Kategori Ayat Kedua

b. Kategori Ayat Kedua

Al- Qur‘an Al-Karim dihiasi dengan banyak ayat yang turun berkenaan dengan Ahlul Bait as. Ayat-ayat ini secara otomatis juga ditujukan kepada junjungan mereka, Amirul Mukminin Ali as. Berikut ini sebagian dari ayat-ayat tersebut:

1. Allah swt. berfirman: “Katakanlah, „Aku tidak meminta kepadamu upah apapun atas dakwahku itu selain mencintai Al-Qurbâ. Dan barang siapa yang mengerjakan kebajikan akan Kami tambahkan kepadanya kebajikan itu. Sesungguhnya Allah Maha Penghampun lagi Maha Mensyukuri .‟” (QS. Asy-Syûrâ [42]:23)

Mayoritas ahli tafsir dan perawi hadis berpendapat bahwa maksud dari “Al-Qurbâ” yang telah diwajibkan oleh Allah swt. kepada segenap hamba-Nya untuk mencintai mereka adalah Ali, Fathimah, Hasan, dan Husain as., dan maksud dari “iqtirâf Al- hasanah” (mengerjakan kebaikan) dalam ayat ini ialah mencintai dan menjadikan mereka sebagai pemimpin. Berikut ini beberapa riwayat yang menegaskan hal ini.

Dalam sebuah riwayat, Ibn Abas berkata: ―Ketika ayat ini turun, para sahabat bertanya, ‗Ya Rasulallah, siapakah sanak kerabatmu yang kami telah diwajibkan untuk

mencintai mereka?‘ Rasulullah saw. menjawab, ‗Mereka adalah Ali, Fathimah, dan kedua putranya 2 .‘‖

Dalam sebuah hadis, Jâbir bin Abdillah berkata: ―Seorang Arab Badui pernah datang menjumpai Nabi saw. seraya berkata, ‗Jelaskan kepadaku tentang Islam.‘ Rasulullah saw. menjawab, ‗Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa yang tidak ada sekutu bagi-Nya dan Muhammad itu adalah hamba dan rasul-Nya .‘ Arab Badui itu segera menimpali, ‗Apakah engkau meminta upah dariku?‘ Rasul menjawab : ―Tidak, selain mencintai Al-Qurbâ‘. Orang Arab Badui itu bertanya lagi, ‗Keluargaku ataukah keluargamu?‘ Nabi saw. menjawab, ‗Tentu keluargaku.‘ Kemudian orang Arab Badui itu berkata lagi : ―Jika begitu, aku membaiatmu bahwa barang siapa yang tidak mencintaimu dan tidak juga mencintai keluargamu, maka Allah akan mengutuknya 3 .‘ Nabi segera menimpali, ‗Amîn.‘‖

2. Allah swt. berfirman: “Barang siapa yang menghujatmu tentang hal itu setelah jelas datang kepadanya pengetahuan, maka katakanlah, „Mari kami panggil putra- putra kami dan putra-putra kamu, putri-putri kami dan putri-putri kamu, dan diri kami dan diri kamu, kemudain kita ber- mubâhalah agar kita jadikan kutukan Allah atas orang-orang yang dusta .‟” (QS. Ali ‗Imrân [3]:61)

Para ahli tafsir dan perawi hadis sepakat bahwa ayat yang mulia ini turun berkenaan dengan Ahlul Bait Nabi saw. Ayat tersebut menggunakan kata abnâ ‟ (anak- anak) dan maksudnya adalah Hasan dan Husain as., kedua cucu Nabi yang dirahmati dan kedua imam pemberi hidayah. Ungkapkan kata an-nisâ ‟ (wanita) mengindikasikan Sayidah Az- Zahrâ‘ as., penghulu seluruh wanita dunia dan akhirat. Dan tentang pemuka dan junjungan Ahlul Bait, Imam Amirul Mukminin as., diungkapkan dengan kata

anfusanâ 4 (diri kami).

1 Ad-Durr Al-Mantsûr, jilid 3, hal. 106; Tafsir Al-Kasysyâf, jilid 1, hal. 692; Dzakhâ‟ir Al-„Uqbâ, hal. 102;

2 Majma„Az-Zawâ‟id, jilid 7, hal. 17; Kanz Al-„Ummâl, jilid 7, hal. 305. Majma„ Az-Zawâ‟id, jilid 7, hal. 103; Dzakhâ‟ir Al-„Uqbâ, hal., 25; Nûr Al-Abshâr, hal. 101;

Ad-Durr Al-Mantsûr , jilid 7, hal. 348. 3 Hilyah Al- Awliyâ‟, jilid 3, hal. 102.

4 Tafsir Ar-Râzî, jilid 2, hal. 699; Tafsir Al-Baidhâwî, hal. 76; Tafsir Al-Kasysyâf, jilid 1, hal. 49; Tafsir Rûh Al-Bayân , jilid 1, hal. 457; Tafsir Al-Jalâlain, jilid 1, hal. 35; Shahîh Muslim, jilid 2, hal. 47;

Shahîh At-Turmuzî , jilid 2, hal. 166; Sunan Al-Baihaqî, jilid 7, hal. 63; Musnad Ahmad bin Hanbal, jilid

3. Allah swt. berfirman: “Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum menjadi sesuatu yang dapat disebut .... ” (QS. Ad- Dahr [76])

Mayoritas ahli tafsir dan para perawi hadis berpendapat bahwa surat ini diturunkan untuk Ahlul Bait nabi saw. 1

4. Allah swt. berfirman: “Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan segala kotoran hanya dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. ” (QS. Al-Ahzâb [33]:33)

Para ahli tafsir dan perawi hadis sepakat bahwa ayat yang penuh berkah ini turun berkenaan dengan lima orang penghuni Kisâ 2 ‟. Mereka adalah Rasulullah saw.;

junjungan para makhluk, Ali as.; jiwa dan dirinya, Sayyidah Fathimah; buah hatinya yang suci dan penghulu para wanita di dunia dan akhirat yang Allah rida dengan keridaannya dan murka dengan kemurkaannya, dan Hasan dan Husain as.; kedua permata hatinya dan penghulu para pemuda ahli surga. Tak seorang pun dari keluarga Rasulullah saw. yang lain dan tidak pula para pemuka sahabatnya yang ikut serta dalam keutamaan ini. Hal ini dikuatkan oleh beberapa hadis berikut ini:

Pertama , Ummul Mukminin Ummu Salamah berkata: ―Ayat ini turun di rumahku. Pada saat itu ada Fathimah, Hasan, Husain, dan Ali as. di rumahku. Kemudian Rasulullah saw. menutupi mereka dengan Kis â‟ (kain panjang dan lebar), seraya berdoa: ―Ya Allah, mereka adalah Ahlul Baitku. Hilangkanlah dari mereka segala kotoran dan sucikanlah mereka sesuci-sucinya. ‘‖ Ia mengulang-ulang doa tersebut dan Ummu Salamah mendengar dan melihatnya. Lantas dia berkata: ―Apakah aku masuk bersama Anda, ya Rasulullah? ‖ Lalu dia mengangkat Kisâ‟ tersebut untuk masuk bersama mereka. Tetapinya menarik Kisâ‟ itu sembari bersabda: ―Sesungguhnya engkau berada dalam kebaikan. 3 ‖

Kedua , dalam sebuah riwayat Ibn Abbâs berkata: ―Aku menyaksikan Rasulullah saw. setiap hari mendatangi pintu rumah Ali bin Abi Thalib as. setiap kali masuk waktu salat selama tujuh bulan berturut-turut. Ia mendatangi pintu rumah itu sebanyak lima kali dalam sehari sembari berkata, ‗Assalamu‘alaikum Warahmatullah Wabarakatuh, hai Ahlul Bait. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan segala kotoran hanya dari kamu, hai Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. Mari kita

kerjakan salat,semoga Allah merahmati kalian. 4 ‖ Ketiga , dalam sebuah riwayat Abu Barazah berkata: ―Aku mengerjakan salat

bersama Rasulullah saw. selama tujuh bulan. Setiap kali keluar dari rumah, ia mendatangi pintu rumah Fathimah as. seraya ber sabda, ‗Salam sejahtera atas kalian. Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan segala kotoran hanya dari kamu, hai

Ahlul Bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya 5 . ‘‖ Sesungguhnya tindakan-tindakan Rasulullah saw. ini merupakan sebuah

pemberitahuan kepada umat dan seruan kepada mereka untuk mengikuti Ahlul Bait as. Lantaran Ahlul Bait as. adalah pembimbing bagi mereka untuk meniti jalan kemajuan di kehidupan duniawi maupun ukhrawi.

1, hal. 185; Mashâbîh As-Sunnah, karya Al-Baghawî, jilid 2, hal. 201; Siyar A„lâm An-Nubalâ‟, jilid 3, hal. 193. 1 Tafsir Ar-Râzî, jilid 10, hal. 243; Asbâb An-Nuzûl, karya Al-Wâhidî, hal. 133, Rûh Al-Bayân, jilid 6, hal. 546; Yanâbî‟ Al-Mawaddah, jilid 1, hal. 93; Ar-Riyâdh An-Nâdhirah, jilid 2, hal. 227; Imtâ„ Al- Asmâ„, hal. 502.

2 Tafsir Ar-Râzî, jilid 6, hal. 783; Shahîh Muslim, jilid 2, hal. 331; Al- Khashâ‟ish Al-Kubrâ, jilid 2, hal. 264; Ar-Riyâdh An-Nâdhirah, jilid 2, hal. 188; Tafsir Ibn Jarîr, jilid 22, hal. 5; Musnad Ahmad

bin Hanbal , jilid 4, hal. 107; Sunan Al-Baihaqî, jilid 2, hal. 150; Musykil Al-Atsar, jilid 1, hal. 334; Khashâ‟ish An-Nisa‟î, hal. 33.

3 Mustadrak Al-Hâkim, jilid 2, hal. 416; Usud Al-Ghâbah, jilid 5, hal. 521. 4 Ad-Durr Al-Mantsâr, jilid 5, hal. 199.

5 Dzakhâ‟ir Al-„Uqbâ, hal. 24.