dikatakan memiliki hubungan yang linear dengan variabel tergantung penyesalan pasca pembelian apabila nilai p 0.05.
Tabel 10. Uji Linearitas Variabel Penyesalan Pasca Pembelian dan Unplanned Purchase
ANOVA Table Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
ppr up Between Groups
Combined 38692.121
48 806.086
2.816 .002
Linearity 30172.649
1 30172.649
105.393 .000
Deviation from Linearity
8519.471 47
181.265 .633
.923 Within Groups
8874.867 31
286.286 Total
47566.987 79
Dari tabel diatas, berdasarkan hasil uji linearitas antara kedua variabel dengan menggunakan uji F = 105.393 dan p = 0.000 dimana nilai p 0.05. Maka
dapat disimpulkan bahwa variabel unplanned purchase memiliki hubungan yang linear dengan variabel penyesalan pasca pembelian.
B. 2. Hasil Analisa Data a. Korelasi
Dalam menghitung korelasi dalam penelitian ini digunakan metode adalah korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan program komputer SPSS 16.0.
Hasil pengujian statistik yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Korelasi antara penyesalan pasca pembelian dengan unplanned
purchase pada remaja
Correlations
ppr up
ppr Pearson Correlation
1 .796
Sig. 2-tailed .000
N 80
80 up
Pearson Correlation .796
1 Sig. 2-tailed
.000 N
80 80
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh koefisien korelasi r sebesar 0.796 dengan taraf signifikansi p sebesar 0.000 sehingga p 0.05. Hal ini berarti
hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis alternatif Ha diterima, yang menunjukkan adanya hubungan positif antara unplanned purchase dengan
penyesalan pasca pembelian pada remaja. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi unplanned purchase maka akan semakin tinggi penyesalan pasca
pembelian. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah unplanned purchase maka akan semakin rendah penyesalan pasca pembelian.
b. Kategorisasi Data
Berdasarkan data penelitian dapat dilakukan pengelompokkan yang mengacu pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsi
bahwa skor populasi terdistribusi normal. Kategorisasi skor penyesalan pasca pembelian dan unplanned purchase diperoleh dengan perhitungan standard error
of measurement dengan rumus :
Se = Sx √ 1- rxx’
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Se = Eror standar dalam pengukuran Sx = Deviasi standar skor
rxx’ = Koefisien reliabilitas
1. Kategorisasi Data Penyesalan Pasca Pembelian
Skala penyesalan pasca pembelian terdiri dari 24 aitem dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4. Kriteria kategorisasi yang
digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam kategori tinggi dan rendah. Data penelitian tentang penyesalan paca pembelian seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 12. Deskripsi Data Penelitian Penyesalan Pasca Pembelian
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD Penyesalan
pasca Pembelian
53 77
65 4
24 96
60 12
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel penyesalan pasca pembelian yang menunjukkan mean
empirik lebih besar dari mean hipotetik yaitu 65 60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyesalan pasca pembelian pada subjek penelitian lebih
tinggi daripada penyesalan pasca pembelian pada populasi pada umumnya. Berdasarkan pengolahan data penyesalan pasca pembelian dengan bantuan
SPSS 16.0 for windows diperoleh R
xx
= 0.876 dan S
x
= 7.899 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
S
e
= 7.899 √1-0.876
= 7.899 √0.124
= 7.899 x 0.352 = 2.780
Mengetahui besarnya S
e
akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala penyesalan pasca pembelian, yaitu:
X ± Z α2 . S
e
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau
α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi skor penyesalan
pasca pembelian sebesar: X ± 1,96 2.780
X ± 5.45 X ± 5 dibulatkan
maka: X + 5 = 108+5 = 113 X – 5 = 108–5 = 103
maka: X + 5 = 65+5 = 70 X – 5 = 65–5 = 60
Dari perhitungan di atas maka kategorisasi terhadap penyesalan pasca pembelian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Kategorisasi Data Penyesalan pasca Pembelian Variabel
Rentang Nilai Kategori
Frekuensi Persentase
Penyesalan pasca
Pembelian X
≥ 70 Tinggi
13 16.25
60 X 70 Tidak
terklasifikasi 45
56.25 X
≤ 60 Rendah
22 27.5
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan mean empirik 65, secara umum subjek penelitian berada pada kategori tidak terklasifikasi. Berdasarkan kategorisasi data variabel
penyesalan pasca pembelian, sebanyak 22 orang 27.5 memiliki penyesalan pasca pembelian yang rendah, 13 orang 16.25 memiliki penyesalan pasca
pembelian yang tinggi, dan sebanyak 45 orang 56.25 memiliki penyesalan pasca pembelian yang tidak terklasifikasi.
2. Kategorisasi Data Unplanned Purchase
Skala penyesalan pasca pembelian terdiri dari 30 aitem dengan lima pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 5. Kriteria kategorisasi yang
digunakan dalam penelitian ini dibagi dalam kategori tinggi dan rendah. Data penelitian tentang unplanned purchase seperti tertera pada tabel berikut:
Tabel 14. Deskripsi Data Penelitian Unplanned Purchase
Variabel Skor Empirik
Skor Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD Unplanned
Purchase 64
123 93.5
9.83 30
150 90
20
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh perbandingan mean empirik dan mean hipotetik dari variabel unplanned purchase yang menunjukkan mean empirik
lebih besar dari mean hipotetik yaitu 93.5 90. Sehingga dapat disimpulkan bahwa unplanned purchase pada subjek penelitian lebih tinggi daripada
unplanned purchase pada populasi pada umumnya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengolahan data unplanned purchase dengan bantuan SPSS 16.0 for windows diperoleh R
xx
= 0.930 dan S
x
= 16.828 sehingga standar eror dalam pengukuran ini adalah:
S
e
= 16.828 √1-0.930
= 16.828 √0.07
= 16.828 x 0.264 = 4.442
Mengetahui besarnya S
e
akan dapat mengestimasi fluktuasi skor skala unplanned purchase, yaitu:
X ± Z α2 . S
e
Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95 berarti sama dengan taraf signifikan 5 atau
α = 0.05 sehingga α2= 0.025, maka diperoleh nilai z=1.96 bersadarkan tabel distribusi normal dengan begitu fluktuasi skor unplanned
purchase sebesar: X ± 1,96 4.442
X ± 8.70 X ± 9 dibulatkan
maka: X + 9 = 93+9 = 102 X – 9 = 93–9 = 84
Dari perhitungan di atas maka kategorisasi terhadap unplanned purchase dapat dilihat pada tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 15. Kategorisasi Data Unplanned Purchase
Variabel Rentang Nilai
Kategori Frekuensi
Persentase
Unplanned Purchase
X ≥ 102
Tinggi 17
21.25 X
≤ 84 Rendah
22 27.5
84 X 102 Tidak
Terklasifikasi 41
51.25
Berdasarkan mean empirik 93.5, secara umum subjek penelitian berada pada kategori tinggi. . Berdasarkan kategorisasi data variabel unplanned purchase
sebanyak 17 orang 21.25 memiliki unplanned purchase yang tinggi, 22 orang 27.5 memiliki unplanned purchase yang rendah, dan sebanyak 41 orang
51.25 tidak terklasifikasi.
C. Pembahasan