Pengertian Pailit Perlindungan Hukum Kepada Tertanggung Dari Perusahaan Asuransi Yang Pailit

BAB III PERUSAHAAN PAILIT

A. Pengertian Pailit

Dalam peraturan kepailitan tidak ada tercantum secara tegas dan jelas defenisi dari “pailit”. Meskipun begitu, dapat diketahui arti kata “pailit” secara etimologi, yaitu pailit artinya jatuh miskin, bangkrut. 49 Istilah pailit dalam Bahasa Belanda disebut failliet, memiliki arti ganda yaitu sebagai kata benda dan kata sifat. Istilah failliet sendiri berasal dari Bahasa Perancis faillite yang berarti pemogokan atau kemacetan pembayaran. Sedangkan orang mogok atau berhenti membayar dalam Bahasa Perancis disebut Le faili. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal dengan kata to fail dengan arti yang sama, dan dalam Bahasa Latin disebut failure. Selanjutnya, istilah pailit dalam Bahasa Belanda adalah faiyit, maka oleh sebagian orang yang menerjemahkannya sebagai palyit dan faillis sebagai kepailitan. Selain itu, istilah “pailit” ini juga dapat dijumpai dalam pembendaharaan Bahasa Belanda, Perancis, Latin, dan Inggris dengan istilah yang berbeda – beda. 50 Dalam negara – negara yang berbahasa Inggris disebut dengan istilah bankrupt dan bankruptcy. Istilah bankrupt yang jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia adalah bangkrut, sering digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk 49 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontenporer, Ed. Ketiga, Modern English Press, Jakarta, 2002, hlm 1076. 50 Rahayu Hartini, Hukum Kepailitan, Bayu Media, Malang, 2003, hlm 20. Universitas Sumatera Utara dinyatakan kepada seseorang atau suatu perusahaan yang berbadan hukum ataupun tidak karena harta kekayaannya sudah tidak mencukupi untuk membayar utang – utangnya. Arti yang orisinil dari istilah bankrupt adalah seorang pedagang yang merahasiakan dirinya sendiri, ataupun melakukan tindakan – tindakan lain yang cenderung mengelabuhi krediturnya. Asal mula dari pengertian dan pemakaian kata “bangkrut” berasal dari praktek – praktek yang dilakukan para pemberi pinjaman di Venesia Italia pada waktu lalu. dimana banco bangku dari seorang banker yang tidak mampu membayar atau gagal dalam usahanya telah benar – benar patah atau hancur. 51 Dapat diketahui juga istilah pailit dalam “kamus Hukum” karangan Subekti dan Tjitro Soedibio menggunakan istilah failliet yang diartikan keadaan seorang debitur yang telah menghentikan pembayaran utang – utangnya. 52 Sedangkan Simorangkir dan Rudy T. Erwin juga menggunakan istilah yang sama dengan Subekti dan Tjitro Soedibio terhadap kata “pailit” yaitu failliet yang diartikan pailit, bangkrut, suatu keadaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi membayar hutang – hutangnya dan pernyataan pailit ini harus diputuskan oleh hakim. 53 51 Munir Fuady, Hukum Perusahaan Dalam Paradigma hukum Bisnis, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003, hlm. 196. 52 R. Subekti dan Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm 48. 53 J.C.T. Simorangkir dan Rudy T. Erwin, Kamus Hukum, Bumi Aksara, Jakarta, 1995, hlm 48. Universitas Sumatera Utara Dalam Black’ S Law Dictionary, Pailit atau “Bankrupt” adalah the state or condition of a person individual, partnership, corporation, municipiality who is unable to pay its debt as they one, or become due. The term includes a person against whom an involuntary petition has been filed, or who has filed a voluntary petition, or who has been adjudged a bankrupt. 54 Pengertian pailit yang diberikan Black’S Law Dictionary tersebut diatas, oleh Gunawan Widjaja Perusahaan atau orang bangkrut adalah suatu pernyataan atau kondisi dari seseorang orang pribadi, persekutuan, badan hukum, perkumpulan yang mana tidak mampu membayar salah satu utangnya yang telah jatuh tempo. Istilah tersebut mengacu kepada orang yang diluar dari kemauannya telah dimohonkan atau orang yang dengan sukarela mengajukan permohonan atau orang yang telah diputuskan menurut hukum telah bangkrut. 55 54 Gunawan Widjaja, Seri Hukum Bisnis Tanggung Jawab Direksi Atas Kepailitan Perseroan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm. 11. 55 Ibid, hlm 183 – 184. dihubungkan dengan ketidakmampuan debitur untuk membayar utang – utangnya yang telah jatuh tempo. Ketidakmampuan tersebut harus disertai dengan suatu tindakan nyata untuk mengajukan, baik yang dilakukan secara sukarela oleh debitur sendiri, maupun atas permintaan pihak ketiga diluar debitur, suatu permohonan pernyataan pailit ke pengadilan. Maksud dari pengajuan permohonan tersebut adalah suatu bentuk pemenuhan asas publisitas dari keadaan tidak mampu membayar dari seorang debitur. Tanpa adanya permohonan tersebut ke pengadilan, maka pihak ketiga yang berkepentingan tidak akan pernah tahu keadaan tidak mampu membayar dari Universitas Sumatera Utara debitur. Keadaan ini kemudian diperkuat dengan suatu putusan pernyataan pailit oleh hakim pengadilan, baik itu putusan yang mengabulkan ataupun menolak permohonan kepailitan yang diajukan. Menurut Abdurrachman A. dalam ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan memberi pengertian bankrupt sebagai berikut: 56 1. Seseorang yang tidak sanggup lagi akan memenuhi kewajiban – kewjibannya; 2. Seorang Debitur yang tidak sanggup lagi akan membayar penuh kepada kreditur – krediturnya; 3. Seseorang yang tidak mampu membayar lebih tepat ialah seseorang yang oleh suatu pengadilan dinyatakan bankrupt, dan yang aktivanya atau warisannya telah diperuntukkan untuk membayar utang – utangnya. Kemudian, istilah “pailit” didefenisikan Imran Nating bahwa pailit adalah keadaan dimana pihak yang dinyatakan pailit, tidak memiliki kekuasaan lagi untuk mengelola kekayaannya yang dinyatakan pailit. 57

B. Filosofi Lahirnya Hukum Kepailitan