Pelaksanan Servis Gerakan Lanjutan

20

5. Hakikat Metode Latihan

Metode latihan ±² ³´ disebut juga sebagai metode µ ² ¶³· ³ · ¸ , yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiyasaan-kebiyasaan tertentu, dan sebagai sarana untuk memelihara kebiyasaan-kebiyasaan yang baik. Selain itu, metode ini dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan ketrampila. Sedangkan metode latihan menurut Roestiyah 2001: 33, adalah suatu cara mengajar dimana siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki katangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Menurut Yusuf Hadisasmita Aip Syarifuddin 1996: 109, beberapa sayarat dan prinsip yang penting dalam latihan beban adalah: a. Latihan beban harus didahului dengan pemanasan yang menyeluruh. b. Prinsip beban lebih harus diterapkan. c. Sebagai patokan dianjurkan untuk melakukan tidak lebih dari 12 dan tidak kurang dari 8 ulangan untuk setiap bentuk latihan. d. Setiap mengangkat, mendorong atau menarik beban harus dilaksanakan dengan teknik yang baik. e. Ulangan angkatan repetition sedikit dengan beban maksimum akan menghasilkan adaptasi terhadap kekuatan, artinya akan membentuk kekuatan sedangkan ulangan banyak dengan menggunakan beban ringan, pada umumnya akan menghasilkan perkembangan daya tahan otot. f. Setiap bentuk latihan harus dilakukan dalam ruang gerak seluas- luasnya, yaitu sampai batas gerak sendi-sendi, sehingga otot-otot agak terasa tertarik. g. Setelah latihan peraturan pernafasan harus diperhatikan. h. Pada akhir melakukan bentuk latihan, atlet haru berada dalamkeadaan lelah otot local yang berlangsung hanya untuk sementara. i. Latihan beban seharusnya dilakukan tiga kali dalam seminggu dan diselingi dengan satu hari istirahat. 21 j. Latihan beban harus diawasi oleh pelatih yang mengerti betul dengan latihan beban. Menurut Tohar 1992: 69 di dalam latihan bulutangkis pada taraf pemula tidak perlu diperhatikan mengenai ketinggian hasil pukulan tersebut, tapi yang diperhatikan adalah banyaknya atau frekuensi melakukan pukulan bagi pemain tersebut. Ferry Sonnevile 1958: 50 telah memberikan pengertian tentang pukulan ¹ º » ¼½ ¹ sebagaiberikut: Melatih pukulan ¹ º » v ½ ¹ dengan baik dan teratur, perlu mendapat perhatian yang khusus . Dikatakan pukulan yang penting dan dilatih dengan baik serta teratur karena setiap pemain yang melakukan ¹ º » v ½ ¹ dalam permainan-permainan akan berpengaruh untuk mendapatkan angka.

6. Hakikat Ekstrakurikuler

Banyak cara menyalurkan bakat dan minat siswa. Salah satunya yaitu dengan mengikuti ekstrakurikuler. Usman 1993: 23 menyatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran tatap muka baik dilaksanakan di sekolah maupun diluar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkayadan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimilikinya dari berbagai bidang studi. Ekstrakurikuler akan bertambah jenis dan macamnya seiring dengan kebutuhan siswa dan tuntutan perkembangan zaman. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran dengan alokasi waktu

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERPASANGAN DAN PERORANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN LOB PADA SISWA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG

3 29 74

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND PADA CABANG OLAHRAGA TENIS.

0 9 38

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SMASH SISWA DI SEKOLAH BULUTANGKIS MANUNGGAL BANTUL YOGYAKARTA.

6 75 119

KETEPATAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND TENIS MEJA PESERTA EKSTRAKURIKULER TAHUN 2016 DI MADRASAH ALIYAH NEGERI SE KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 10 82

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 1 WATES, KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

3 9 102

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP NEGERI 1 WATES, KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 102

KEMAMPUAN DASAR PUKULAN SERVIS PANJANG DAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 3 GOMBONG KEBUMEN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS.

0 2 65

PENGARUH PERMAINAN TARGET TERHADAP PENINGKATAN KETEPATAN PUKULAN SERVIS PENDEK PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA.

0 4 112

PENGARUH LATIHAN PUKULAN LOB METODE DRILL 30 PUKULAN LANGSUNG DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 92

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65