Standart pelayanan sosial Pengertian Pelayanan Sosial

Bentuk-bentuk pelayanan sosial sesuai dengan fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan akses : mencakup pelayanan informasi, rujukan pemerintah, nasehat dan partisipasi. Tujuannya membantu orang agar dapat mencapai atau menggunakan layanan yang tersedia. 2. Pelayanan terapi : mencakup pertolongan dan terapi atau rehabilitasi, termasuk di dalamnya perlindungan dan perawatan. Misalnya pelayanan yang diberikan oleh badan-badan yang menyediakan konseling, pelayanan kesejahteraan anak, pelayanan kesejahteraan sosial mendidik dan sekolah, perawatan bagi orang-orang jompo dan lanjut usia. 3. Pelayanan sosialisasi dan pengembangan, misalnya taman penitipan bayi dan anak, keluarga berencana, pendidikan keluarga, pelayanan rekreasi bagi pemuda dan masyarakat yang dipusatkan atau community centre Nurdin, 1989 : 50.

2.2.3. Standart pelayanan sosial

Kata “standart” yang digunakan disini dapat berarti : a. Suatu norma bagi pelayanan sosial. b. Suatu bentuk norma atau peraturan tertentu yang sengaja disusun untuk digunakan sebagai pedoman. Adapun jenis standart pelayanan sosial itu adalah : 1. Standart Minimum Standart ini digunakan apabila pemerintah menginginkan penentuan persyaratan wajib untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu Universitas Sumatera Utara pelayanan sosial. Badan-badan sosial didorong untuk melampaui standart minimum tersebut. 2. Standart Maksimum Standart ini merupakan sasaran pencapaian mutu pelayanan tertinggi yang ditentukan oleh pemerintah selama jangka waktu tertentu. Standart maksimum ini dapat digunakan dalam perencanaan kesejahteraan sosial jangka panjang. 3. Standart Realistis Standart ini lebih banyak berfungsi sebagai pedoman dan oleh karenanya tidak mempunyai kekuatan memaksa. Tujuan utama standart ini adalah mendorong badan-badan sosial untuk meningkatkan pelayanannya. Pelayanan sosial secara umum dapat dibagi dalam dua kategori yang saling menunjang dan saling melengkapi yaitu pelayanan yang melalui panti dan pelayanan di luar panti. Keduanya harus tercakup dalam standart yang berisikan : 1. Bangunan dan fasilitas lingkungannya Bangunan dan fasilitas lingkungan merupakan objek yang secara langsung digunakan untuk menampung atau menyembuhkan penerima pelayanan. Biasanya luas panti untuk satu orang klien digunakan sebagai standart luas bangunan. Verifikasi, tata lampu, peralatan kesehatan, dan keselamatan merupakan hal-hal yang dimaksudkan dalam jenis-jenis bangunan yang akan dibangun. 2. Peralatan Peralatan ini mencakup tempat tidur, meja, kursi dan lain-lain yang Universitas Sumatera Utara digunakan baik secara perorangan maupun secara bersama-sama. 3. Pelayanan Operasional Mencakup hal-hal sebagai berikut : a. Makanan kalori, mutu, jenis menu, fasilitas dapur, perabotan pecah belah dan lain-lain b. Pakaian jumlah fasilitas cucian, frekuensi pergantian c. Kesehatan dan kebersihan d. Rekreasi dan kegiatan-kegiatan pengisian waktu luang 4. Pelayanan Profesional Mencakup hal-hal sebagai berikut : Asuhan jumlah dan tugas-tugas pengasuh a. Pekerja sosial dan pelayanan profesional lain yang terkait jumlah dan tugas-tugas pekerja sosial, psikolog, psikiater, perawat, penyuluh dan sebagainya. b. Pelayanan Pendidikan c. Latihan Kerja d. Pelayanan Bimbingan Lanjut 5. Tenaga Standart ini mencakup kualifikasi petugas, seleksi dan peremajaan, kondisi kerja, perawatan kesehatan, dan jaminan-jaminan lainnya. 6. Administrasi Mencakup supervisi, latihan dan pengembangan petugas, pencatatan tugas- tugas profesional maupun pelayanan rutin, ketatausahaan keuangan, peraturan-peraturan intern, hubungan dengan masyarakat dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara

2.3. Pengertian Penyandang Tuna Daksa

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

7 95 103

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

Manfaat Terapi Wicara Bagi Anak Tuna Daksa dengan Mampu Didik Terhadap Interaksi Sosial Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta

4 30 143

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosional remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta

0 7 0

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 18

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

0 0 10