Alokasi Kursi dan Daerah Pemilihan sebagai Ambang Batas Terselubung

4. Alokasi Kursi dan Daerah Pemilihan sebagai Ambang Batas Terselubung

Salah satu elemen dalam sistem pemilu yang berpengaruh dalam mengkonversi suara menjadi kursi adalah besaran daerah pemilihan (dapil), yaitu jumlah calon yang dapat terpilih dalam suatu dapil.Dari sejumlah faktor yang memengaruhi bekerja-tidaknya sistem proporsional, salah satunya adalah besaran dapil.Semakin banyak calon yang dapat terpilih dalam suatu dapil, maka semakin proporsional hasil pemilunya. 51

Jika ingin konsisten dengan sistem pemilu yang digunakan, yaitu sistem proporsional, maka setiap elemen yang digunakan dalam sistem pemilu haruslah elemen yang mendorong proporsionalitas. Proporsionalitas akan bekerja lebih maksimal dengan besaran dapil menengah-atas, karena dengan dapil besar, partai kecil pun memiliki kesempatan mendapatkan kursi. Dapil besar juga memberikan kesempatan lebih besar kepada perempuan dan kelompok minoritas untuk terpilih.

Dapil kecil dapat dikatakan sebagai ambang batas tersembunyi, karena semakin kecil dapil semakin kecil peluang partai mendapatkan kursi di dapil tersebut. Selain itu, dapil kecil akan menguntungkan partai-partai besar, karena peluang mereka mendapatkan kursi menjadi lebih besar. Ini tentu saja merugikan partai menengah-kecil.Sehingga, dapat dikatakan

sebagai ambang batas tersembunyi. 52 Dari pembahasan terlihat bahwa partai-partai menengah-bawah cenderung menginginkan dapil besar.

51 Electoral System Design: The International IDEA Handbook. Pp 57 52 Internasional IDEA menjelaskan bahwa ambang batas adalah jumlah minimal

yang harus diperoleh partai politik untuk mendapatkan perwakilan.Ambang batas dapat dikategorikan menjadi dua yaitu ambang batas natural atau efektif, biasanya tercantum dalam undang-undang dan ambang batas tersembunyi (hidden), salah satu yang termasuk ambang batas tersembunyi adalah ukuran daerah pemilihan.Karena keberlakuannya juga mempengaruhi jumlah partai politik yang mendapatkan kursi di parlemen.

POLITIK HUKUM SISTEM PEMILU

Bagaimana dengan pengaturan UU Pemilu 2012? UU Pemilu 2012 menetapkan jumlah kursi anggota DPR sebanyak 560.

Penetapan itu tegas disebutkan dalam Pasal 21 UU Pemilu 2012.Dapil anggota DPR adalah provinsi, kabupaten/kota, atau gabungan kabupaten/ kota. Sedangkan, jumlah kursi setiap dapil anggota DPR paling sedikit tiga dan paling banyak sepuluh.

Kedua isu tersebut cukup menarik perhatian dalam pembahasan RUU Pemilu.Selain isu jumlah kursi anggota DPR untuk setiap dapil, muncul juga tarik ulur terkait penetapan jumlah kursi dapil anggota DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Namun, kesepakatan saat itu --yang tertuang dalam Pasal 24 ayat (2)-- adalah besaran dapil anggota DPRD provinsi paling sedikit tiga kursi dan paling banyak 12 kursi. Demikian pula untuk tingkat kabupaten/kota: kisaran kursi setiap dapil adalah tiga sampai 12.

Berdasarkan uraian tersebut, terdapat dua isu yang menarik disimak, yakni terkait jumlah kursi setiap dapil dan penetapan dapil. Terkait jumlah kursi setiap dapil, erat kaitannya dengan strategi partai untuk mengurangi jumlah partai di parlemen, juga kesempatan partai menempatkan wakilnya di DPR/DPRD. Semakin sedikit jumlah kursi setiap dapil, maka akan semakin ketat persaingan antarpartai untuk mengirimkan wakilnya. Begitu juga sebaliknya, semakin banyak jumlah kursi setiap dapil, maka semakin besar peluang setiap partai mengirimkan wakilnya ke DPR/DPRD.

Penentuan jumlah kursi DPR ini, dalam proses pembahasan RUU Pemilu 2012, terbelah menjadi tiga pendapat. Pendapat pertama menginginkan jumlah kursi setiap dapil 3-6.Gagasan ini diusung Partai Golkar yang memang memiliki jumlah kursi besar di parlemen.Golkar cukup percaya diri mengusulkan 3-6 kursi per dapil, karena peluang mereka memperoleh kursi di setiap dapil terbuka lebar.Lewat usulan tersebut, pengurangan jumlah partai di parlemen juga sangat mungkin terjadi. Dengan ketentuan 3-6 kursi untuk setiap dapil, maksimal hanya enam partai yang akan memperoleh kursi di DPR, dengan asumsi partai yang memperoleh kursi setiap dapil adalah konsisten.

Kelompok kedua adalah Demokrat, PDIP, dan PKS yang mengusulkan 3-8 kursi untuk setiap dapil.Sedangkan, beberapa partai menengah-bawah seperti PAN, PPP, PKB, Gerindra, dan Hanura mengusulkan 3-10 kursi per dapil.

Pemilu Jurnal & Demokrasi

Tabel 4.6 Pandangan Partai tentang Besaran Daerah Pemilihan

NO. PARTAI POLITIK USULAN

1. Golkar

3-6 Kursi

2. Demokrat

3-8 Kursi

3. PDIP

3-8 Kursi

4. PKS

3-8 Kursi

5. PAN

3-10 Kursi

6. PPP

3-10 Kursi

7. PKB

3-10 Kursi

8. Gerindra

3-10 Kursi

9. Hanura

3-10 Kursi