59 Hasil uji korelasi rank Spearman juga menghasilkan nilai probabilitas atau
p-value. Jika p-value lebih kecil dari nilai α 0,05, maka Ho ditolak,
dimana: 1.
H : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel
yang diuji. 2.
H
1
: Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang diuji.
Kriteria pengambilan keputusan uji signifikansi adalah: a.
apabila t
hitung
≥ t
tabel
α =0,05, maka H
o
ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang mempengaruhi bauran
pemasaran dan perilaku konsumen dengan proses pengambilan keputusan pembelian cappuccino cincau.
b. apabila t
hitung
t
tabel
α =0,05, maka H
o
diterima, yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel-variabel yang
mempengaruhi bauran pemasaran dan perilaku konsumen dengan pengambilan keputusan pembelian cappuccino cincau.
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menjawab tujuan ketiga yaitu mengetahui pengaruh karakteristik konsumen terhadap pengambilan
keputusan konsumen untuk pembelian cappucino cincau. Regresi linier berganda digunakan untuk memodelkan hubungan antara variabel dependen
terikat dengan variabel independen bebas Gujarati, 2003. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:
60 Y =
α + β
11
X
11
+
β
12
X
12
+ d
1
D
1
+ d
2
D
2
+
β
13
X
13
+
β
14
X
14
+
β
15
X
15
+ e
di mana: Y = Keputusan pembelian cappucino cincau Rpbulan didekati dengan
pengeluaran untuk membeli cappucino cincau
α = Intersep
β
11
- β
15
= Koefisien variabel bebas
X
11
= Frekuensi pembelian cappucino cincau X
12
= Frekuensi pembelian kopi instan X
13
= Usia tahun X
14
= Pendapatanuang saku Rpbulan D
1
= Tempat tinggal D
1
= 1 bila responden tinggal dengan menyewa kost, D
1
= 0 bila responden tinggal di tempat selain kost D
2
= Jenis kelamin D
2
= 1 bila responden perempuan, D
2
= 0 bila responden laki-laki X
15
= Semester e = kesalahan acak
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan agar model tidak bias atau agar model regresi BLUE Best linier unbiased Estimator, maka perlu dilakukan uji
asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah persyaratan yang harus dipenuhi pada analisis regresi linier berganda yang berbasi ordinary least square
61 OLS. Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data
mengalami penyimpangan atau tidak. Uji Asumsi Klasik adalah:
1 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal
adalah variabel bebas yang nilai korelasinya antar sesama variabel bebas lain sama dengan nol.
Dalam penelitian ini teknik untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas didalam model regresi dapat dilihat dari nilai
tolerance dan Variance inflation factor VIF, nilai tolerance yang besarnya diatas 0,1 dan nilai VIF dibawah 10
menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas diantara variabel bebasnya Ghozali, 2006.
2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu
residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas
adalah dengan uji white dengan alat bantu program Eviews.