Penatalaksanaan Prognosis Tumor Ganas Ovarium

pemeriksaan ini dapat mendeteksi 50 penderita pada stage 1 dan 60 penderita pada stage 2. Spesifisitas akan meningkat jika dilakukan bersamaan dengan transabdominal ultrasonography atau pemeriksaan secara berkala Berek, 2000.  Computed Tomography Scanning CT-Scan: dengan pemeriksaan ini dapat diketahui ukuran tumor primer, adanya metastasis ke hepar dan kelenjar getah bening, asites, dan penyebaran ke dinding perut. Akan tetapi CT-scan kurang disenangi karena 1 risiko radiasi, 2 risiko alergi terhadap zat kontras, 3 kurang tegas dalam membedakan tumor kistik dengan tumor padat, dan 4 biayanya mahal Busmar, 2006.

2.3.7. Penatalaksanaan

Untuk pengobatan tumor ganas ovarium umumnya ditentukan berdasarkan stadium keganasannya. Pada stadium awal I tumor borderline, operasi primary tumor resection paling sering dilakukan. Histerektomi dan salpingo- oophorectomy merupakan pilihan operasi pada stadium awal dengan risiko rendah kanker ovarium. Sedangkan pada stadium lanjut II, III, IV, jenis operasi yang paling sering dilakukan adalah debulking atau cytoreductive surgeryoperasi sitoreduksi Berek, 2000. Operasi sitoreduksi adalah operasi yang bertujuan membuang massa tumor sebanyak mungkin. Berdasarkan alat-alat yang digunakan, operasi sitoreduksi dibagi menjadi dua, yaitu : Busmar, 2006 1. Sitoreduksi Konvensional Operasi sitoreduksi dengan menggunakan alat-alat operasi lazim seperti pisau, gunting, dan jarum jahit. 2. Sitoreduksi Teknik baru Operasi sitoreduksi dengan menggunakan alat-alat seperti:  Argon Beam Coagulator  Cavitron Ultrasonic Surgical Aspirator CUSA  Teknik Laser Universitas Sumatera Utara Setelah penatalaksanaan secara operasi, dapat diberikan juga terapi ajuvan pascaoperasi pada penderita tumor ganas ovarium stadium dini. Berdasarkan risiko terjadinya relaps pascaoperasi, para ahli sepakat untuk mengelompokkan penderita dalam dua kelompok: Busmar, 2006 1. Kelompok Risiko Rendah Penderita kanker ovarium stadium dini dimasukkan dalam kelompok risiko rendah jika:  Stadium Ia atau Ib  Derajat diferensiasi 1 atau 2 2. Kelompok Risiko Tinggi Penderita kanker ovarium stadium dini dimasukkan dalam kelompok risiko tinggi jika:  Stadium Ic  Stadium I, derajat diferensiasi 3  Stadium II  Tumor jenis clear cell

2.3.8. Prognosis

Prognosis seluruh kanker ovarium umumnya jelek akibat langsung dari pertumbuhannya yang sangat cepat dan pada stadium awal tidak menunjukkan gejala. Survival rate 5 Tahun: 35; 10 Tahun : 28; 25 tahun :15. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis adalah sebagai berikut:  Usia. Pasien usia muda prognosisnya lebih baik.  Ada tidaknya metastasis.  Asites. Jika dijumpai asites, salah satu tanda prognosis yang jelek.  Bordeline dibandingkan dengan tumor sudah invasive. Hal ini sangat penting untuk menentukan prognosis. Tumor yang borderline prognosis sangat baik, dibandingkan tumor yang sudah invasive. Universitas Sumatera Utara  Grading dan jenis tumor. Grading kanker dan jenis kanker serous, musinous, endometrioid atau yang lain sangat erat hubungannya dengan survival rate.  Psammoma bodies. Tumor serous mempunyai psammoma bodies memiliki prognosis yang lebih baik.  Ruptur kapsul tumor. Tidak ada bukti yang menyakinkan bahwa komplikasi intraopeartive mempengaruhi tingkat survival rate.  DNA ploidy. Pada analisis DNA dengan menggunakan Flow cytometry merupakan indikator prognosis yang kuat. Tumor yang eneuploid memiliki prognosis yang lebih jelek dibandingkan tumor yang diploid. Adanya hubungan antara tumor DNA ploidy dan respon terhadap kemoterapi.  CA 125 . Serum marker meningkat pada stadium awal terutama stadium 2 dan dipakai sebagai parameter untuk menilai apakah ada rekurren.  Penanda yang lain seperti : overekpressi P53, c-erbB-2 dan level dari colony stimulating faktor, memiliki hubungan dengan agresivitas kanker ovarium Waruwu, 2013. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep ialah rangkaian variabel-variabel yang tersusun dalam suatu bagan yang menjelaskan hubungan masing-masing sesuai tujuan penelitian. Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian adalah: Profil Penderita 1. Umur 2. Jumlah Paritas 3. Riwayat Keluarga 4. Status Hormon 5. Staging 6. Indeks Massa Tubuh 7. Penggunaan Pil Kontrasepsi 8. Tipe Histopatologi 9. Penatalaksanaan Rekam Medik Tumor Ganas Ovarium Universitas Sumatera Utara