1. Definisi Kepercayaan kepada Pemimpin
Definisi kepercayaan yang dikutip secara luas berasal dari definisi yang dikemukakan oleh Mayer, Davis, Schoorman 1995. Mayer dkk. 1995
mendefinisikan kepercayaan sebagai kemauan seseorang untuk menjadi rentan vulnerable terhadap tindakan pihak lain dengan mengharapkan hal yang positif
dari tindakan pihak lain tersebut. Dua hal penting dari definisi ini adalah adanya harapan positif dan kemauan untuk menjadi rentan, dalam arti, dimana rentan
merupakan resiko yang harus diambil dalam menghadapi ketidakpastian. Model kepercayaan Mayer dkk. 1995 ketika diaplikasikan dalam hubungan antara
pemimpin dan pengikutnya, memperkirakan bahwa kepercayaan pada pemimpin akan berfungsi khususnya pada
ability, benevolence, dan integrity yang ada pada pemimpin.
Ability merupakan sekelompok keterampilan, kompetensi dan karakteristik yang memungkinkan suatu pihak memiliki pengaruh dalam domain
yang spesifik. Benevolence merupakan sejauh mana satu pihak trustee yakin
untuk melakukan hal yang baik terhadap pihak lain yang dipercaya trustor.
Integrity melibatkan persepsi trustor yang dilekati oleh trustee terhadap seperangkat prinsip bahwa
trustor menemukan penerimaan. Kelemahan konsep ini adalah belum mengungkapkan bagaimana harapan positif itu dapat dihasilkan
Chugtai, 2010. Kelemahan konsep kepercayaan dari Mayer dkk. 1995 diatasi oleh
konsep multidimensional kepercayaan yang dikemukakan oleh Mishra 1996. Mishra 1996 mendefinisikan kepercayaan sebagai kemauan untuk menjadi
Universitas Sumatera Utara
rentan terhadap pihak lain berdasarkan keyakinan bahwa pihak lain tersebut competen, reliable, openness, dan concern.
Mishra dan Mishra 2008 mengembangkan konsep kepercayaan dari Mishra 1996 dengan mengemukakan definisi yang sama, namun dimensi peduli
concern berubah menjadi compassion, meskipun kedua konstruk tersebut sebenarnya memiliki makna yang sama. Konsep Mishra dan Mishra 2008
dikenal dengan istilah ROCC trust reliability, openness, competence dan
compassion. ROCC trust menjadi kunci elemen yang mempengaruhi seseorang
untuk dapat mempercayai pemimpinnya Mishra Mishra, 2008. Melalui studi- studi penelitian selama hampir dua dekade, Mishra dan Mishra mengidentifikasi
empat fondasi kuat bagi individu untuk dapat mempercayai pemimpinnya ataupun orang lain, yaitu didasarkan pada ROCC
trust. Definisi kepercayaan lainnya diungkapkan oleh McAllister 1997.
McAllister mengemukakan kepercayaan interpersonal sebagai keyakinan individu dan kemauan untuk bertindak berdasarkan kata-kata, tindakan dan keputusan yang
lain. Perspektif ini menunjukkan bahwa kepercayaan melibatkan keintiman dengan kepercayaan diri terhadap yang lain, yang dibawa oleh individu ke dalam
situasi ketergantungan yang beresiko. McAllister membagi kepercayaan menjadi dua, yaitu
cognition-based trust dan affect-based trust. Cognition based trust berdasarkan keyakinan individu terhadap reliabilitas dan
dependability. Affected- based trust berdasarkan saling peduli dan perhatian dalam suatu hubungan.
Kepercayaan terhadap pemimpin menurut Tan Tan 2000 merupakan kemauan dari bawahan untuk menjadi rentan terhadap tindakan supervisornya
Universitas Sumatera Utara
yang perilaku dan tindakan tersebut tidak dapat dikontrolnya dan yang bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kepada mereka tujuan dan
kebijakan yang telah ditentukan oleh manajemen atas. Persepsi mengenai kepercayaan ini didasarkan pada karakter yang dimiliki oleh pemimpin.
Dirks Ferrin 2002 menyatakan bahwa kepercayaan merupakan fitur penting dalam hubungan yang dimiliki pemimpin dengan bawahan mereka dan
melalui kepercayaan bawahan dan respek dari pimpinan mereka, bawahan akan termotivasi untuk berperforma melebihi dari yang diharapkan.
Dirks and Skarlicki 2004 menyatakan bahwa kepercayaan dengan memperhatikan karakter pemimpin adalah penting karena pemimpin memiliki
otoritas untuk membuat keputusan yang signifikan yang berdampak terhadap pengikutnya dan kemampuan pengikutnya untuk mencapai tujuan seperti
promosi, bayaran, tugas pekerjaan, pemberhentian sementara. Berdasarkan pendapat yang tersebar diantara peneliti dan para ahli bahwa
konsep kepercayaan Mishra memiliki kelebihan daripada konsep kepercayaan lain, sehingga lebih sering digunakan Chugtai, 2010. Karakteristik kepercayaan
dari Mishra paling sering muncul dalam berbagai literatur penelitian dan selangkah lebih maju daripada konsep Mayer dkk 1995 karena Mishra secara
eksplisit menetapkan empat karakteristik dari trustee yang mana dapat
menimbulkan harapan positif dan mendorong trustor untuk mau mengambil
resiko dengan meletakkan kesejahteraannya sendiri di tangan trustee.
Berdasarkan uraian di atas, definisi kepercayaan kepada pemimpin merupakan kemauan karyawan untuk menjadi rentan terhadap pihak lain dalam
Universitas Sumatera Utara
hal ini adalah pemimpin bedasarkan keyakinan bahwa pihak tersebut kompeten, terbuka, peduli
compassion dan reliabel.
2. Aspek- Aspek Kepercayaan