2. Hasil Analisa Data a. Korelasi

dikatakan memiliki hubungan yang linear dengan variabel tergantung penyesalan pasca pembelian apabila nilai p 0.05. Tabel 10. Uji Linearitas Variabel Penyesalan Pasca Pembelian dan Unplanned Purchase ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. ppr up Between Groups Combined 38692.121 48 806.086 2.816 .002 Linearity 30172.649 1 30172.649 105.393 .000 Deviation from Linearity 8519.471 47 181.265 .633 .923 Within Groups 8874.867 31 286.286 Total 47566.987 79 Dari tabel diatas, berdasarkan hasil uji linearitas antara kedua variabel dengan menggunakan uji F = 105.393 dan p = 0.000 dimana nilai p 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel unplanned purchase memiliki hubungan yang linear dengan variabel penyesalan pasca pembelian.

B. 2. Hasil Analisa Data a. Korelasi

Dalam menghitung korelasi dalam penelitian ini digunakan metode adalah korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS 16.0. Hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 11. Korelasi antara penyesalan pasca pembelian dengan unplanned purchase pada remaja Correlations ppr up ppr Pearson Correlation 1 .796 Sig. 2-tailed .000 N 80 80 up Pearson Correlation .796 1 Sig. 2-tailed .000 N 80 80 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0.796 dengan taraf signifikansi p sebesar 0.000 sehingga p 0.05. Hal ini berarti hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan positif antara unplanned purchase dengan penyesalan pasca pembelian pada remaja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi unplanned purchase maka akan semakin tinggi penyesalan pasca pembelian. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah unplanned purchase maka akan semakin rendah penyesalan pasca pembelian.

b. Kategorisasi Data

Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kategorisasi skor penyesalan pasca pembelian dan unplanned purchase diperoleh dengan perhitungan standard error of measurement dengan rumus : Se = Sx √ 1- rxx’ Universitas Sumatera Utara Dimana: Se = Eror standar dalam pengukuran Sx = Deviasi standar skor rxx’ = Koefisien reliabilitas

1. Kategorisasi Data Penyesalan Pasca Pembelian

Skala penyesalan pasca pembelian terdiri dari 24 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam kategori tinggi dan rendah. Data penelitian tentang penyesalan paca pembelian seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian Penyesalan Pasca Pembelian Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Penyesalan pasca Pembelian 53 77 65 4 24 96 60 12 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel penyesalan pasca pembelian yang menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean hipotetik yaitu 65 60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyesalan pasca pembelian pada subjek penelitian lebih tinggi daripada penyesalan pasca pembelian pada populasi pada umumnya. Berdasarkan pengolahan data penyesalan pasca pembelian dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh R xx = 0.876 dan S x = 7.899 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah: Universitas Sumatera Utara S e = 7.899 √1-0.876 = 7.899 √0.124 = 7.899 x 0.352 = 2.780 Mengetahui besarnya S e akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala penyesalan pasca pembelian, yaitu: X ± Z α2 . S e Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi skor penyesalan pasca pembelian sebesar: X ± 1,96 2.780 X ± 5.45 X ± 5 dibulatkan maka: X + 5 = 108+5 = 113 X – 5 = 108–5 = 103 maka: X + 5 = 65+5 = 70 X – 5 = 65–5 = 60 Dari perhitungan di atas maka kategorisasi terhadap penyesalan pasca pembelian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 13. Kategorisasi Data Penyesalan pasca Pembelian Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Penyesalan pasca Pembelian X ≥ 70 Tinggi 13 16.25 60 X 70 Tidak terklasifikasi 45 56.25 X ≤ 60 Rendah 22 27.5 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan mean empirik 65, secara umum subjek penelitian berada pada kategori tidak terklasifikasi. Berdasarkan kategorisasi data variabel penyesalan pasca pembelian, sebanyak 22 orang 27.5 memiliki penyesalan pasca pembelian yang rendah, 13 orang 16.25 memiliki penyesalan pasca pembelian yang tinggi, dan sebanyak 45 orang 56.25 memiliki penyesalan pasca pembelian yang tidak terklasifikasi.

2. Kategorisasi Data Unplanned Purchase

Skala penyesalan pasca pembelian terdiri dari 30 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam kategori tinggi dan rendah. Data penelitian tentang unplanned purchase seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian Unplanned Purchase Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik Min Max Mean SD Min Max Mean SD Unplanned Purchase 64 123 93.5 9.83 30 150 90 20 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel unplanned purchase yang menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean hipotetik yaitu 93.5 90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa unplanned purchase pada subjek penelitian lebih tinggi daripada unplanned purchase pada populasi pada umumnya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pengolahan data unplanned purchase dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh R xx = 0.930 dan S x = 16.828 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah: S e = 16.828 √1-0.930 = 16.828 √0.07 = 16.828 x 0.264 = 4.442 Mengetahui besarnya S e akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala unplanned purchase, yaitu: X ± Z α2 . S e Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi skor unplanned purchase sebesar: X ± 1,96 4.442 X ± 8.70 X ± 9 dibulatkan maka: X + 9 = 93+9 = 102 X – 9 = 93–9 = 84 Dari perhitungan di atas maka kategorisasi terhadap unplanned purchase dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 15. Kategorisasi Data Unplanned Purchase Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase Unplanned Purchase X ≥ 102 Tinggi 17 21.25 X ≤ 84 Rendah 22 27.5 84 X 102 Tidak Terklasifikasi 41 51.25 Berdasarkan mean empirik 93.5, secara umum subjek penelitian berada pada kategori tinggi. . Berdasarkan kategorisasi data variabel unplanned purchase sebanyak 17 orang 21.25 memiliki unplanned purchase yang tinggi, 22 orang 27.5 memiliki unplanned purchase yang rendah, dan sebanyak 41 orang 51.25 tidak terklasifikasi.

C. Pembahasan