tentunya. Hal ini dikarenakan keluarga dapat memberikan kenyamanan, penghargaan, cinta, dan perhatian untuk ODHA
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di daerah Kabupaten Banggai dan penulis mengambil Dukungan Sosial sebagai
konsep penelitian, karena dukungan sosial keluarga sangat penting bagi penderita HIVAIDS. Oleh karena itu, dalam Perumusan masalah penulis mengajukan
sebuah judul penelitian Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Penanggulangan HIVAIDS di Kabupaten Banggai dengan jumlah keseluruhan informan 10 Orang
ODHA. 1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan fakta-fakta yang mendasari pentingnya pelaksanaan peran dan fungsi keluarga dalam memberikan Dukungan Sosial Pada Orang Dengan
HIVAIDS ODHA, maka peneliti menetapkan Perumusan Masalah yaitu Bagaimana Dukungan Sosial Keluarga Tehadap Penanggulangan HIVAIDS di
Kabupaten Banggai ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Memperoleh gambaran pelaksanaan dukungan sosial keluarga terhadap
8
penanggulangan HIVAIDS di Kabupaten Banggai. 2. Memperoleh gambaran tentang ODHA mendapatkan Dukungan Sosial dengan
pemberian dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental dan dukungan informatif pada ODHA di Kabupaten Banggai.
3. Memperoleh gambaran tentang bagaimana harapan ODHA terhadap pelaksanaan pelayanan dalam mendapatkan bantuan serta bimbinganpendampingan pada
ODHA di Kabupaten Banggai.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan proses dukungan sosial Pada Orang Dengan HIVAIDS ODHA dalam menghadapi permasalahan.
2. Hasil penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman tentang dukungan sosial Pada ODHA di Kabupaten Banggai, serta Hasil penelitian ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan Dukungan Sosial Pada ODHA. 3. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar dalam melaksanakan
penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan topik permasalahan yang sama serta memberi masukan kepada Dinas kesehatan dan Komisi Penanggulangan
AIDS Kabupaten Banggai tentang pentingnya memberikan Dukungan Sosial Pada ODHA sehingga dapat melakukan relasi pertolongan yang komprehensif,
Diharapkan hasil dari penelitian ini mampu memberikan kontribusi yang positif bagi ODHA, keluarga, masyarakat, dan Komisi Penanggulangan AIDS.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian HIVAIDS
AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno Defisiency Syndrome yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak kekebalan tubuh manusia,
sehingga manusia dapat meninggal bukan semata-mata oleh virus HIV nya akan tetapi oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak seandainya daya tahan
tubuhnya tidak rusak. HIV adalah nama virus penyebab AIDS atau disebut Human Immuno Deficiency Virus.
Richardson Diane 2002:3 menjelaskan cara penularan HIV dan AIDS sebagai berikut :
“Cara penularan AIDS melalui hubungan seks homo maupun heteroseksual dengan orang yang mengidap HIV Beoit, Ferry and John, Cleland,
1995, 14:15, dan akan terjadi transpusi darah, dimana darah mengandung HIV serta alat suntik atau tusuk lainnya akupuntur, dll, bekas dipakai orang lain”.
Orang yang terinfeksi HIVAIDS akan menjadi pembawa dan penular HIVAIDS selama hidupnya. AIDS bila diterjemahkan bebas sekumpulan segala
penyakit yang menunjukkan kelemahan atau kerusakan daya tahan tubuh yang didapat dari faktor luar bukan bawaan sejak lahir. Jadi, sebenarnya AIDS
merupakan sekumpulan gejala-gejala penyakit infeksi atau keganasan tertentu yang timbul sebagai akibat menurunya daya tahan tubuh kekebalan penderita Trijatno
Rachimbadhi, dalam Yatim, Danny Irawan, 1995. Infeksi kuman bentuk ini disebut
10
sebagai infeksi oportunistik. Pengidap AIDS sebagian besar penderita sebelumnya terinfeksi HIV. Penyakit ini menyebabkan kematian pada kelompok usia antara 25 -
44 tahun, yang sangat merugikan sumber daya pembangunan suatu daerah. Yatim, Danny Irawan, 2;1995. Penyakit AIDS tak seorang pun tahu berasal darimana.
Penyakit AIDS merupakan penyakit serius dan meresahkan masyarakat, oleh karena itu perlu disikapi secara serius dan kontinyu.
1. Dampak Orang Dengan HIV dan AIDS ODHA Seseorang baru bisa ketahuan terinfeksi HIV atau tidak hanya dapat
diketahui setelah melakukan tes darah yang biasa disebut tes HIV. Untuk itu dapatlah dikemukakan mengenai dampak yang dialami orang dengan
HIVAIDS ODHA secara garis besar meliputi 4 empat hal pokok yaitu a Masalah psikologis yaitu adanya reaksi psikologis pada setiap ODHA saat
pertama kali mengetahui tertular HIV dan timbul berbagai reaksi misalnya murung, putus asa, dan kadang-kadang ada keinginan untuk balas dendam
dengan membiarkan orang lain ikut tertular. Berdasarkan hasil wawancara : menurut pengalaman ODHA kepada para ODHA mengatakan bahwa
masalah psikologis yang dihadapi mencakup empat tahap yakni depresi kaget, sedih dan stress; penolakan menolak bahwa dirinya sakit atau
terkena HIV, karena kenyataan merasa sehat; tawar menawar di sini ia mulai berpikir untuk tetap sehat atau dibiarkan dengan konsekuensi; dan
yang terakhir “penerimaan”, di mana seseorang terkena HIV mulai menerima keadaan dirinya dan berupaya untuk memelihara kesehatannya,
11
termasuk untuk tidak menularkan kepada orang lain. Namun pada tahap terakhir kalau susah berobat karena obatnya mahal, maka ingin membalas
dendam dengan memberi kesempatan bergaul dengan siapa untuk melakukan seksual.
b Masalah fisikkesehatan yang utama adalah bagaimana agar bisa hidup secara sehat, masalah yang terkait dengan akses pada pelayanan obat dan
masalah pemenuhan obat AntiretroviralARV yang saat ini cukup mahal sekitar Rp. 600.000,- per bulan.
c Masalah sosial ekonomi, mendakup 3 tiga hal pokok yakni : 1 adanya penerimaan keluargamasyarakat untuk menghilangkan pengucilan dan
stigmatisasi diskriminasi dalam lapangan pekerjaan; 2 adanya kemudahan akses pada pelayanan kesehatanpengobatan yang terbebas dari
diskriminasi; 3 perlunya sarana untuk konsultasi dan bimbingan yang menjembatani ODHA untuk sumber-sumber pendukung kebutuhan ODHA.
d Non psikologis adalah berkaitan dengan masalah relasi dengan keluarga, yakni bila ODHA setelah mengetahui bahwa dirinya terkena HIV maka
dapat memberitahukan kepada keluarganya, dan pada mulanya keluarga tidak percaya, tetapi dengan pemberitahuan tenaga medis akhirnya benar-
benar yakin. Langkah selanjutnya kelarga mulai menghidari kontak stigma dan diskriminasi terjadi dengan ODHA dan memisahkan barang lain yang
digunakan atau pergi tidur dengan teman ODHA lainnya yang tidak begitu
12
jauh dari rumah keluarga namun selalu diberikan bantuan makan dan bantuan lainnya termasuk obat serta perawatannya ke rumah sakit.
2.2. Persoalan-Persoalan Penderita HIVAIDS