Halaman Depan Permasalahan Pengisian Daftar VU-1 VU-5

Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 53 • Range up ,- t . r . n , - ,0 t . rtin 1 1 i t . rl , 2 u 3 . s , 4 5 6. m u n 1 kin ,0 k . t .4 ,0 1,0 up ,- t .4. n ,- , t . rtin 1 11 i y , n 1 iisik ,0 t . rm , 78 k up ,- k , 4 9 , : ,0 pro uksi ; p . l , s ,0 , i tin 1 k ,= p . n 1 , : , 7; m ,0 or k . ,=, s ,0 ; , t , 8 k , 4 y , : ,0 non pro uksi ; p . l , k 7 ,0, 5 • , p . n ? . l , 7 , t . nt ,0 1 k . n , k , 4 ,=, A 4 ,=, up ,- 7 . B , 4 , m . ny . luru - i p . ru 7 ,- ,,0 , tetapi upah terendah tidak mengalami perubahan. 4. Isian Blok IIIB seringkali masih mencakup seluruh karyawan perusahaan. Seharusnya isian Blok IIIB hanya mencakup karyawan produksipelaksana lebih rendah dari pengawas mandorsupervisor.

8.1.3 Blok IV

Berikut adalah beberapa permasalahan pengisian kuesioner SUB Blok IV: 1. Isian jumlah karyawan produksipelaksana lebih rendah dari pengawasmandor supervisor di Blok III.A Rincian 2c, Blok III.B dan Blok IV Rincian 2 tidak konsisten. Hal ini tidak boleh terjadi karena konsep yang digunakan sama. 2. Periodesistem pembayaran: sering dijumpai bahwa sistem pembayaran upah suatu perusahaan berubah-ubah dari satu triwulan ke triwulan lainnya. Misalkan untuk Triwulan I dan III, sistem pembayaran upahnya 2 mingguan, sedangkan untuk Triwulan II dan IV sistem pembayaran upahnya setengah bulanan. Tanpa disertai penjelasan tentang keadaan yang sebenarnya, hal semacam ini sulit untuk diambil kesimpulan, khususnya dalam kaitannya dengan konsistensi data rata-rata upahnya rata-rata upah berfluktuasi. Kasus semacam ini dikhawatirkan hanya karena berbedanya interpretasi responden dan bukan disebabkan adanya perubahan sistem pembayaran. 3. Hari kerja biasa dan lembur: ditemukan isian pada Blok IV Rincian 1 mengenai hari kerja biasa dan lembur tidak konsisten. Yang dimaksud lembur disini adalah kerja di luar hari kerja biasa. Jadi apabila periode pembayaran mingguan, maka maksimum jumlah hari kerja biasa ditambah hari kerja lembur adalah 7 hari. 4. Jumlah upah dan rata-rata upah: Isian rata-rata upah Blok IV Rincian 4 tidak wajar. Pertanyaan jumlah upah Rincian 3d dibagi dengan jumlah karyawan produksi Rincian 2 dikalikan 1000 dan dibagi lagi dengan jumlah hari kerja Rincian 1b seharusnya: 1. berada diantara range upah terendah dan upah tertinggi per hari Blok II Rincian 3. 2. tidak berubah lebih dari 20 dari triwulan sebelumnya. 54 Pedoman Pelaksanaan Survei Upah Buruh 2013 CD EFGFHF I y F IJ E D rin J K it D m uk F I F KFGFH L F M F N LF M F up F H t D LE D O ut l DO i H tin J J i K FLP up FH m F Q sim um R C D m un J kin F I K i E D OF O k F I up F H y F IJ K i O F S FL Q F I p D ru EFHFF I O uk F I H F I y F untuk k FL S F w F I pro K uksi K i O F T FH m F I K or U p D n J F w FEV t D t FW i ju J F t D rm FEX k p D k DLY F l FP nny F , seperti: mandorpengawas, pekerja administrasi, atau bahkan manajer. Jika jumlah upah yang dibayarkan perusahaan ternyata masih termasuk untuk yang bukan karyawan produksi di bawah mandorpengawas, maka harus dilakukan pemisahan dan hanya yang dibayarkan kepada karyawan produksi di bawah mandorpengawas saja yang diisikan ke dalam kuesioner. Ada kemungkinan pula bahwa lebih tingginya rata-rata upah dari upah maksimum dan berubahnya rata-rata upah lebih dari 20 disebabkan adanya upah lembur, insentif, dan sejenisnya. Jika demikian halnya, sebaiknya diyakinkan kebenarannya dan jika perlu jelaskan di Blok Catatan. Kesalahan lain yang sering terjadi adalah tidak konsistennya responden dalam menentukan jumlah tenaga kerja, jumlah upah, atau periode pembayarannya. Misalkan untuk perusahaan dengan sistem pembayaran 2 mingguan, tetapi oleh karena sesuatu hal pembayaran upahnya dilakukan dengan cara membagi 2 kelompok pekerja yang dengan demikian perusahaan membayar pekerjanya setiap seminggu sekali untuk masing-masing kelompok secara bergantian. Kadang-kadang perusahaan semacam ini sulit untuk melaporkan data upahnya sehingga memungkinkan tidak konsistennya pelaporan rata- rata upahnya. Hal demikian seharusnya tidak boleh terjadi. Jika hal ini terjadi, BPS KabupatenKota harus mendatangi perusahaan yang bersangkutan untuk klarifikasi guna mendapatkan isian yang konsisten. Khusus untuk kasus semacam ini, perusahaan dapat mengisi lebih dari satu kolom yang disediakan di Blok IV, meskipun sistem pembayarannya sama tetapi berbeda periode pembayaran upahnya.

5. Lembur: Masih ditemukan beberapa perusahaan yang mempunyai lembur, namun upah

lembur tidak terisi. Apabila ada hari lembur dalam periode pembayaran tertentu Blok IV Rincian 1c, maka upah lembur Blok IV Rincian 3c harus ada isian. Apabila perusahaan sulit merinci upah lembur tersebut sehingga sulit mengisi pada isian upah lembur, sebaiknya diberikan penjelasan di Blok Catatan. Hal ini akan sangat membantu dalam proses editing maupun data entry.

6. Isian pembayaran upah: Isian di Blok IV Rincian 3a-3d adalah total upah yang dibayarkan

oleh suatu perusahaan kepada seluruh karyawan produksi di bawah mandor. Banyak ditemukan bahwa isian tersebut adalah rata-rata upah per karyawan. Jika tanpa disertai