,History of Muslim Education, hal. 119
35
Ahmad Amin, Dhuha al-Islam,cet. ke-I, Kairo:Maktabah al-Nahdhah al-Misyriyah, t.t, Jilid II, hal. 49.
Nizham al-Mulk berusaha meredam pemusuhan di antara kalangan kegamaan kelompok Sunni dan menciptakan rasa kesatuan di antara kelompok-
kelompok Sunni dengan melindungi pengikut mazhab Syafi’iyah dan Hanafiyah.
36
Diantara kebijakannya adalah pembangunan dan penghibahan sejumlah madrasah didalam setiap kota-kota besar di wilayah kekuasaan Dinasti
Saljuk. Dukungan Dinasti Saljuk kepada madrasah merupakan landasan yang kokoh bagi pengajaran guru-guru agama Sunni dan bagi dakwah Sunni kepada
masyarkat umum. Selanjutnya di bawah dukungan kesultanan terbentuklah sebuah front Sunni untuk menandingi Dinasti Fatimiyah dan klaim Ismailiyah. Agaknya
Nizham al-Mulk bertujuan untuk mengendalikan kesultanan dengan Sunni dan sebagai alat untuk menggunakan mazhab-mazhab hukum dan teologi yang
besar sebagai sebuah sarana untuk menciptakan pengaruh politik terhadap masyarakat umum.
Setelah berdirinya madrasah Nizamiyah di Baghdad, yang mempunyai komitmen berpegang teguh pada doktrin Asy’ariyah dalam kalam teologi, dan
berpegang pada ajaran Syafi’i dalam fiqh.
37
Pemerintah Dinasti Saljuk turut serta dalam masalah pendidikan. Sejak saat itu pendidikan menjadi tanggung jawab
pemerintah.
1. Pendidikan Pegawai Pemerintahan
36
Ibid, hal.265
37
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara abad XVIIdan XVIII,Bandung:Mizan, 1994, hal. 62.
Dalam kedudukannya sebagai wazir, Nizham al-Mulk harus mengelola sebuah sistem administrasi negara yang sangat besar, yang melibatkan teritorial
yang sangat luas, berisi penduduk dengan berbagai latar belakang kebangsaan, budaya, dan fasilitas keagamaan. Dalam keadaan ini, salah satu prioritasnya
adalah membangun satu administrasi sentral Baghdad yang kokoh dengan sistem kendali yang kuat dan berpengaruh.
Keadaan yang melatar belakangi munculnya Dinasti Saljuk sebagai kekuatan yang dominan di Baghdad memang penuh dengan kontroversi disegala
bidang politik, militer, keagamaan, dan sebagainya. Oleh karena itu memastikan terciptanya satu mesin adminisatrasi pemerintahan yang efektif sekaligus loyal
tidaklah mudah. Nizham al-Mulk , tampaknya melihat bahwa madrasah dapat dimanfaatkan untuk tujuan itu. Sistem madrasah dapat diandalkan untuk
mencetak orang-orang yang terdidik dan berkeahlian. Tidak hanya itu, dengan memberikan dukungan finansial yang sangat baik terhadap madrasah, para
alumninya diharapkan akan menjadi tenaga pemerintahan yang mendukung sepenuhnya pemerintahan Dinasti Saljuk, serta setia pada ideologi politik
keagamaan dinasti ini. Dalam hal ini jaringan Madrasah Nizamiyah terbukti sangat berhasil. Sejumlah besar lulusannya bekerja pada berbagai pos
pemerintahan Saljuk sebagai katib Sekretaris, Qadli hakim, maupun pos-pos lainnya.
38
38
Ibid, hal. 83
37
BAB III MADRASAH NIZHAMIYAH DAN USAHA PENYEBARAN PAHAM SUNI
PADA DINASTI SALJUK
Untuk mewujudkan tujan Madrasah Nizhamiyah dalam mensosialisasikan mazhab Sunni, pada masa pemerintahan Nizham al-Mulk, maka banyak usaha
usaha yang di lakukan untuk mewujudkan tujuan tersebut, di antaranya ialah:
A. Sistematika lembaga pengajaran Madrasah Nizhamiyah
Lembaga atau staf pengajar mendapat perhatian besar dalam lembaga pendidikan manapun, tidak terkecuali Madrasah Nizhamiyah. Hal itu di sebabkan
bahwa kesuksesan sebuah madrasah di barengi dengan keberhasilan para pengajarnya dalam melaksanakan visi-misi dan tugas mereka dengan sebaik
mungkin.
1 Martabah Ash- Shadr Direktur
Martabah Ash- Shadr adalah Orang yang memiliki posisi yang prestisius di madrasah. Kata Ash- Shadr sendiri merupakan sebutan bagi imam yang
terkemuka pada masanya baik dalam bidang fikih, hadits atauun tafsir, atau juga bisa di sebut sebagai imam yang terkemuka pada masanya dan memiliki wawasan
dan pengetahuan paling kaya. Dari tangannyalah banyak dihasilkan tenaga-tenaga pengajar yang berkompeten.
Banyak pejabat, pemimpin negara, komandan militer, walikota, perdana mentri ataupun para ulama terkemuka lainnya yang menghadap kepadanya untuk
mendengarkannya atau memperoleh manfaat darinya. Tidak setiap madrasah
memiliki Ash- Shadr, seabab orang yang mencapai tingkat wawasan semacam itu sangatlah sedikit. Merupakan keberuntungan suatu madrasah dan popularitas yang
sempurna jika mempunyai seorang Ash- Shadr.
1
2 Tenaga pengajar atau Mudarris
Pemilihan para dewan guru untuk mengajar di Madrasah Nizhamiyah berjalan dengan sesuai tradisi yang diberlakukan perguruan tinggi modern
terkemuka. Sebelum memutuskan untuk mengangkat seorang guru, Nizham al- Mulk terlebih dahulu menguji wawasan dan pengetahuan mereka melalui
serangkaian perdebatan yang diadakan dalam berbagai kesempatan. Mereka diberikan sejumlah pertanyan yang telah dirumuskan dan dipersiapkan
sebelumnya. Apabila Nizham al-Mulk menemukan adanya pengetahuan dan wawasan yang mendalam serta kecerdasan intelektual pada salah satu di antara
mereka. Mereka yang berkompeten dalam bidang pendidikan, maka akan di angkat sebagai tenaga pengajar saat itu juga, bahkan dibangun sebuah madrasah
dan perpustakaan baginya atau dikirim ke wilayah yang yang penduduknya masih rendah kwalitas pendidikannya.
2
Ketika dikeluarkan sebuah intruksi untuk mengangkatnya, maka dia akan diangkat sebagai tenaga pengajar di lembaga atau madrasah yang di pilihkan
baginya. Apabila diangkat di Baghdad misalnya, maka ditugaskan di wilayah itu
1
Muhammad Ali Ar- Rajub, Al-Idarah At-Tarbawiyyah fi Al-Madaris fi Al-Ashr Al-Abbasi, hal. 135
2
Muhammad bin Muhammad bin Hamid Al Ashfahani, Tarikh Daulah Ali Saljuq, hal. 45