Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

4.4 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah realisasi PAD, DAU, DBH, DAK, SiLPA dan Belanja Modal daerah dalam LKPD kabupatenkota di Sumatera Utara. Data ini juga dapat diakses langsung melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yang beralamat di http:sumut.bps.go.id . Data untuk Luas Wilayah bersumber dari Kementerian Dalam Negeri yang beralamat di http:www.kemendagri.go.id . Data tersebut merupakan kombinasi dari data runtut waktu time-series yaitu data yang secara kronologis disusun menurut waktu pada suatu variabel tertentu dan secara silang tempat cross-section yang dikumpulkan pada suatu titik waktu Lubis, 2012 yang disebut dengan pooling data dengan combined model. Data SiLPA menggunakan realisasi SILPA tahun sebelumnya 2010 - 2011, sedangkan data PAD, DAU, DBH, DAK dan Belanja Modal menggunakan realisasi anggaran tahun 2011 - 2012. Penelitian ini menggunakan data yang diambil dari 26 daerah kabupaten dan kota section selama periode waktu 2 tahun series yaitu tahun 2011- 2012. Sehingga jumlah seluruh unit analisis sebanyak 52 unit.

4.5 Defenisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Realisasi Belanja Modal tahun 2011-2012 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Universitas Sumatera Utara Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain Pendapatan Asli Daerah. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Realisasi PAD tahun 2010-2011 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Dana Alokasi Umum DAU dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Realisasi DAU tahun 2011-2012 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Dana Bagi hasil DBH merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber- sumber daya nasional yang berada di daerah berupa pajak dan sumber daya alam. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Realisasi DBH tahun 2011- 212 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Luas Wilayah ialah besarnya lingkungan daerah dan memiliki batas dengan daerah lain. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Luas Wilayah PemkabPemko Sumatera Utara Tahun 2013 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran SiLPA merupakan penerimaan daerah yang berasal dari sisa kas tahun anggaran sebelumnya. Indikator yang digunakan pada variabel ini adalah Realisasi SiLPA tahun 2010-2011 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Dana Alokasi Khusus DAK merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk Universitas Sumatera Utara membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Indikator yang digunakan untuk variabel ini adalah Realisasi DAK tahun 2011-2012 dan menggunakan skala pengukuran rasio. Dari uraian di atas maka Defenisi Operasinal Variabel, indikator dan skala ukur yang dipergunakan dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.2 Defenisi Operasional Variabel Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur Variabel Dependen Belanja Modal Y Belanja Modal adalah pengeluaran anggaran untuk aset tetap berwujud yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah Realisasi Belanja Modal tahun 2011 – 2012 Rasio Variabel Independen Pendapatan Asli Daerah PAD X1 Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, lain-lain Pendapatan Asli Daerah Realisasi PAD tahun 2011- 2012 Rasio Dana Alokasi Umum DAU X2 Dana Alokasi Umum DAU dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi Realisasi DAU tahun 2011- 2012 Rasio Dana Bagi Hasil DBH X3 Dana Bagi hasil DBH merupakan pendapatan yang diperoleh dari sumber- sumber daya nasional yang berada di daerah berupa pajak dan sumber daya alam Realisasi DBH tahun 2011- 2012 Rasio Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SiLPA X4 Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran merupakan penerimaan daerah yang berasal dari sisa kas tahun anggaran sebelumnya Realisasi SiLPA tahun 2010-2011 Rasio Luas Wilayah X5 Luas Wilayah ialah besarnya lingkungan daerah dan memiliki batas dengan daerah lain Luas wilayah PemkabPemko Sumut Tahun 2013 Rasio Variabel Moderating Dana Alokasi Khusus DAK Z Dana Alokasi Khusus DAK merupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional Realisasi DAK tahun 2011- 2012 Rasio Universitas Sumatera Utara

4.6 Metode Analisa Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Belanja Modal Sebagai Variabel Intervening Di Kabupaten Dan Kota Propinsi Riau

7 67 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum Terhadap Belanja Daerah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 35 106

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12