Dorongan tiba-tiba untuk bertindak tanpa pertimbangan atau evaluasi terhadap konsekwensi.
2. Perencanaan Kurangnya perencanaan yang baik sebelum melakukan perilaku
pembelian. 3. Mengabaikan masa depan
Hasil dari memilih pilihan yang tiba-tiba dengan kurangnya pertimbangan dan perhatian terhadap masa depan.
Proses afektif menghasilkan dorongan dari hasrat dan proses kognitif membuat kehendak atau kontrol diri dan hal ini saling
berhubungan.
C. Remaja Istilah remaja atau adolescence berasal dari kata latin adolsecre
yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”. Istilah tersebut memiliki arti yang cukup luas, mencakup kematangan mental, emosional,
sosial, dan fisik Hurlock, 1999. Menurut Santrock 1998 masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Hurlock 1999 mengatakan bahwa masa remaja memiliki beberapa ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum
dan sesudahnya. Ciri-ciri tersebut antara lain adalah masa remaja sebagai periode penting, periode peralihan, periode perubahan, masa remaja juga
Universitas Sumatera Utara
sebagai usia bermasalah, usia yang menimbulkan ketakutan, sebagai masa mencari identitas, tidak realistik, dan sebagai ambang masa dewasa.
WHO dalam Sarwono, 2000 memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3
kriteria, yaitu biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi tersebut berbunyi sebagai berikut:
Remaja adalah suatu masa : 1. Individu berkembang dan saat pertama kali menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan social ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri.
Piaget dalam Hurlock, 1999 menyatakan bahwa secara psikologis masa remaja adalah usia ketika individu berintegrasi dengan masyarakat
dewasa, berada dalam tingkatan yang sama dengan orang dewasa, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Menurut Calon dalam Monks,
2001, masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status orang dewasa,
tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari 1314 tahun sampai
1617 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 1617 tahun sampai
Universitas Sumatera Utara
18, yaitu usia matang secara hukum Hurlock, 1999. Havighurst dalam Dacey Kenny, 1997 mengemukakan 9 Sembilan tugas perkembangan
pada tahap remaja, yaitu: 1. Menerima perubahan fisik dan menerima peran secara maskulin
dan feminim. 2. Membentuk hubungan sebaya dengan laki-laki atau perempuan.
3. Mencapai kebebasan secara emosional dari orang tua. 4. Mulai mempersiapkan diri untuk kebebasan secara ekonomi dari
orang tua. 5. Menyeleksi dan mempersiapkan diri dengan sebuah pekerjaan.
6. Membangun kemampuan social dengan serta kompetensi. 7. Memiliki keinginan untuk bertanggung jawab secara sosial.
8. Mempersiapkan diri akan pernikahan dan kehidupan keluarga. 9. Membangun kesadaran yang harmonis dengan lingkungan.
D. Hubungan antara penyesalan pasca pembelian dan unplanned