Teori AIDDA URAIAN TEORITIS

Hal ini tampak jelas pada televisi seperti film, nyanyian dan sebagainya. Media massa lainnya seperti surat kabar meskipun fungsi utamanya adalah informasi dalam pemberitaan, rubric-rubrik hiburan selalu ada seperti cerita pendek, bersambung dan sebagainya. Empat tanda pokok dari komunikasi massa menurut Elizabeth-Noelle Neuman Rakhmat, 1986:189, yaitu : a. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis. b. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikan. c. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada public yang tidak terbatas dan anonim. d. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar

II.2 Teori AIDDA

Onong Uchjara 1992:25 menjelaskan bahwa pendekatan yang disebut sebagai Act Procedure atau from Attention to Action Procedure, sebenarnya penyederhanaan dari suatu proses yang disingkat AIDDA. Menurut Effendy 1993:304, para pakar menyebut teori ini disebut juga Adaption Process atau A-A Procedure, dimana A attention, Interest minat, Desire hasrat, Decision keputusan, dan Action Tindakan Yang dimaksud dengan AIDDA adalah: a Attention Perhatian Dalam tahap ini, kegiatan mulai dilakukan dengan maksud untuk menumbuhkan pertahanan konsumen terhadap produk. b Interest Minat Ketertarikan Ini adalah tahap kedua, dimana konsumen tidak saja member perhatian kepada produk tetapi juga mulai tertarik atau berminat. c Desire Hasrat Keinginan Dalam tahap ini konsumen telahmempunyai motivasi untuk memiliki produk atau jasa yang di promosikan memalui media massa. d Decision Keputusan Pada tahap ini, sikap sesungguhnya konsumen terhadap produk mulai terlihat.ditahap ini juga konsumen mengambil keputusan untuk menyukai atau membenci suatu produk. e Actions Kegiatan Tindakan Ini merupakan tahap akhir dari formula ini. Pada tahap ini tercermin tindakan atau aksi yang dilakukan atau diambil konsumen terhadap produk yakni untuk membeli produk yang diinginkan atau tidak membeli produk tersebut. Maka dalam penelitian ini dapat digambarkan bahwa media massa dalam pencalonan peserta Pilkada adalah sebagai komunikator yang menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikannya khalayak sasaran yaitu masyarakat dengan tujuan menarik perhatian agar pesan-pesan produk yang ditawarkan dapat diterima hingga ingin melakukan tindakan memilih oleh khalayak tersebut. Penerimaan pesan-pesan yang ditawarkan oleh calon Pilkada kepada masyarakat melalui beberapa tahapan: a. Attention perhatian ; yakni masyarakat memperhatikan promosi atau iklan calon peserta Pilkada yang ada di media massa yakni surat kabar. Perhatian ini muncul karena peserta Pilkada yang menjadi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dari partai politik kelihatan menarik. b. Interest ketertarikan ; setelah perhatian masyarakat terfokus kepada promosi yang ada, maka perhatian tersebut dapat menjadi minat jika digunakan kata-kata atau dengan kalimat yang merangsang yang menimbulkan rasa ingin tahu lebih jauh. Denagan memperhatikan objek calon peserta Pilkada karena adanya kepentingan atau ketertarikan melihat promosi di media massa yang menampilkan calon peserta Pilkada yang kelihatan bagus dan terkenal, masyarakat tergoda untuk mengetahuinya lebih jauh. c. Desire keinginan ; kebutuhan atau keinginan masyarakat untuk memilih memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan, yakni dari proses ada rasa kepentingan atau ketertarikan terhadap calon peserta Pilkada . d. Decision keputusan ; pada tahap ini, kebuthan masyarakat telah berhasil diciptakan. Masyarakat harus diyakinkan agar mengambil keputusan untuk melakukan tindakan memilih. Masyarkat harus benar-benar yakin dengan keputusan yang dilakukan untuk memiliki atau tidak memiliki memilih atau tidak memilih calon peserta Pilkada Kabupaten Karo Periode 2010- 2015. e. Action tindakan ; tahap ini adalah tahap akhir yang akan dilakukan oleh masyarakat setelah malalui tahap perhatian, minatkepentingan, keinginan dan keputusan. Calon peserta Pilkada dalam promosinya atau kampanyenya selalu membuat visi dan misi dan diharapkan dapat