Tanda-tanda Orang yang Bahagia

yang berkaitan dengan pekerjaan, ide ataupun visi ke depan yang memberikan hidup mereka arti makna dan arah. b. Memiliki pengalaman transisi yang penting Orang yang bahagia dicirikan dengan kemampuan mereka untuk menjalankan rencana yang telah mereka buat secara berkesinambungan, tetapi mereka juga menggunakan waktu-waktu tertentu untuk melakukan refleksi mawas diri secara kritis terutama ketika mendekati pemikiran transisi atau setelah keluar dari transisi. c. Jarang merasa diperlakukan secara tidak adil atau dikecewakan oleh kehidupan Orang-orang yang memiliki kepuasan hidup tinggi cenderung melihat kegagalan sebagai pengalaman yang berguna dan kegagalan tersebut justru mendorong mereka untuk melakukan usaha yang lebih baik dari sebelumnya. d. Mencapai beberapa tujuan hidup yang penting Orang yang berbahagia, sehat dan puas dengan kehidupan dicirikan dengan terpenuhinya semua tujuan jangka panjang kehidupan mereka yang penting, seperti : kehidupan yang nyaman, keluarga yang aman, dan perasaan pemenuhan. e. Peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan pribadi Orang yang sehat dan bahagia menggambarkan diri mereka sebagai pribadi yang jujur, penuh cinta dan tanggung jawab. 20 f. Mempunyai hubungan mencintai dengan yang dicintai secara mutualisme Mereka yang bahagia memiliki ciri mempunyai relasi yang saling menguntungkan dengan orang yang mereka cintai serta mampu memelihara hubungan tersebut. g. Memiliki banyak teman Orang yang bahagia memiliki teman-teman yang mampu memberikan perasaan nyaman dan dukungan disaat-saat yang diperlukan. h. Orang yang menyenangkan dan bersemangat Orang yang bahagia dan puas dengan hidupnya dicirikan juga dengan perilaku mereka yang menyenangkan dan bersemangat, sehingga menarik bagi orang lain karena mereka sendiri menawarkan dukungan yang intim dan kehidupan emosional yang kaya bagi orang lain. i. Tidak melihat kritik sebagai serangan pribadi yang menurunkan harga diri Orang yang bahagia dan sehat memiliki harga diri yang sedang sehingga mereka merasa sedang aman ketika mendapatkan kritik dari orang lain. Mereka bisa membedakan antara tingkah laku mereka yang kurang sesuai sehingga patut mendapatkan kritikan dengan pribadi mereka pada sisi lainnya. j. Tidak memiliki ketakutan-ketakutan 21 Orang yang bahagia dan sehat tidak memiliki ketakutan atau kecemasan seperti yang umumnya dimiliki orang lain seperti takut hidup sendirian, takut kalau apa yang dilakukan mengacaukan kehidupan pribadi, memiliki perasaan “terperangkan di dalam” suatu keadaan, ketakutan bila tidak mampu secara bebas merubah cara hidup, takut bila tidak menarik secara fisik, takut bila tidak dipedulikan lagi oleh pasangan orang yang dicintai, takut mengalami sakit atau keterbatasan kemampuan fisik.

B. Mahasiswa 1. Pengerian Mahasiswa

Menurut bahasa, kata mahasiswa berasal dari dua kata, yakni maha dan siswa.Maha berarti tinggi, sedangkan siswa berarti pelajar. Menurut Hasan Alwi,dkk 2005 : 696, mahasiswa adalah orang yang telah terdaftar di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Menurut Anisya Soetjiningsih, 2004: 67, mahasiswa adalah siswa di perguruan tinggi, sedangkan menurut Marhijanto Soetjiningsih, 2004: 68, mahasiswa adalah murid perguruan tinggi, senada dengan pendapat yang telah dikemukakan dua ahli tersebut di atas, visi pelayanan mahasiswa menyebutkan bahwa mahasiswa adalah seseorang yang sedang mempersiapkan diri dalam keahlian tertentu dalam tingkat pendidikan tinggi. 22 Menurut Monks, dkk 2002: 262 masa remaja secara global berlangsung antara usia 12-21 tahun, dengan pembagian 12-15 tahun adalah masa remaja awal, 15-18 tahun adalah masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun adalah masa remaja akhir. Rata-rata remaja yang berusia 18 tahun sudah menyelesaikan sekolah menengah dan kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi.Menurut Kartini Kartono 2005: 232 mahasiswa adalah mereka yang berusia 18-24 tahun, yakni pribadi yang sedang berkembang dan tengah mencari jati diri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mahasiswa strata I SI adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Umum yang kemudian melanjutkan studinya di perguruan tinggi dengan keahlian tertentu. Sedangkan menurut tahap perkembangannya mahasiswa termasuk dalam remaja akhir yakni yang berusia 18-24 tahun.

2. Pengertian Remaja Akhir

Secara umum, individu yang termasuk dalam usia remaja akhir adalahmereka yang dalam usia berkisar 14-24 tahun. Sarlito Wirawan 2005: 10 menjelaskan bahwa di Indonesia batasan remaja yang mendekati batasan PBB Perserikatan Bangsa-Bangsatentang pemuda adalah kurun usia 15-24 tahun. Sarlito Wirawan 2005: 9 menjelaskan bahwa pada tahun 1974, WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemikakan tiga kriteria 23