1. Hipotesis Incessant Ovulation
Teori ini pertama sekali diperkenalkan oleh Fathalla pada tahun 1972, yang menyatakan bahwa pada saat terjadi ovulasi terjadi kerusakan pada
sel-sel epitel ovarium. Untuk penyembuhan luka yang sempurna dibutuhkan waktu. Jika sebelum penyembuhan tercapai terjadi lagi ovulasi
atau trauma baru, proses penyembuhan akan terganggu dan dapat menimbulkan proses transformasi dari sel-sel ovarium menjadi sel-sel
tumor Busmar, 2006. 2.
Hipotesis Gonadotropin
Teori ini didasarkan pada data yang diperoleh dari percobaan terhadap binatang dan data epidemiologi. Hormon hipofisa diperlukan untuk
perkembangan tumor ovarium pada beberapa percobaan pada binatang rodenria. Pada percobaan ini ditemukan bahwa jika kadar hormon estrogen
rendah di sirkulasi perifer, maka kadar hormon gonadotropin akan meningkat. Peningkatan kadar hormon gonadotropin ini ternyata
berhubungan dengan makin bertambah besarnya tumor ovarium pada binatang percobaan.
Berkurangnya risiko tumor ganas ovarium pada wanita multipara dan wanita pemakai pil kontrasepsi dapat diterangkan dengan rendahnya kadar
gonadotropin pada kedua kelompok ini Busmar, 2006.
3. Hipotesis Androgen
Teori ini pertama sekali dikemukakan oleh Risch pada tahun 1998 yang menyatakan bahwa androgen mempunyai peran penting dalam
terbentuknya tumor ganas ovarium. Teori ini didasarkan pada bukti bahwa epitel ovarium mengandung reseptor androgen. Epitel ovarium selalu
terpapar pada androgenik steroid yang berasal dari ovarium itu sendiri dan kelenjar adrenal, seperti androstenedion, dehidroepiandrosteron, dan
testosterone. Dalam percobaan invitro, androgen dapat menstimulasi pertumbuhan epithel ovarium normal dan sel-sel tumor ganas ovarium
jenis epitel dalam kultur sel.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian epidemiologi juga ditemukan tingginya kadar androgen androstenedion, dehidroepiandrosteron dalam darah wanita penderita
tumor ganas ovarium. Jadi, berdasarkan hipotesis ini menurunnya risiko terjadinya tumor ganas ovarium pada wanita yang memakai pil kontrasepsi
dapat dijelaskan yaitu dengan terjadinya penurunan kadar androgen Busmar, 2006.
4. Hipotesis Progesteron