2002: 136 menjelaskan bahwa instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dari pengertian di
atas dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk mendeteksi data, menyusun frekuensi dan
besarnya fenomena, dengan instrument dapat digunakan peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan perumusan masalah.
Instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah skala bertingkat rating scale.
Skala bertingkat rating scale dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu “sangat setuju” dengan skor 4, “setuju” dengan skor 3, “tidak
setuju” dengan skor 2, “sangat tidak setuju” dengan skor 1. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor dibalik, yaitu “sangat setuju” dengan skor 1,
“setuju”dengan skor 2, “tidak setuju” dengan skor 3, dan “sangat tidak setuju” dengan skor 4. Angket terbuka digunakan untuk menghimpun data
tentang kebahagiaan mahasiswa.Angket terbuka berisi tentang pendapat mahasiswa mengenai perasaan bahagia yang dimilikinya.
3. Penjabaran Kisi-kisi Intrumen Penelitian
Langkah yang ditempuh dalam penjabaran kisi-kisi instrument penelitian ini adalah dengan menjabarkan aspek-aspek yang akan diteliti
menjadi dimensi-dimensi atau indikator-indikator yang telah dikemukakan oleh Seligman di bab II. Adapun dimensi yang akan diteliti dalam
39
penelitian ini adalah kebahagiaan pada mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Universitas Negeri Yogyakarta. Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator
Sub Indikator No.
Item Jumlah
Item
Perasaan Perasaan
Positif Memiliki perasaan tertarik dengan
oranglain 1
10 Memiliki perasaan hangat
3 Selalu berkomitmen
5 Lebih banyak senang
7 Memiliki perasaan senang
9 Selalu terlihat ceria
11 Mampu mengambil keputusan
13 Selalu waspada
14 Memiliki banyak energy
16 Memiliki pengaruh yang baik
17 Perasaan
Negatif Tidak puas dengan apa yang
dilakukan 18
11 Jarang beristirahat
19 Pesimis
20 Merasa bahwa dunia bukan tempat
yang baik 21
Merasa tidak menarik 22
Sulit untuk membuat keputusan 23
Tidak bisa mengendalikan hidup 24
Tidak bisa merasakan makna dan tujuan hidup
25 Tidak bisa bersenang-senang dengan
orang lain 26
Merasa tidak sehat 27
Tidak memiliki kenangan indah dari masa lalu
28 Kepuasan
hidup Kepuasan
hidup Merasa hidupnya bermanfaat
2 7
Menemukan banyak hal lucu dalam hidup
4 Hidup menyenangkan
6 Merasa puas dengan hidup
8 Merasakan keindahan hidup
10 Dapat menahan segala sesuatu dalam
hidup 12
Merasakan kegembiraan 15
Jumlah 28
28
40
4. Penjabaran Instrumen Penelitian
a. Validitas Validitas mempunyai arti sejauh sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam mengukur fungsi ukurannya.Suatu tes atau instrument pengukuran dapat dikatakan mempunyai validitas
yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut Saifuddin Azwar, 2006: 6.Sebelum angket disebar kepada responden, maka terlebih dahulu peneliti melakukan uji
coba angket. Uji coba tersebut ditujukan untuk mengetahui validitas
angket.Validitas angket dengan konsultasi kepada ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing.Setelah konsultasi dengan ahli, angket
dianalisis terhadap susunan kalimat berkaitan dengan hal-hal yang diteliti.Validitas juga dilakukan dengan melalui hasil uji coba angket
yang diisi oleh responden uji coba, bila diketahui bahwa hasil angket telah diisi oleh responden, berarti angket tersebut mampu dipahami
oleh responden. Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan
menggunakan validitas konstrak.Menuurt Saifuddin Azwar 2006: 48 bahwa konsep validitas konstrak sangat berguna pada tes yang
mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal.Pengujian validitas konstruksi digunakan dengan analisis faktor, dan
41
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut
merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor ini dapat disimpulkan bahwa
instrument tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. Pengujian untuk menguji konstrak menggunakan studi mengenai
korelasi antar item atau antara belahan tes. Interkorelasi yang tinggi antar belahan dari suatu tes dapat digunakan rumus Korelasi Product
Moment dari Pearson, sebagai berikut : �
��
= �∑�� − ∑�∑�
�� ∑ �
2
− ∑�
2
� ∑ �
2
− ∑�
2
Keterangan : r
xy
= Koefisien korelasi antara X dan Y ∑Y
= Skor data ∑X
= Skor total tiap-tiap item ∑XY
= Jumlah produk dari X dan Y N
= Jumlah responden Suharsimi Arikunto, 2002 : 146
Hasil validitas instrumenpenelitian menunjukkan terdapat 2 butir pertanyaan yang gugur dari 28 butir pertanyaan, 2 butir pertanyaan
tersebut tidak memenuhi persyaratan yaitu r 0,3 sehingga jumlah butir pertanyaan yang valid berjumlah 26 butir pertanyaan. Penelitian
ini menggunakan skala yang sudah teruji validitasnya yaitu menggunakan angket penelitian yang berjumlah 26 butir.Adapun hasil
perhitungan uji instrumen penelitian yang menunjukkan skor koefisien korelasi dibawah 0,3 tidak valid adalah sebagai berikut :
42
Tabel 4. Daftar Instrumen Tidak Valid
Indikator Sub Indikator
No. Item Jumlah Item
Perasaan Positif Lebih banyak senang
7 1
Kepuasan Hidup Dapat menahan segala
sesuatu dalam hidup 12
1 Jumlah
2
b. Reliabilitas Dalam pengujian reliabilitas instrument penelitian ini
menggunakan uji reliabilitas dengan internal consistency atau konsistensi internal, dilakukan dengan cara mencobakan instrument
sebanyak satu kali, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu Sugiyono, 2007: 131.
Lebih lanjut Saifuddin Azwar 2006: 63 menjelaskan bahwa pendekatan konsistensi internal dalam menghindari masalah-maslaah
yang biasanya ditimbulkan oleh pendekatan tes ulang dan pendekatan bentuk pararel.
Pengujian reliabilitas instrument dengan menggunakan konsistensi internal menggunakan formula alpha Suharsimi Arikunto,
2002: 171 �
��
= �
� � − 1�
1 −
∑�
� 2
�
� 2
Keterangan : �
��
= Reliabilitas instrument �
= Banyaknya butir pertanyaan soal �
� 2
= Jumlah variasi soal �
� 2
= Variasi total
43
Untuk menyatakan reliabilitas instrument penelitian digunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi, yaitu :
Antara 0,800 sampai 1,000tinggi Antara 0,600 sampai 0,800 sedang
Antara 0,400 sampai 0,600 agakrendah Antara 0,200 sampai 0,400 rendah
Antara 0,000 sampai 0,200 sangat rendah tidak berkorelasi Suharsimi Arikunto, 2002 : 245
Hasil perhitungan uji reliabilitas instrument dalam penelitian ini diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,872. Koefisien reliabilitas
tersebut termasuk tinggi.Artinya instrument penelitian tersebut reliable sehingga layak untuk pengambilan data penelitian.
F. Teknik Analisis Data Penelitian
Untuk melaporkan hasil penelitian maka data yang telah diperoleh terlebih dahulu harus dianalisis, agar data yang diperoleh dapat dipergunakan
untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah metode analisis data
kuantitatif, maksudnya yaitu bahwa analisis data deskripsi kuantitatif merupakan analisis data yang berupa angka-angka Suharsimi Arikunto, 2002:
213. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan program computer
Microsoft Excel 2010. Data yang sudah terkumpul berbentuk data ordinal yang dihitung
berdasarkan jumlah masing-masing indikator dari criteria yang dicapai, bila hasil angka memenuhi target atau sesuai dengan harapan pelaksana penelitian,
44
maka data tersebut dikatakan baik.Teknik analisis data ini menggunakan rumus skala statistika persentase yang diperoleh dari frekuensi jawaban dibagi
jumlah responden dikalikan 100 kemudian disajikan dalam bentuk tabel. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menganalisis
data yang digunakan oleh peneliti dilakukan secara kuantitatif dengan menghitung dan menganalisis hasil angket yang disebarkan kepada sejumlah
mahasiswa dalam bentuk persentase dan dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah.
Rumus persentase tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : � =
� �
× 100 Keterangan :
P = Persentase f
= Frekuensi jawaban responden N = Jumlah data responden
Purwanto, 2008: 263
Dalam penelitian ini data hasil penelitian juga akan dideskripsikan melalui pengkategorian menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Saifuddin Azwar 2010:108 sebagai berikut : Tabel 5. Rumus Kategori
Tingkat Kategori Interval Skor
AngkaSkor
Tinggi X ≥ M + SD
79 – 104 Sedang
M – SD ≤ X M + SD
43 – 78 Rendah
X M – SD 26 – 42
Untuk menghitung rata-rata ideal M digunakan rumus : M = ½ nilai ideal tertinggi + nilai ideal terendah
45