Identitas Responden Tab el 2

BAB V ANALISA DATA

Pada bagian ini akan dikemukakan analisis tentang pokok pembahasan dalam penelitian yaitu efektivitas pelaksanaan program pelayanan sosial terhadap penyandang tuna daksa oleh Yayasan Pembinaan Anak Cacat YPAC Medan. Adapun data-data yang diperoleh peneliti adalah melalui penyebaran kuesioner untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Peneliti juga melakukan wawancara dengan kepala kantor dan kepala sekolah SLB YPAC Medan. Untuk lebih jelasnya, analisis data akan dimulai dengan uraian identitas responden yang dilanjutkan dengan data-data mengenai Efektivitas program pelayanan YPAC Medan, yakni efektivitas dalam bidang sarana prasarana, serta kesejahteraan dan kemandirian anak binaan. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dari data yang telah terkumpul, dapat dilihat pada tabel-tabel distribusi frekuensi berikut ini :

5.1. Identitas Responden Tab el 2

Distribusi Responden Berdasarkan Usia No. Kelompok Usia Frekuensi 1. 7 – 12 tahun 5 25 2. 13 – 16 tahun 9 45 3. 17 – 23 tahun 6 30 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berusia 13-16 tahun yaitu sebanyak 9 responden 45. Kemudian diikuti oleh responden yang berusia 17-23 tahun yaitu sebanyak 6 responden 30, sedangkan responden yang berusia 7-12 tahun sebanyak 5 responden 25. Data tersebut menunjukkan bahwa hampir keseluruhan dari responden adalah masih dalam usia remaja. Pada usia yang tergolong remaja tersebut, mereka sudah memiliki beberapa keterampilan, seperti menggunting kertas, mewarnai lukisan, menjahit alas meja, memakai baju yang menggunakan kancing, dan lain-lain. Pada usia yang tergolong muda ini, mereka terlihat sangat bersemangat dalam menjalani setiap bimbingan dan pelayanan yang diberikan, walaupun dengan berbagai keterbatasan yang mereka miliki. Mereka menyatakan bahwa mereka sangat berharap suatu saat nanti mereka dapat sembuh dan dapat mencapai cita-cita setinggi mungkin sebagaimana manusia normal lainnya. Sebenarnya banyak dari mereka yang memiliki bakat yang jika dikembangkan dapat memperoleh dampak positif terhadap diri mereka sendiri. Sedangkan responden yang tergolong dewasa, mereka juga memiliki keterampilan yang sama seperti responden yang tergolong dalam usia remaja, akan tetapi kadang kala tidak jarang dari mereka yang merasa pesimis dalam menjalani setiap bimbingan dan pelayanan yang ada. Mereka merasa sudah tidak memiliki harapan untuk dapat maju berkembang seperti manusia normal lainnya. Sehingga mereka terlihat malas dan mudah bosan pada saat menerima bimbingan dan pelayanan tersebut. Selanjutnya, data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari lima 5 klasifikasi. Adapun Universitas Sumatera Utara klasifikasi agama tersebut adalah Agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Khatolik, Hindu dan Budha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini. Tab el 3 Distribusi Responden Berdasarkan Agama No. Agama Frekuensi 1. Islam 15 75 2. Kristen Protestan 4 20 3. Kristen Khatolik 1 5 4. Budha 5. Hindu Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah beragama Islam yaitu sebanyak 15 responden 75. Kemudian diikuti oleh responden yang beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak 4 responden 20 dan 1 responden 5 yang beragama Kristen Khatolik. Walaup un adanya perbedaan agama tersebut , mereka tetap menjalin sikap saling menghargai dan menghormati antara sesama umat beragama. Mereka tidak pernah menjatuhkan ataupun meremehkan agama yang berbeda dengan mereka. Bahkan sebaliknya, mereka terlihat sangat kompak dan akrab satu dengan yang lain. Seperti pada saat perayaan hari-hari besar beragama, mereka terlihat saling mendukung kegiatan tersebut dengan tetap saling menghargai dan menghormati. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, data mengenai distribusi responden berdasarkan suku bangsa yang diteliti melalui kuesioner, dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tab el 4 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa No. Suku Bangsa Frekuensi 1. Batak Toba 6 30 2. Batak Mandailing 3 15 3. Jawa 5 25 4. Padang 4 20 5. Aceh 1 5 6. Melayu 1 5 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa responden suku Batak Toba sebanyak 6 responden 30. Kemudian diikuti oleh suku Jawa sebanyak 5 responden 25, suku Padang sebanyak 4 responden 20, suku Batak Mandailing 3 responden 15, serta responden yang bersuku Aceh dan Melayu yang masing-masing hanya berjumlah 1 responden 5. Perbedaan suku ini tidak menjadi faktor pemecah diantara mereka, akan tetapi sebaliknya dapat menjadi faktor pendukung untuk bersatu dan saling membantu satu dengan yang lain. Dalam setiap kegiatan yang ada di yayasan, mereka tidak pernah menjadikan masalah kesukuan sebagai tolak ukur dalam menentukan suku mana yang lebih baik dan pantas untuk dapat tampil dalam setiap kegiatan. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya, data mengenai distribusi responden berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal yang diteliti melalui kuesioner, dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini. Tab el 5 Distribusi Responden Berdasarkan Daerah AsalTempat Tinggal No. Daerah Asal Frekuensi 1. Kota 6 30 2. Pinggiran kota 14 70 3. Desa Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 5 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah berasal dari pinggiran kota yaitu sebanyak 14 responden 70. Kemudian diikuti oleh daerah asal atau tempat tinggal dari kota yaitu sebanyak 6 responden 30. Jarak antara daerah asal atau tempat tinggal mereka dengan yayasan bukanlah menjadi suatu masalah besar ataupun hambatan bagi mereka untuk dapat menerima pelayanan dan pembinaan yang diberikan di YPAC Medan. Ini dikarenakan letak yayasan yang strategis dan mudah dijangkau, sehingga membuat yayasan ini menjadi salah satu tempat pilihan sekolah luar biasa bagi para penyandang cacat. Selanjutnya, data mengenai distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan yang diteliti melalui kuesioner, dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tab el 6 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Frekuensi 1. SD 17 85 2. SMP 3 15 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan data pada Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini adalah masih dalam berpendidikan SD yaitu sebanyak 17 responden 85. Kemudian diikuti dengan responden yang berpendidikan SMP yaitu sebanyak 3 responden 15. Walaupun mayoritas dari mereka masih berpendidikan SD, akan tetapi jika ditinjau dari segi usia kalender sebenarnya usia mereka sudah melewati atau melebihi batas usia pendidikan SD sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena daya pikir atau tingkat intelegency mereka yang masih tergolong rendah, ditambah lagi dengan adanya keterbatasan fungsi organ tubuh dari mereka, dimana secara tidak langsung dapat menghambat aktivitas mereka, seperti pada saat melakukan proses kegiatan belajar.

5.2. Efektivitas Program Pelayanan dan Pembinaan YPAC Medan

Dokumen yang terkait

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

7 95 103

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

Manfaat Terapi Wicara Bagi Anak Tuna Daksa dengan Mampu Didik Terhadap Interaksi Sosial Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Jakarta

4 30 143

Pengaruh dukungan sosial dan bimbingan agama islam terhadap kepercayaan diri penyandang tunadaksa di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Kebayoran Baru Jakarta Selatan

0 15 145

Pengaruh religiusitas terhadap kecerdasan emosional remaja tuna daksa di SLB D-D1 YPAC Jakarta

0 7 0

PEMBELAJARAN INSTRUMEN KEYBOARD PADA SISWA PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN ANAK CACAT (YPAC) SEMARANG

4 29 129

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 15

PENDAHULUAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 18

PROBLEMATIKA BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK PENYANDANG TUNA DAKSA DI YAYASAN PEMBINAAN Problematika Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Anak Penyandang Tuna Daksa Di Yayasan Pembinaan Anak Cacat Cabang Surakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 13

Pola Asuh Keluarga yag Memiliki Anak Tunagrahita di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan

0 0 10